SKOR.id - RRQ Hoshi tengah menghadapi masa-masa sulit pada gelaran MPL Indonesia Season 16.
Tim berjuluk “Raja dari Segala Raja” ini kini berada dalam situasi krisis usai rentetan hasil buruk yang membuat mereka terperosok ke zona merah klasemen sementara.
Tekanan besar pun kini berada di pundak sang pelatih Khezcute untuk segera mengangkat performa tim agar bisa kembali bersaing di papan atas.
Dalam keterangannya, Khezcute mengakui bahwa kondisi yang dihadapi RRQ saat ini memang tidak mudah. Ia menyebut bahwa timnya sedang berjuang keras dari posisi bawah untuk keluar dari tekanan. “Lagi berjuang, (kami) lagi berjuang dari bawah,” ucap Khezcute singkat seperti dikutip dari Dunia Games.
Lebih lanjut, sang pelatih mengungkapkan bahwa masalah yang dihadapi RRQ Hoshi bukanlah sesuatu yang baru.
Menurutnya, akar masalah tersebut sudah ada sejak lama, namun baru benar-benar terasa dampaknya musim ini seiring perkembangan pesat tim-tim pesaing.
“Sebenarnya masalahnya sudah ada dari dulu. Tapi, kebetulan (langkah) kami agak mulus saja di Regular Season dan akhir-akhir ini kami sedang berjuang, kami baru menemukan (faktor) menang karena apa dan lain-lain. Selain itu, semua tim improve lebih cepat,” jelasnya.
Khezcute menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah memperbaiki kondisi internal tim. Ia percaya, solusi terbaik hanya bisa datang dari dalam tim sendiri.
“Kami tetap berfokus dari dalam tim. Jadi, apa pun masalah yang ada di dalam tim, (kami) yang tahu dan kami cari solusinya,” tegasnya.
Selain soal performa, Khezcute juga menyoroti pentingnya adaptasi terhadap perubahan patch dan gameplay yang terus berkembang. Ia menyadari bahwa metode pelatihan yang efektif pada musim-musim sebelumnya tidak bisa lagi sepenuhnya diterapkan saat ini.
“Sekarang kami harus adaptasi, berkembang dengan patch dengan gameplay tim dengan banyaknya perubahan dari manajemen tim lain, coaching staff dan lain-lain, strategi semakin banyak mungkin kami harus beradaptasi lagi tentang itu,” tambahnya.
Meski situasi berat tengah melanda, sang pelatih mencoba menanamkan semangat positif dalam skuadnya. Ia menilai, krisis ini bisa menjadi titik balik bagi RRQ untuk bangkit lebih kuat.
“Karena 3 season begitu terlalu mulus sepertinya tidak baik juga. Tapi ada proses, ini jadi wake up call bagi kami semua. Ya, tujuan akhirnya bukan Regular Season juga. Seperti ONIC musim lalu pernah di posisi RRQ sekarang, kami tetap positif dan percaya diri saja,” pungkasnya.