- Lewis Hamilton sudah kehilangan posisi sebagai pembalap utama di Tim Mercedes-AMG Petronas F1.
- George Russell di luar dugaan langsung mampu menggeser posisi juara dunia Formula 1 tujuh kali itu.
- Apa yang dialami Hamilton saat ini seperti ulangan pada F1 musim 2016.
SKOR.id - Pada Kejuaraan Dunia Formula 1 2022, Mercedes mengganti rekan setim Hamilton yang sebelumnya lima tahun menjadi tandem – Valtteri Bottas – dengan pembalap muda binaan mereka George Russell.
Russell, juara Seri GP3 2017 dan FIA Formula 2 2018, melakukan debut di Formula 1 pada 2019 bersama Tim Williams Racing. Russell terus berada di Grove, Inggris, sampai ditarik Mercedes.
“Saya tidak mengira Russell akan mencetak poin lebih banyak dari pada Hamilton pada tahun pertamanya (di Mercedes),” kata Sascha Roos, komentator berpengalaman Sky Sports Jerman.
“Saya berharap Hamilton bisa memberikan lebih pada 2023. Tetapi saya agak sangsi apakah ia masih pembalap nomor 1 di grid F1 saat ini. Saya kira, situasi dirinya di Mercedes saat ini mirip dengan saat Nico Rosberg menjadi rekan setimnya.”
Persaingan sengit terjadi di antara duo pembalap Mercedes saat Hamilton dipasangkan dengan Rosberg selama empat musim sejak 2013. Rosberg berhasil merebut gelar juara dunia F1 2016 untuk kemudian secara mengejutkan memutuskan mundur.
Persahabatan Hamilton dan Rosberg pun rusak setelah putra Keke Rosberg, juara dunia F1 1982, itu menjadi kampiun.
“Pada akhir musim lalu, jelas Russell yang menang. Saya kira Mercedes sudah memperlakukan keduanya dengan sangat adil,” ucap Roos.
Kendati performanya menurun dan usianya sudah 37 tahun, Mercedes disebut-sebut bermaksud memperpanjang kontrak juara dunia tujuh kali (2008, 2014, 2015, 2017, 2018, 2019, 2020) itu melebihi musim 2023 (kontrak Hamilton saat ini).
“Hamilton menjadi bagian dari tim dan tim ini bagian dari Hamilton. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan kontraknya,” kata Toto Wolff, Prinsipal Tim Mercedes, belum lama ini.
Roos juga setuju jika Hamilton memang seharusnya ditawari kontrak untuk musim 2024 dan selanjutnya. Pembalap asal Inggris itu memiliki motivasi.
“Saya rasa, situasi Hamilton dan Russell juga tidak akan seperti Hamilton dan Rosberg pada 2016 lalu,” tutur Roos.
“Saat itu, Mercedes berusaha meyakinkan publik bila Rosberg dan Hamilton mendapatkan perlakuan yang sama. Tetapi menurut saya, saat itu Hamilton lebih diprioritaskan.
“Saat Valtteri Bottas masuk, Hamilton sudah jelas menjadi pembalap nomor 1 di Mercedes dan dunia tahu itu. Tetapi Russell bukanlah Bottas. Russell terlihat lebih menikmati posisinya saat ini dibanding status Rosberg enam tahun lalu.”
Berita Formula 1 Lainnya:
Christian Horner Tak Kaget Mattia Binotto Mundur dari Ferrari
Toto Wolff Sesumbar Budget Cap Untungkan Mercedes sebagai Tim Terhebat di F1