- Manajer proyek Yamaha, Takahiro Sumi, menyebut bahwa Maverick Vinales terlalu sensitif dengan rem depan.
- Yamaha pun berusaha untuk menciptakan motor yang sesuai dengan kebutuhan pembalap di kelas MotoGP.
- Maverick Vinales mengakui bahwa pengereman adalah titik krusial dalam sebuah hasil balapan.
SKOR.id - Jika biasanya pembalap yang menceritakan uneg-uneg perihal Yamaha YZR-M1, maka kini giliran manajer proyek pengembangan motor Takahiro Sumi yang buka suara.
Takahiro Sumi menanggapi keluhan para pembalap terutama Maverick Vinales yang mengaku mengalami kesulitan dalam pengereman selama tampil di MotoGP 2020.
Menurut Takahiro Sumi, pembalap Monster Energy Yamaha itu cukup wajar karena dirinya memang memiliki karakter yang sangat sensitif dengan pengereman.
Ketika Maverick Vinales percaya diri dengan performa rem depannya maka hasil apik akan diraih, seperti yang terjadi saat memenangi MotoGP Emilia Romagna September lalu.
Namun, ketika Vinales gagal dalam pengereman maka bencanalah yang akan didapat seperti yang terlihat pada MotoGP Styria 2020, Agustus lalu.
Kala itu, sang pembalap kehilangan daya cengkeram pada rem dan memutuskan lompat dari motor sehingga menabrak dan terbakar di Red Bull Ring, Austria.
"Maverick memang cukup sensitif ketika berhubungan dengan masalah pengereman depan. Dia akan melesat cepat ketika percaya diri (dengan remnya)."
"Namun, dia akan kalah ketika gagal mengeluarkan kemampuan terbaiknya," ujar Sumi dilansir dari Speedweek.
Sumi pun menjelaskan bahwa pihaknya tidak tinggal diam mendengar setiap masukan dan keluhan dari pembalap, termasuk Vinales.
Yamaha terus mengembangkan YZR-M1 yang sempurna untuk para pembalap agar hasil maksimal dapat diraih di setiap seri MotoGP 2020.
Namun, langkah awal yang dipilih Yamaha adalah membuat pembalap terlebih dahulu nyaman dengan apapun kondisi M1 saat ini.
"Kami saat ini terus berusaha meningkatkan perasaan (Vinales) kepada motornya, baik saat kondisi pengereman sangat baik maupun jeblok," Sumi menjelaskan.
"Jika perasaannya terus membaik maka dia akan melesat cepat. Itu adalah poin yang sedang kami usahakan, di setiap situasi, kondisi, dan lintasan."
Pada sisi lain, Maverick Vinales tidak menampik jika dirinya sangat bergantung pada kondisi pengereman di setiap balapan.
Baginya, performa rem yang pakem sejak latihan bebas akan mampu membawa hasil positif di hari balapan.
"Jika motor bekerja dengan baik sejak hari Jumat maka Anda bisa memenangi balapan dan jadi sangat kuat. Jjika gagal, maka Anda hanya bisa pasrah," kata Vinales.
"Saya selalu bilang ketika rem pakem maka Yamaha adalah motor terbaik. Namun, jika rem blong maka mustahil menungganginya. Anda akan cari berbagai cara untuk mengatasinya."
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Yamaha Jadi Prioritas, Jorge Lorenzo Sebut Aprilia sebagai Pilihan Kedua https://t.co/F9tW6JjqMP— SKOR Indonesia (@skorindonesia) October 31, 2020
Berita MotoGP Lainnya:
Kaget dengan Kemenangan Franco Morbidelli, Maverick Vinales Sebut Motornya Berbeda
Maverick Vinales Tak Yakin Yamaha Bisa Memangkas Jarak dengan Suzuki