- Meski kompetisi sedang libur, para pelatih tetap belajar untuk mengembangkan kemampuannya.
- Pelatih fisik Barito Putera, Dino Sefriyanto, misalnya yang memilih mencari ilmu dari video di YouTube.
- Dino menilai metode latihan sekarang dan zaman dulu intinya sama, hanya caranya saja yang berbeda.
SKOR.id - Pelatih fisik Barito Putera, Dino Sefriyanto, terus meningkatkan pengetahuannya dengan bantuan teknologi yang makin canggih.
Momen libur kompetisi banyak dimanfaatkan pemain dan pelatih untuk hal-hal bermanfaat, termasuk menambah ilmu dan pengetahuan.
Salah satunya pelatih fisik Barito Putera, Dino Sefriyanto, yang berselancar di dunia daring untuk menambah ilmu dari YouTube.
Berita Barito Putera Lainnya: Djadjang Nurdjaman Belum Dikontak Manajemen Barito Putera Soal Liga 1
"Ya, saya sering menonton video-video di YouTube untuk menambah pengetahuan, untuk dianalisis gerakan-gerakannya, nanti dikombinasikan dengan latihan yang sudah ada," kata Dino, Sabtu (6/6/2020).
Menurutnya, mencari ilmu dan pengetahuan baru terkait latihan fisik telah dilakukannya sejak lama, bahkan sebelum musim internet, Android, dan YouTube secanggih saat ini.
"Dari zaman tahun 1989 dan 1990-an, saya sudah menganalisis melalui buku-buku saat kuliah, kalau sekarang perkembangan teknologi semakin maju analisisnya bisa melalui YouTube, video, dan lainnya," Dino menjelaskan.
Ia menilai, tujuan metode latihan dulu dan saat ini intinya sama, hanya saja saat ini lebih kekinian dan banyak variasinya.
Soal kiblatnya dalam melatih fisik, Dino tidak terlalu cenderung ke gaya Eropa, melainkan dikombinasi dengan gayanya sendiri.
Karena ada pelatih yang tidak suka di lapangan, seperti gaya melatih Eropa Timur yang lebih suka ke strength, fitness dan gym.
Ada juga pelatih yang suka di lapangan, dan dikombinasikan dengan latihan speed, strength, dan lainnya baik dengan bola atau tanpa bola.
"Tergantung situasi, saya lebih kepada kombinasi tapi memang terkadang kami harus mengikuti yang sedang tren," kata Dino.
"Saat ini yang sedang tren dan banyak diterapkan yakni latihan speed, agility, quickness, yang sebenarnya sudah dipakai sejak tahun 1998. Saya sendiri sudah mengkombinasinya sejak lama yang dibuat semacam sirkuit training," ucap mantan pelatih fisik Sriwijaya FC ini.
Berita Barito Putera Lainnya: Alasan Barito Putera Tegas Minta Liga 1 2020 Tak Dilanjutkan
Dino yang pernah menjadi pemain sepak bola dan sprinter ini mengakui, sebagai pelatih fisik haruslah merasakan dulu bagaimana latihan fisik agar paham.
"Kalau suka pemain yang memiliki kecepatan, maka filosofi latihannya harus kecepatan juga," ujarnya.