- Legenda klub basket Satria Muda, Gagan Rahmat, kini menjadi pelatih KU-12 Merpati Bali.
- Ia sudah sekitar empat tahun tak terlibat di manajemen klub profesional.
- Terakhir, ia menjadi manajer tim Stapac Jakarta pada IBL 2017-2018.
SKOR.id - Legenda Satria Muda Gagan Rahmat sebenarnya bukan pemain berdarah Bali layaknya mantan rekan setimnya Cokorda Raka atau legenda Bhineka Sritex, I Made Sudiadnyana.
Namun, kini, sosok yang juga pernah bermain di Garuda Bandung tersebut justru ikut membina basket di Pulau Dewata. Sejak awal 2022, Gagan melatih tim KU-12 Merpati Bali.
Hal ini membuatnya harus mondar-mandir Bali-Jakarta. Sesuatu yang melelahkan memang, namun itu bukanlah masalah baginya.
Gagan sendiri bercerita mengapa awalnya ia bisa menjadi pelatih di tim KU-12 Merpati Bali. Itu karena pelatih KU-12 sebelum Gagan, meninggal dunia.
Adapun, sebelum memegang tim muda Merpati Bali, Gagan terlebih dulu melatih secara privat. Tapi setelah itu, ia mendapatkan tawaran melatih KU-12 Merpati Bali.
"Awalnya saya tidak memegang tim, melatih anak-anak pemula yang baru mendaftarkan diri. Barulah awal 2022 ini saya mulai memegang tim KU-12 Merpati, timnya cukup bagus," Gagan mengungkapkan, Minggu (1/1/2023).
Namun, Gagan mengatakan dirinya hanya bagian kecil dari pembinaan basket di Bali. Apalagi, Bali memiliki banyak legenda basket nasional.
Ia Made Sudiadnyana, Cokorda Raka, dan Triadnyanaadi Lokatanaya adalah pemain asli Bali yang berjaya pada zamannya. "Saya hanya bagian kecil sebab ada legenda asal Bali yang sampai saat ini juga masih punya peranan dalam pembinaan basket di Bali," kata Gagan
Sebagai catatan, keterlibatan terakhir Gagan di basket profesional terjadi pada IBL 2017-2018. Saat itu, ia menjadi manajer Stapac Jakarta.
Setelah itu, ada tawaran yang datang kepadanya untuk masuk manajemen klub. Namun, bekerja di klub IBL membuat waktunya lebih tersita.
Gagan sendiri menyambut keputusan manajemen IBL untuk menjadikan Bali sebagai tempat berlangsungnya seri pembuka IBL 2023.
"Saya lihat, semua tim makin serius bersiap bersaing di IBL. Saya ingin sebenarnya ada coaching clinic ataupun sarasehan dari pelatih-pelatih nasional maupun asing," ujar Gagan.
Berita Lainnya IBL 2023:
Baca Juga: Dame Diagne, Pebasket Kelahiran Senegal yang Kini Jadi Pemimpin Indonesia Patriots di IBL 2023
Baca Juga: Resmi, Jamarr Johnson Berpisah dengan Dewa United pada IBL 2023