SKOR.id - Babak play-off degradasi Liga Nusantara 2024-2025 telah memasuki fase akhir. Khusus Grup K, laga pemungkas digelar pada Senin (10/2/2025) petang WIB.
Hasilnya, Waanal Brothers dipastikan bertahan di Liga Nusantara musim depan. Itu setelah mereka menundukkan PSM Madiun dengan skor telak 7-0 di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Bali, petang ini.
Kemenangan ini membuat Waanal Brothers untuk sementara memuncaki klasemen Grup K dengan tujuh poin dari tiga pertandingan yang dijalani. Poin mereka sudah tidak mungkin terkejar oleh Persipasi yang ada di posisi ketiga dengan tiga poin.
Sebaliknya, kekalahan ini semakin menenggelamkan PSM Madiun di dasar klasemen Grup K dengan nol poin dari tiga laga. Mereka pun dipastikan terdegradasi ke Liga 4 musim depan.
PCB Persipasi vs Perserang Serang Tak Berujung
Sementara itu, pada laga lainnya di Stadion Gelora Samudra Kuta, Badung, Bali, di saat bersamaan PCB Persipasi menghadapi Perserang Serang.
Pertandingan tersebut menjadi laga hidup-mati bagi kedua tim. Jika hasilnya imbang, Persipasi dipastikan terdegradasi, tapi jika Persipasi berhasil menang Perserang yang terdegradasi ke Liga 4.
Namun, pertandingan tersebut tiba-tiba terhenti saat babak pertama belum berakhir, usai terjadi insiden antara beberapa pemain.
Kedua klub pun saling klaim di sosial media masing-masing bahwa mereka bukan penyebab laga tidak bisa dilanjutkan kembali.
Diawali PCB Persipasi yang membuat pernyataan resmi di sosial media mereka @persipasi1998.
“Sehubungan dengan pertandingan antara Persipasi vs Perserang Serang pada 10 Februari 2025, kami ingin menyampaikan bahwa pihak Perserang Serang menolak untuk melanjutkan pertandingan. Kami menyerahkan keputusan lebih lanjut kepada pihak yang berwenang sesuai dengan regulasi yang berlaku. Demikian pernyataan ini kami sampaikan untuk menghindari kesalahpahaman. Terima kasih atas perhatian dan dukungan dari seluruh pendukung,” tulis Persipasi.
Pada sisi lain, manajemen Perserang juga merilis pernyataan resmi yang membantah pernyataan Persipasi. Mereka pun memberikan gambaran kronologi terjadinya insiden yang membuat pertandingan tidak dilanjutkan. Berikut pernyataan resminya:
“Manajemen Perserang mempertanyakan Wasit pertandingan Perserang vs PCB Persipasi meninggalkan lapangan sebelum pertandingan berakhir. Hal itu terjadi dalam pertandingan PNM Liga Nusantara 2024-2025 di Stadion Gelora Samudera.
Kejadian itu terjadi ketika Perserang meladeni PCB Persipasi di pertandingan terakhir babak play-off degradasi PNM Liga Nusantara, Senin, 10 Februari 2025.
Ketika pertandingan baru berjalan sekitar 10 menit, sebuah benturan terjadi antara pemain Persipasi Fahrul dan pemain Perserang, Rodaskus Gawosal Wowa. Wasit kemudian memberi kartu merah untuk pemain Perserang, dan kartu kuning untuk pemain PCB Persipasi.
Kartu merah itu kemudian memicu gelombang protes dari pemain dan offisial Perserang. Tak mengindahkan protes, seluruh perangkat pertandingan meninggalkan lapangan menuju ruang wasit.
Perdebatan kembali terjadi di dalam ruangan wasit dan di ruangan pitch enterance. Namun perdebatan tak membuahkan hasil. Wasit menolak permintaan Perserang untuk mengganti wasit.
Setelah lebih dari satu jam, akhirnya Perserang memilih untuk menerima keputusan wasit dan siap melanjutkan pertandingan. Para pemain pun mulai melakukan persiapan di tengah lapangan.
Namun, bukannya dimulai, wasit tak kunjung keluar dari ruang wasit. Setelah coba dijemput, ternyata wasit tak ada di ruangan. Tak lama kemudian wasit diketahui telah meninggalkan Stadion Gelora Samudera.
Sementara sejumlah penonton yang ada di tribun memberitahu wasit meninggalkan stadion menggunakan kendaraan roda empat. Wasit diketahui meninggalkan lapangan tanpa pemberitahuan kepada kedua tim yang bertanding. Bahkan, kedua tim sudah berada di lapangan untuk melanjutkan pertandingan.
Wasit juga tidak meniupkan peluit tanda akhir pertandingan sebelum meninggalkan pertandingan.
Tim manajemen Perserang heran dengan 'kabur'nya wasit dari area pertandingan. Meski sejak awal protes mereka mempermasalahkan kepemimpinan wasit, Perserang tidak pernah menolak untuk melanjutkan pertandingan. Salah satu buktinya adalah dengan persiapan yang dilakukan pemain di lapangan meski protes sedang berlangsung di ruang wasit.
Manajemen Perserang juga menyebutkan, kalau memang pertandingan mau dihentikan, seharusnya ada pemberitahuan dari perangkat pertandingan dan harusnya wasit meniup peluit di tengah lapangan, bukannya pergi begitu saja.
Manajemen Perserang menyatakan Perserang tak mendapat pemberitahuan soal kepergian wasit yang terjadi tiba-tiba. Ketika salah satu staf tim mau menjemput wasit untuk melanjutkan pertandingan, ternyata semua perangkat pertandingan sudah meninggalkan stadion.
Karena tidak ada pemberitahuan apapun, manajemen Perserang merasa bingung dengan status pertandingan ini. Tetapi Perserang siap untuk melanjutkannya, kapan pun dan di mana pun.
Tim Perserang juga membantah pernyataan media sosial PCB Persipasi yang menyebutkan Perserang menolak melanjutkan pertandingan. Karena pada kenyataannya justru Persipasi yang lebih dulu meninggalkan lapangan pertandingan bersama rombongan perangkat pertandingan.
PCB Persipasi diminta untuk tidak memutarbalikkan fakta. Banyak saksi yang bisa dimintai keterangan, mulai pihak keamanan hingga panitia pertandingan bahkan penonton juga ada.
Ketika dikonfirmasi, Putri, General Coordinator (GC) panitia lokal di Stadion Gelora Samudera mengaku tak mengetahui jelas soal kepulangan wasit. Menurut dia, asistennya GC memberi laporan untuk mengevakuasi wasit.
‘Jadi saya kira evakuasi itu untuk ke lapangan, ternyata untuk keluar stadion,’ kata Putri.
Adapun perangkat perangkat pertandingan yang bertugas di pertandingan Perserang vs PCB Persipasi adalah match commisioner Nurligina Najamuddin. Wasit tengah Andri Basrian, asisten wasit 1 Supriadi, asisten wasit 2 Yuni Raldi, wasit cadangan Ilham Arrahman Putra.”
Hingga saat ini belum diketahui bagaimana status pertandingan ini. PT Liga Indonesia Baru sebagai operator maupun PSSI belum memberikan pernyataan resmi mengenai hal ini.