SKOR.id – Tiga hari jelang bergulirnya Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia, panitia lokal (LOC) menggelar kegiatan penanaman bakau pada Selasa (22/8/2023).
Berlangsung di Mangrove Ecotourism Center PIK, Jakarta, kegiatan itu merupakan simbolis dimulainya kick off rangkaian Sustainability oleh LOC Piala Dunia FIBA 2023 Indonesia.
Sustainability jadi program yang dijalankan selama Piala Dunia FIBA 2023 dalam rangka mengurangi emisi karbon yang ditimbulkan dari turnamen basket terbesar di dunia itu.
Dalam kegiatan penanaman bakau di Mangrove Ecotourism Center PIK, LOC bekerja sama dengan Fairatmos dan mengundang sejumlah pihak.
Tamu yang diundang di antaranya adalah Mikha Tambayong (Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Komunikasi Publik), Mahdi Rounagh (Duta Besar Republik Islam Iran), dan Adi Rakhmadi (Direktur PPKGBK).
Hadir pula Agus Antares Mauro (Wakil Ketua LOC Piala Dunia FIBA 2023), Junas Miradiarsyah (Sekjen LOC Piala Dunia FIBA 2023), Yudha Permana (Direktur Komunikasi LOC Piala Dunia FIBA 2023) , Ariseno Ridhwan (Wakil Direktur PR & Sustainability LOC Piala Dunia FIBA 2023), serta Perwakilan Pemkot Jakarta Utara meliputi Sekretaris Kota dan Karang Taruna.
Penanaman bakau ini merupakan bagian dari upaya mengompensasi karbon yang digunakan tim peserta dalam berpergian dari negara asalnya ke Indonesia.
Sebagai gambaran, satu kali perjalanan (one way) dari Kanada ke Jakarta, untuk 10 pemain, tim Kanada mengeluarkan karbon sebanyak 12.43 tCO2.
Lalu satu kali perjalanan (one way) dari Iran ke Jakarta, untuk 10 pemain tim Iran mengeluarkan karbon 5.89 tCO2.
Menanam satu pohon bakau bisa menyerap kurang lebih 43.28–86.67 kg CO2 selama masa hidupnya (30–40 tahun).
LOC Piala Dunia FIBA 2023 Indonesia bersama Fairatmos juga akan menanam jumlah bakau menyesuaikan dengan jumlah karbon yang dihasilkan di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
“Ini kegiatan menarik karena pada 25 Agustus nanti akan dimulai Piala Dunia Basket 2023 tetapi mereka (tim peserta) ke sini menggunakan transportasi yang bisa memberikan kontribusi negatif bagi polusi dan keadaan lingkungan,” kata Agus.
“Termasuk pertandingannya, karena ada emisi karbon yang meningkat. Karena itu program ini untuk mengompensasi apa yang telah kita lakukan dan mengganggu lingkungan.”
“Jadi saya harapkan kita bisa memberikan kontribusi lebih dengan mengganti apa yang sudah kita lakukan karena ada juga pengelolaan sampah dan lain-lain yang kita usahakan agar tidak mengganggu lingkungan,” ujarnya.
“Saat ini yang kita lakukan sekarang adalah menanam pohon yang bisa mengganti emisi karbon, bukan hanya menanam tetapi juga memelihara bakau sebanyak 56 buah.”
Sementara itu Mikha Tambayong berujar bahwa salah satu penyumbang buruknya kualitas udara adalah emisi karbon dan imbas dari buruknya kualitas udara ini berdampak nyata pada kesehatan masyarakat.
Sehingga apa yang dilakukan oleh PB Perbasi dan LOC Piala Dunia FIBA 2023 Indonesia ini dinilai sejalan dengan fokus pemerintah dalam upaya memperbaiki kualitas udara.
“Penanaman mangrove ini sejalan dengan program pemerintah untuk mengatasi kualitas udara sehingga kami menghargai kegiatan ini,” kata Mikha Tamhayong.
“Ini memang sebagai salah satu ajang promosi FIBA World Cup tetapi lebih penting lagi sebagai bentuk kepedulian bagi lingkungan. Bahwa melalui kegiatan ini kita semua melakukan tindakan nyata, peduli terhadap lingkungan.”
Perhelatan Piala Dunia FIBA 2023 di Indonesia sendiri akan bergulir mulai 25 Agustus hingga 3 September di Indonesia Arena, GBK Senayan, Jakarta.