- Mantan pelatih Tyson Fury, Ben Davison, menyebut Deontay Wilder tetaplah petinju yang lebih berbahaya dibanding mantan anak asuhnya itu.
- Namun, Tyson Fury memiliki keunggulan di sisi variasi serangan dan fleksibilitas.
- Tyson Fury dan Ben Davison berpisah hanya beberapa pekan sebelum pertandingan kedua Fury melawan Wilder.
SKOR.id – Mantan pelatih Tyson Fury, Ben Davison, sangat antusias menanti pertandingan ketiga antara eks anak asuhnya itu melawan Deontay Wilder.
Duel jilid ketiga antara Tyson Fury kontra Deontay Wilder itu menurut rencana akan diselenggarakan pada musim gugur tahun ini.
Pada pertemuan kedua, Februari lalu, Tyson Fury mampu menghabisi Deontay Wilder pada ronde ketujuh lewat kemenangan TKO.
Baca Juga: Tegas, Tyson Fury Pilih Tinju daripada MMA
Meski demikian, Ben Davison merasa bahwa Deontay Wilder tetaplah petarung yang lebih berbahaya ketimbang Tyson Fury.
Sebab, kekuatan pukulan peraih medali perunggu kelas berat Olimpiade 2008 Beijing tersebut dinilai luar biasa.
Akan tetapi, Tyson Fury punya keunggulan dari sisi variasi pukulan dan fleksibilitas. Hal inilah yang membuat “Gipsy King” sangat susah dikalahkan lawan-lawannya.
“Wilder selalu menjadi petarung yang berbahaya. Kekuatan pukulannya luar biasa dan tidak ada tandingannya,” kata Ben Davison.
“Namun, Fury adalah petinju yang lebih fleksibel. Gayanya juga bervariasi. Dia bisa bertarung dengan gaya ortodoks maupun kidal (southpaw).”
“Ia adalah petinju ortodoks. Namun di tengah pertandingan, ia sering mengubah posisi kakinya sehingga terlihat seperti petinju kidal,” Davison menjelaskan.
Davison pun mengaku tak habis pikir dengan kemampuan Fury yang sukses memaksakan hasil draw pada pertandingan pertama kontra Wilder (1/12/2018).
Pada saat itu, Davison menilai bahwa sang mantan anak didik sebenarnya sedang berada dalam posisi terjepit.
Menurut Davison kebangkitan pada ronde ke-12 menjadi kunci. Hebatnya lagi, mental Fury sama sekali tak goyah meskipun tahu pukulan Wilder sangat berbahaya.
“Boleh dibilang, Fury memenangi ronde kesembilan hingga 12. Namun ronde ke-12 adalah kuncinya.”
“Jika Fury gagal menguasai ronde ke-12, dia pasti kalah pada saat itu,” Ben Davisson menuturkan.
Baca Juga: Trilogi Duel Fury vs Wilder bakal Ditutup di Luar AS dan Inggris
Tyson Fury memutuskan berpisah dengan Ben Davidson hanya beberapa pekan sebelum laga kedua melawan Deontay Wilder.
Hingga saat ini, tak ada keterangan soal penyebab perpecahan yang terjadi antara mereka. Tyson Fury pun telah mengganti posisi Ben Davison dengan Sugar Hill Steward.