- Sete Gibernau klaim bentrokannya dengan Valentino Rossi memengaruhi persaingan di MotoGP jadi agresif.
- Mantan rider MotoGP itu tak ingin ada persaingan ketat yang membahayakan pembalap.
- Regulator diharapkan dapat membuat aturan yang dapat menghindari situasi tersebut terulang.
SKOR.id – Sete Gibernau mengklaim persaingannya dengan Valentino Rossi di Sirkuit Jerez, Spanyol, pada 2005, jadi pemicu persaingan MotoGP menjadi lebih agresif.
Pada pertengahan 2000-an, persaingan ketat antara mantan bintang ajang balap motor kelas tertinggi asal Spanyol itu dengan Rossi menjadi yang paling terkenal.
The Doctor, julukan Valentino Rossi, yang mencoba merebut kemenangan, masuk dari sisi dalam yang menyebabkan bentrokan dan membuat Gibernau harus keluar trek.
Menurut Gibernau, hal tersebut sebenarnya tidak boleh dilakukan dan bersifat negatif. Pasalnya, aksi Rossi itu bisa membahayakan pembalap lain.
Baca Juga: Tak Ingin Bekukan MotoGP, Dorna Pilih Opsi Lain
Namun, seiring berjalannya waktu, Sete Gibernau mulai menyadari pertarungannya dengan Valentino Rossi menjadi contoh bagi para rider di masa kini.
“Saya lupa berapa kali kita membicarakan hal itu. Tetapi saya semakin memahami bahwa setelah itu segalanya berubah,” kata Gibernau seperti dikutip motorsport.com.
Pada MotoGP beberapa tahun terakhir, persaingan ketat kerap kali terjadi jika kedua pembalap terdepan memiliki peluang untuk memenangi perlombaan.
“Banyak orang yang melihat bentrokan itu, dan persaingan kami seperti membuka pintu untuk hal tersebut terjadi berulang-ulang,” ujar Gibernau.
The Doctor memang sering terlibat bentrokan dengan rival-rivalnya. Setelah Gibernau, Rossi pernah bersaing dengan Jorge Lorenzo saat keduanya berada satu tim di Yamaha.
“Pada akhir lomba, kami melakukan apa yang kami pikir terbaik untuk kejuaraan, dan pendapat saya bisa jadi apa saja,” kata Gibernau.
Pria asal Spanyol itu menyayangkan hal tersebut semakin sering terjadi dan berakhir dengan situasi yang panas. Seperti yang kini terjadi antara Rossi dan Marc Marquez.
Persaingan ketat yang terkadang dapat membuat pembalap lainnya mengalami insiden kerap terjadi di MotoGP era modern dan terkadang hukumannya tak setimpal.
Baca Juga: Maverick Vinales Bantu 2 Rumah Sakit di Girona Perangi Covid-19
“Setiap orang memiliki pemikiran sendiri dan saya tidak ingin berada dalam situasi tersebut. Saya tak ingin ada yang terluka. Itu salah satu prioritas saya,” ujar Gibernau.
Sete Gibernau berharap perlombaan dapat dilakukan seperti di masa lalu, di mana setiap pembalap lebih menghargai rivalnya.
“MotoGP saat ini sudah sangat berbahaya, sehingga menurut saya kita semua harus bersama untuk menghindari situasi seperti itu,” kata Gibernau.
“Sulit? Memang. Tak mungkin dilakukan? Saya pikir tidak. Tanggung jawab regulator untuk membuat hal buruk tidak terjadi. Seperti yang saya katakan, ada risiko lebih besar daripada kecelakaan,” tambah Gibernau.