- Pengakuan mengejutkan dibuat pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
- Marquez mengaku sudah tak lagi terobsesi menambah gelar.
- Menurutnya, gelar bukan lagi jadi satu-satunya motivasi dirinya untuk balapan.
SKOR.id - Tak bisa dimungkiri, Marc Marquez adalah nama terbesar di ajang MotoGP setelah era Valentino Rossi.
Pembalap Repsol Honda tersebut mencatat sederet prestasi cemerlang sejak naik ke kelas utama pada 2013.
The Baby Alien, julukannya, sukses mengemas enam gelar juara dunia dari tujuh musim perdananya.
Puncak performanya terjadi pada 2019, saat dirinya berhasil mengakhiri musim dengan torehan 420 poin.
Kala itu, Marquez selalu finis di dua besar kecuali saat gagal menyelesaikan balapan di MotoGP Americas.
Sayang, cedera lengan yang didapatnya dalam rangkaian MotoGP Spanyol 2020 membuat prestasinya menurun drastis.
Meski masih mampu menyabet tiga kemenangan pada MotoGP 2021, namun Marquez tidak lagi meramaikan perebutan titel juara dunia.
Dilansir dari Crash, Marquez mengaku sudah tak lagi terobsesi menambah gelar, meski tak sepenuhnya menutup kemungkinan untuk itu.
"Sekarang, saya punya motivasi baru. Saya tidak lagi terobsesi menambah gelar," tuturnya.
"Tapi bukan berarti saya tidak menginginkannya. Kita akan tahu apakah saya bisa meraihnya di masa depan," ujar The Baby Alien.
Motivasi baru tersebut, menurut Marquez, membuatnya merayakan setiap kemajuan yang diraih bersama Repsol Honda.
"Saya tahu apa yang telah saya raih sebelum cedera, tapi saya memilih untuk tidak memedulikannya," ujar Marquez.
"Sekarang, saya mengajak tim saya untuk merayakan kalau saya bisa masuk Q2, start dari baris pertama atau kedua, dan masuk lima besar di akhir balapan."
"Anda tidak bisa berada di atas setiap tahun. Anda harus mengalami pasang surut. Banyak legenda di masa lalu pun mengalaminya," tuturnya.
Marquez lantas membandingkan yang dialaminya dengan mantan pembalap MotoGP dan Honda, Mick Doohan.
"Saya banyak berbicara dengan Mick Doohan. Tanpa cedera kaki, entah berapa banyak gelar yang bisa diraihnya," tutur Marquez.
"Pada akhirnya, yang penting adalah bahwa apa yang dilakukannya dan apa yang menjadi gaya membalapnya yang membuat orang kagum," pungkasnya.
Berita MotoGP lainnya:
Eks Teknisi Yamaha Ungkap Alasan Ducati Lebih Perkasa di MotoGP 2022
MotoGP Australia 2022: Aleix Espargaro Sebut Fabio Quartararo Masih Favorit
MotoGP Australia 2022: Fabio Quartararo Akui Sudah Move On dari Hasil Buruk GP Thailand