- Manajer Persita, I Nyoman Suryanthara ingin PSSI menjelaskan lebih rinci soal aturan pembayaran gaji.
- Persita Tangerang sudah meliburkan tim sejak pertengahan Maret 2020.
- Seluruh pemain Persita Tangerang diberikan program latihan di rumah dan diwajibkan untuk mengirim video latihan.
SKOR.id – I Nyoman Suryanthara selaku manajer Persita Tangerang ingin PSSI menjelaskan lebih rinci soal aturan pembayaran gaji pemain dari Maret hingga Juni 2020.
Hal itu terkait dengan yang disebutkan pada surat keputusan dari PSSI, bernomor 48/SKEP/III/2020, pada Jumat (27/3/2020).
Klub dapat melakukan perubahan kontrak kerja atas kewajiban pembayaran gaji yang akan dibayarkan maksimal 25 persen dari kewajiban yang tertera pada kontrak kerja.
Baca Juga: Annas Fitranto Ungkap Kesulitan Menembus Tim Inti Persita
“Tentu kemampuan finansial klub tidak sama. Apalagi dalam kondisi seperti ini, otomatis secara pemasukan akan lumayan berkurang,” ujar I Nyoman Suryanthara.
“Karena itu, kami berharap ada keterlibatan PSSI di sini. Setidaknya untuk memperjelas teknis seperti apa penentuan persentase gaji yang akan diberikan selama masa darurat ini,” kata Nyoman.
Baca Juga: Asyraq Gufron Terbebas dari Rasa Cemas dan Kirim Pesan untuk Wander Luiz
Terlepas dari keputusan PSSI soal kompetisi, Persita Tangerang masih terus berkegiatan meski tidak bersama-sama di dalam lapangan.
Persita sudah menghentikan program latihan seusai pertandingan pekan ketiga saat bertamu ke markas Persikabo, Minggu (15/3/2020).
Selama masa libur ini, tim kepelatihan Pendekar Cisadane, julukan Persita, telah membuat program latihan untuk seluruh pemain agar dapat dilakukan mandiri di tempatnya masing-masing.
Baca Juga: Barcelona Akan Lepas Arturo Vidal ke Inter Milan
Selama masa latihan mandiri ini, setiap hari pemain juga diwajibkan untuk mengirim laporan latihan dalam bentuk video setiap harinya sebagai bahan evaluasi para pelatih.