- Legenda tenis Argentina Gabriela Sabatini tak yakin turnamen olahraga bisa kembali digelar pada 2020.
- Menurut juara US Open 1990 itu, tidak ada yang bisa memprediksi kapan pandemi virus corona akan berakhir
- Gabriela Sabatini mengatakan federasi lebih baik menyiapkan jadwal untuk 2021.
SKOR.id – Legenda tenis Argentina Gabriela Sabatini ragu akan ada turnamen lagi yang digelar tahun ini. Pasalnya, tak ada yang tahu kapan pandemi global virus corona (SARS-Cov-19) berakhir.
Menurut Sabatini, federasi olahraga dunia, termasuk tenis, harus membahas prioritas lain sebelum memulai kembali kalender kompetisi atau turnamen yang bakal penuh sesak pada 2021.
Juara Grand Slam US Open 1990 itu mengatakan 2020 sebaiknya sudah perlu dicoret dari jadwal. Mengingat penyebaran virus corona makin meluas dan mengkhawatirkan.
Baca Juga: Skortun: Lawan Bermain Tenis Ibu Toki
Jika pun pandemi mereda dalam beberapa bulan mendatang, tentu perlu dipertimbangkan juga kesiapan para atlet. Mereka butuh waktu untuk menjalani latihan ideal sebelum bertanding.
“Dalam beberapa bulan ke depan, saya pikir akan sulit untuk mengadalan event olahraga. Saya pun ragu turnamen tenis bisa digelar tahun ini,” ujar Gabriela Sabatini kepada Subidos a la Red.
Musim ini, seperti cabang olahraga lain, jadwal tenis sangat terganggu dengan mewabahnya virus corona penyebab penyakit Covid-19 itu di seluruh dunia.
Federasi Tenis Internasional (ITF) telah menangguhkan semua turnamen sejak tengah Maret lalu. Begitu pula dengan ATP (Association of Tennis Professionals) dan WTA (Women’s Tennis Association).
Mereka memperpanjang masa penangguhan setidaknya hingga 7 Juni mendatang. Dan masa vakum tersebut masih bisa kembali ditambah jika situasi tidak membaik.
Pekan lalu, gelaran Wimbledon untuk kali pertama sejak Perang Dunia II dibatalkan. Sebelumnya, Prancis Open (Roland Garros) pun menggeser jadwalnya dari Mei ke September 2020.
“Sangat sulit untuk memikirkan masa depan karena yang perlu dilakukan saat ini adalah menghindari kerumunan. Dan dalam event olahraga hal itu mustahil dihindari,” ujar Gabriela Sabatini.
“Ini membuat semua orang frustrasi, pihak penyelenggara, atlet, hingga fan,” imbuhnya. “Semua orang sekarang hidup dalam ketidakpastian sebab Anda tidak tahu kapan dan bagaimana ini akan berakhir.”
Gabriela Sabatini menambahkan bahwa saat ini dibutuhkan kerja sama setiap orang di seluruh dunia untuk melawan musuh bersama, yakni virus corona.
Baca Juga: Mulai Bosan di Apartemen, Petenis Ons Jabeur Berpikir Salurkan Hobi Menari
Jika semua orang kompak menjalani anjuran dokter dan pakar medis dengan disiplin, perempuan 49 tahun itu percaya masa sulit bisa dilalui dengan segera.
Sabatini, yang memulai karier profesionalnya pada 1985 dan pensiun pada 1996, adalah salah satu petenis putri top di eranya. Pada 2006, ia masuk daftar International Tennis Hall of Fame.
Selain trofi US Open, perempuan kelahiran Buenos Aires, Argentina ini merupakan finalis Wimbledon 1991. Ia tercatat sebagai semifinalis Roland Garros (5 kali) dan Australia Open (4 kali).