- Luca Marini merasa tidak ada tekanan meski dirinya merupakan adik tiri dari Valentino Rossi.
- Di MotoGP, hubungan kekeluargaan antarpembalap bukan suatu hal yang asing.
- Marini berpendapat membandingkan dirinya dengan sang kakak merupakan hal yang bodoh.
SKOR.id - Luca Marini merasa tidak ada tekanan sebagai pembalap MotoGP meski dirinya merupakan adik tiri dari seorang legenda seperti Valentino Rossi.
Bahkan, fakta bahwa dirinya memiliki hubungan keluarga dengan juara dunia tujuh kali MotoGP tak mengubah banyak hal baginya.
Pembalap berusia 25 tahun itu melakukan debut di kelas premier pada musim 2021 bersama Avintia Ducati dengan motor Desmosedici GP19 yang didukung oleh VR46.
Di musim selanjutnya, ia baru memperkuat skuad VR46 Racing dengan motor Ducati spek 2022.
Marini adalah salah satu dari dua pembalap Ducati yang tidak mencetak podium pada 2022 bersama rookie Gresini, Fabio Di Giannantonio.
Meski begitu, ia tetap memberikan penampilan yang konsisten sepanjang musim dan mengakhirinya di urutan ke-12 klasemen dengan 120 poin.
MotoGP tidak asing dengan hubungan keluarga di grid, seperti Marc dan Alex Marquez, Pol dan Aleix Espargaro, serta Darryn dan Brad Binder berlomba di MotoGP 2022.
Namun, hal ini menimbulkan komentar terutama dalam kasus Alex Marquez, bahwa beberapa dari mereka hanya ada di MotoGP karena nama belakang mereka.
Meskipun dia tidak memiliki nama belakang yang sama dengan Rossi, ikatan keluarga Marini sering disebutkan jika membahas soal hubungan kekeluargaan di MotoGP.
Namun runner up Moto2 2020 itu tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan merasa membuat perbandingan antara dirinya dengan sang kakak adalah hal yang bodoh.
"Tidak, sejujurnya ini tidak banyak berubah. Perbandingan tidak pernah terjadi karena tidak mungkin untuk membandingkan," ujar Marini.
"Apa yang dilakukan Vale (Rossi) dalam kariernya adalah sesuatu yang luar biasa sehingga tidak ada yang akan melakukan sesuatu yang serupa dengan apa yang telah dia lakukan, karena ini juga periode yang berbeda."
Marini juga berpendapat kekuatan MotoGP era sekarang lebih merata. Sehingga tak mudah bagi seorang pembalap tampil dominan dalam beberapa musim seperti yang pernah dilakukan Valentino Rossi.
"Sekarang tidak mungkin memenangkan 10 balapan berturut-turut karena levelnya terlalu tinggi, terlalu banyak."
“Semuanya berada pada level yang luar biasa, 24 pembalap di MotoGP luar biasa, motornya fantastis, dan setiap pembalap bisa memenangkan balapan.
"Jadi, tidak mungkin untuk membuat perbandingan. Jadi, bagi saya tidak ada tekanan lagi."
"Para pembalap ada di sini untuk menang dengan berbagai tekanan, karena mereka sulit untuk menang setiap hari Minggu," Marini menuturkan.
Marini akan tetap menggunakan VR46 untuk musim 2023, tetapi akan terus membalap dengan motor spek 2022 setelah Ducati memilih untuk hanya menggunakan mesin spek saat ini di skuad pabrik dan Pramac.
Berita MotoGP Lainnya:
Luca Marini Ungkap Alasan Belum Mampu Raih Podium MotoGP
Luca Marini Tegaskan Mooney VR46 Racing Team Siap Bertarung dengan Pramac Racing