- Legenda Sepak Bola Brasil, Zico, menyebut AC Milan telah menghancurkan Lucas Paqueta.
- Mestinya pelatih I Rossoneri bersabar menggali talenta gelandang muda itu bukan malah menepikannya.
- Pemain sayap itu kian kesulitan menemukan tempat di tim inti setelah Gennaro Gattuso pergi.
SKOR.id – Legenda sepak bola dunia asal Brasil, Zico, menilai AC Milan telah merusak Lucas Paqueta.
Seharusnya AC Milan memberi lebih banyak kesempatan kepada Lucas Paqueta untuk mengembangkan talentanya. Apalagi ia datang dari kultur permainan yang berbeda.
“Sepak bola dan taktik berbeda, tanpa kepercayaan. Tak ada gunanya mengharapkannya masuk dan menyelesaikan masalah,” ujar Zico seperti dilansir Calciomercato.
“Ketika pelatih melakukan itu, maka Paqueta akan hancur dan memperburuk situasi. Ia muda dan Milan harus sabar untuk memanfaatkan talentanya yang banyak.”
Baca Juga: Lucas Paqueta, Potensi Besar yang Menguap di San Siro
Pindah dari Brasil, gelandang sayap yang mendarat di AC Milan pada Januari 2019 tersebut tentu menghadapi banyak kendala dalam masa adaptasi.
Meski terkesan sepele, bahasa asing dan makanan dengan cita rasa berbeda, dapat menjadi penghambat utama karier pesepak bola di mancanegara.
Selain itu, pelatih harus membantu proses penyesuaian diri setiap anak buahnya.
Paqueta sempat jadi andalan di era Gennaro Gattuso. Namun, gelandang sayap makin tenggelam belakangan ini ketika kursi pelatih diduduki oleh Marco Giampaolo dilanjutkan Stefano Pioli.
Sepanjang musim 2019-2020, Lucas Paqueta hanya tampil dalam 19 laga dan 1 assist. Di periode sebelumnya, ia mampu mencetak 1 gol dan 2 assist.
Pemain 22 tahun itu dikabarkan akan ditaruh di etalase dalam bursa transfer musim panas. Benfica dan Fiorentina siap menampung Paqueta.
Baca Juga: Timo Werner Tidak Cocok untuk Liverpool
Selain Paqueta, Zico juga menyoroti mandeknya karier Gabriel ‘Gabigol’ Barbosa di Inter Milan. Kini penyerang tersebut menjadi mesin gol paling panas di Liga Brasil, dengan Flamengo.
“Pemain seperti Gabigol pergi ke Italia dan tidak dimainkan. Lebih baik ia kembali (ke Brasil) dan menunjukkan nilainya,” ucapnya.
“Sama halnya dengan Pedro di Fiorentina. Untuk apa pelatih minta pemain, tapi tidak dimainkan sama sekali. Yang lebih buruk, direktur yang membeli mereka tanpa konsultasi dengan pemain.”