- Sri Wahyuni Agustiani adalah lifter putri Indonesia peraih perak kelas 48 kg dalam Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil.
- Sri Wahyuni Agustiani sempat meninggalkan angkat besi untuk sejenak pada 2019 karena hamil.
- Pada 2020, Sri Wahyuni Agustiani berencana kembali menjadi lifter kompetitif.
SKOR.id - Masih ingat dengan lifter putri Indonesia Sri Wahyuni Agustiani? Sri adalah peraih perak Olimpiade 2016 pada kelas 48 kg putri.
Sri Wahyuni Agustiani sempat rehat sejenak dari angkat besi karena dia memilih untuk menikah dan memiliki anak pada 2019.
Berita Angkat Besi Lainnya: Lifter Windy Cantika Ingin Lampaui Prestasi Sang Ibu
"Putri saya lahir pada September tahun lalu," ujar Sri Wahyuni Agustiani, kepada Skor.id, Rabu (6/5/2020), dalam perbincangan melalui aplikasi Whatsapp.
Ya, putri pertama Sri Wahyuni Agustiani itu diberi nama Davina.
Setelah Davina sudah bisa ditinggalkan, Sri akhirnya memilih untuk kembali berlatih.
"Saya kembali berlatih pada Januari tahun ini. Saya mempersiapkan diri untuk seleksi PON," kata Sri.
Sri yang merupakan peraih perak dalam Asian Games 2014 dan Asian Games 2018 ini fokus untuk lolos seleksi PON dulu tahun ini.
Pasalnya, Sri belum bisa untuk mengikuti seleksi Olimpiade 2020.
"Saya masih harus memperbaiki dan memulihkan angkatan dulu. Jadi, mungkin belum untuk Olimpiade," kata perempuan kelahiran 13 Agustus 1994 ini.
Atlet angkat besi peraih dua emas dan satu perak Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2014 ini pun fokus pada mengembalikan teknik dan angkatan.
Namun, kondisi pandemi virus corona saat ini membuat Sri harus berlatih di rumah dulu.
"Untuk kualifikasi daerah, belum ada kabarnya kapan akan digelar karena masih ada pandemi. Tapi, saya harus mempersiapkan diri dan tetap berlatih," ucap Sri.
Dalam persiapan ini pun, Sri belum memutuskan akan turun di kelas berapa. Sebelumnya, lifter berusia 25 tahun ini turun di kelas 48 kg.
Namun, angkat besi saat ini sudah memiliki perubahan kelas. Selain itu, bobot tubuh Sri pun juga berubah.
"Saya masih belum memutuskan akan turun di kelas 49 kg atau 55 kg. Saya akan melihat perbaikan angkatan saya dulu," kata peraih perak Kejuaraan Asia 2013 ini.
"Angkatan saya akan menentukan saya akan turun di kelas berapa. Untuk urusan menaikkan atau menurunkan berat badan, itu adalah hal yang mudah," kata peraih dua emas Islamic Solidarity Games ini.
Berita Angkat Besi Lainnya: Eko Yuli Irawan Ambil Sisi Positif Penundaan Olimpiade 2020
Ya, para lifter sudah terbiasa dengan pola latihan dan rutinitas menaikkan serta menurunkan berat badan sehingga Sri tak ada kendala untuk naik atau turun kelas.
"Yang penting adalah memulihkan angkatan saya," kata Sri Wahyuni Agustiani.