SKOR.id – Leonardo Bonucci yang kini membela 1.FC Union Berlin di Liga Jerman, sedang sangat terluka dan bahkan sangat marah dengan Juventus FC, klubnya hingga musim panas lalu.
Kemarahan Bonucci itu pun membuat pelatih Juve Massimiliano Allegri dan pimpinan tim asal Turin, Italia, itu memutuskan untuk mengeluarkan sang pemain dari skuad dan membuangnya.
Bonucci, 36, bermain sebagai bek untuk Juventus antara 2010 hingga 2017 dan antara 2018 sampai 2023. Selama semusim, 2017-2018 ia berada di AC Milan.
Selasa lalu, sang bek mengumumkan bahwa dirinya akan menuntut Juventus atas perlakuan yang diterimanya. Kepada Sportmediaset, Bonucci — salah satu ikon sepak bola Italia dan tentunya juga Juventus — memutuskan untuk menceritakan versinya tentang semua yang terjadi.
Berikut pratinjau wawancara Bonucci tersebut, seperti dikutip Mundo Deportivo, yang tanpa menyebutkan nama menunjuk pada Allegri dan para bos Juventus.
Merasa dilucuti dari segalanya
Bonucci menyebut mereka (Juventus) mengatakan kepadanya bahwa kehadiran dirinya di lapangan akan menghambat pertumbuhan tim (dalam hal ini terkait kesempatan pemain muda untuk turun).
“Itu penghinaan terbesar buat saya setelah 500 pertandingan dengan seragam hitam-putih. Saya berhak berlatih bersama tim utama. Saya merasa dilucuti dari segalanya,” ujar bek yang 121 kali membela timnas Italia dengan 8 gol dan 7 assist tersebut.
Kebohongan klub dan pelatih
Bonucci mengaku juga telah membaca dan mendengar hal-hal palsu baik dari Juventus maupun pelatih (Allegri). Menurutnya salah bahwa pada bulan Oktober dan Februari mereka memberitahunya tentang niat klub untuk mengakhiri hubungan di akhir musim.
“Pada akhir Mei saya menunjukkan kepada mereka bahwa saya bersedia menjadi pilihan kelima atau keenam di pertahanan,” tuturnya.
Penghinaan terbesar setelah 500 pertandingan
Leonardo Bonucci mengaku selama ini dirinya mengetahui segala sesuatu yang terkit dirinya dan klub, dengan membaca surat kabar. Hingga pada 13 Juli lalu, Cristiano Giuntoli (Direktur Olahraga Juventus yang baru) dan Giovanni Manna datang ke rumahnya dan memberi tahu bahwa dirinya tidak lagi menjadi bagian dari skuad Juventus.
“Mereka bilang bahwa kehadiran saya di lapangan akan menghambat pertumbuhan tim. Ini penghinaan terbesar terhadap saya yang telah 500 pertandingan memakai kaus klub,” ucap pemain yang turun dalam 502 laga dengan 37 gol dan 10 assist untuk Juve tersebut.
“Saya bersyukur atas solidaritas banyak pemain, termasuk dari Juventus sendiri dan klub lain. Mereka semua menyatakan simpatinya atas perilaku tidak sopan klub terhadap saya.”
Klub tidak mengizinkan Bonucci untuk menyelesaikan kariernya dengan hormat
Saat kembali ke Juve pada awal Agustus 2018, Bonucci dikontrak lima tahun hingga 30 Juni 2023. Pada November 2019, ia memperbarui kontraknya dengan Juventus hingga 2024 (akhir musim 2023-2024).
Sekira pertengahan Mei lalu, Bonucci mengumumkan bakal pensiun saat kontraknya habis. Namun, hanya beberapa saat usai musim 2022-2023 berakhir, Bonucci mendapatkan kabar tidak mengenakkan dari Juventus. Itulah mengapa dirinya kini menggugat Juve.
“Saya meneruskannya (perkara ini) karena orang-orang yang seharusnya membuat saya mengakhiri masa kerja saya di klub dengan cara yang terhormat, tidak melakukan hal tersebut,” kata Bonucci.
Untuk kali kedua Bonucci meninggalkan klub karena seseorang
Dan, tanpa menyebut nama, Bonucci pun berkomentar soal Allegri. “Ini kali kedua saya harus meninggalkan Juventus karena seseorang. Semua tahu bahwa saya tidak pernah memiliki hubungan yang saya inginkan dengan pelatih,” katanya.
“Mereka tidak mengizinkan saya berlatih dengan tim utama. Saya merasa kehilangan segalanya.”
Leonardo Bonucci pun menegaskan jika dirinya nanti menang di pengadilan, ia akan menyumbangkan uang hasil gugatan itu untuk tujuan amal.