- AFC tetap pada keputusannya melarang klub-klub Iran berkandang di dalam negerinya saat melakoni Liga Champions Asia 2020.
- Dalam pernyataan terbarunya, AFC menyebut dua klub Iran, Shahr Khodro dan Esteghlal, harus menggelar laga kandang di tempat netral.
- Sebelumnya empat wakil Iran untuk Liga Champions Asia 2020 menyatakan siap memboikot ajang ini jika dilarang menggelar laga kandang di stadion masing-masing.
SKOR.id - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) tetap pada keputusannya. Dalam pernyataan resminya, Rabu (22/1/2020), AFC memerintahkan klub-klub Iran untuk menggelar laga kandang di negara netral.
Dua klub Iran, Shahr Khodro dan Esteghlal, harus menjamu lawannya di Uni Emirat Arab. Masing-masing menghadapi Riffa dari Bahrain dan Kuwait SC dalam babak play-off kualifikasi.
Baca Juga: 4 Klub Iran Siap Boikot Liga Champions Asia
"Untuk membantu proses perubahan venue yang sudah disetujui komite berwenang AFC, pertandingan akan digelar dengan jadwal baru pada 25 Januari 2020 di Uni Emirat Arab," demikian pernyataan resmi AFC yang diterima Skor.id.
Sejatinya, Shahr Khodro vs Riffa dan Esteghlal vs Kuwait SC digelar pada Selasa (21/1/2020) yang kemudian ditangguhkan karena isu pelarangan laga kandang.
Selain dua klub di atas, Iran juga diwakili oleh Persepolis dan Sepahan yang langsung masuk babak grup. Mereka juga dilarang AFC menggelar laga kandang di stadion masing-masing.
Keputusan AFC ini muncul pekan lalu menyusul ketegangan geo-politik Iran dan Amerika Serikat. Sikap AFC disambut "kemarahan" Iran.
Baca Juga: Resmi, Persebaya Tetap Berkandang di Surabaya pada 2020
Mereka, dengan didukung Federasi Sepak Bola Iran (IFF), bertekad memboikot Liga Champions Asia 2020 jika keputusan AFC tetap dijalankan. "Iran sudah membuktikan selama-selama bertahun-tahun bahwa pertandingan di negara kami tetap aman," ujar Amir Mehdi Alavi, juru bicara IFF, pekan lalu.
Menyikapi sikap Iran, AFC pun menggelar pertemuan mendadak pada Minggu (19/1/2020) dan hasilnya keputusan tidak berubah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada respons dari Iran apakah mereka patuh atau tetap pada pendirian semula untuk melakukan boikot.