SKOR.id - Menjelang gelaran Euro 2024 (Piala Eropa 2024), Skor.id menampilkan artikel menarik untuk menyambut gelaran tersebut, Legenda Piala Eropa.
Pada edisi Legenda Piala Eropa kali ini, sosok Franz Beckenbauer, adalah legenda yang akan diulas.
Franz Beckenbauer adalah libero terbaik yang pernah dimiliki Jerman, prestasinya di lapangan juga membuat dirinya semakin dihormati baik kawan maupun lawan.
Selama berkarier di lapangan hijau, Franz Beckenbauer memang meraih berbagai trofi, baik di level klub maupun saat bersama Timnas Jerman.
Berikut ini ulasan Legenda Piala Eropa, Franz Beckenbauer, sang pahlawan Jerman.
Karier di Klub
Franz Beckenbauer, lahir di Giesing, sebuah distrik kelas pekerja di wilayah Bavaria, pada 11 September 1945. Kota Giesing dimasukkan ke wilayah Munich pada Oktober 1854.
Wilayah Giesing diketahui lebih banyak dihuni pendukung tim biru (TSV 1860 Munchen), dibandingkan si merah (Bayern Munchen).
Putra seorang pekerja pos, Franz Beckenbauer, tumbuh besar dengan mendukung TSV 1860 Munchen, dan bermimpi menjadi pemain mereka.
Calon legenda Jerman itu tampak akan mewujudkan mimpinya, pada musim panas 1958, Franz Beckenbauer yang kala itu berusia 13 tahun membela tim lokal SC 1960 dalam turnamen U-14 melawan TSV 1860.
Namun, pada pertandingan tersebut Franz Beckenbauer terlibat sebuah pertarungan dengan bek tengah TSV, Gerhard Konig.
Meski detailnya masih samar, beberapa dekade kemudian, Gerhard Konig dikabarkan menampar Franz Beckenbauer.
Peristiwa inilah yang disebut menjadi titik balik karier Beckenbauer, yang kemudian memilih bergabung ke Bayern Munchen.
"Ini hanyalah takdir yang mempertemukan kami, dan saya akhirnya menjadi si Merah, bukan si Biru," ujar Beckenbauer, ketika radio Bavaria mempertemukannya dengan Konig pada 2010.
Legenda dengan sebutan Der Kaiser itu akhirnya bergabung dengan tim muda Bayern Munchen, dan mendapat kesempatan tampil di tim utama pada 1964.
Bersama Die Roten, Der Kaiser meraih empat gelar Bundesliga, 4 DFB Pokal (Piala Jerman), 1 Piala Winners, 3 Liga Champions, dan 2 Piala Interkontinental.
Beckenbauer sempat membela Hamburg SV dan meraih satu trofi Bundesliga, ia juga membela New York Cosmos dengan raihan prestasi 3 trofi NASL Soccer Bowl Champion.
Sepanjang kariernya Beckenbauer juga meraih gelar individu seperti 2 Ballon d'Or, dan empat penghargaan pemain terbaik Jerman.
Karier di Timnas Jerman
Di Timnas Jerman, dia menjadi bintang dalam sukses Jerman tampil sebagai juara di Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974 ketika namanya semakin dikenal sebagai libero.
Franz Beckenbauer telah memberikan inspirasi, khususnya tentang posisi dan peran sweeper dan libero, bagi generasi selanjutnya di sepak bola.
Pada Piala Eropa 1972, Jerman mengalami kebangkitan setelah kegagalan menyakitkan di Piala Dunia 1970, ketika langkah mereka terhenti di babak semifinal.
"Butuh waktu bagi kami untuk menemukan satu sama lain, ketika Piala Dunia 1970 usai, tibalah waktunya untuk perubahan. Pemain-pemain besar dari tim itu berhenti dan tiba saatnya mendatangkan pemain baru," ujar Beckenbauer.
"Saya pikir alasan kesuksesan ini datang dari cara tim berkumpul, enam pemain datang dari Bayern, tiga dari Monchengladbach," ujarnya menambahkan.
Pada gelaran Piala Eropa 1972, Beckenbauer adalah kapten Timnas Jerman, yang kala itu masih bernama Jerman Barat.
Debutnya bersama Die Mannschaft terjadi pada 26 September 1965, saat Jerman menang 2-1 atas Swedia di Kualifikasi Piala Dunia 1966. Pada putaran final Piala Dunia 1966, Jerman sukses melaju ke final, tetapi kalah 2-4 dari Inggris di laga final.
Selama membela Jerman Der Kaiser tampil dalam 103 laga, dengan sumbangan 14 gol dan 10 assist serta membawa negaranya tersebut empat kali ke final turnamen internasional, di mana dua di antaranya menjadi juara (Piala Eropa 1972 dan Piala Dunia 1974).
Kegagalan lain yang pernah dirasakan Beckenbauer adalah saat ditundukkan Cekoslovakia di final Piala Eropa 1976.
Karier sebagai Pelatih
Beckenbauer pernah menjadi pelatih Timnas Jerman pada periode 1984-1990, gelar prestisius yang pernah ia persembahkan adalah Piala Dunia 1990.
Prestasi ini membuat Beckenbauer menyamai Mario Zagallo (kemudian diikuti Didier Deschamps), sebagai pemain dan pelatih yang berhasil memenangi gelar Piala Dunia.
Beckenbauer sempat menangani Marseille dalam 17 laga, dan Bayern Munchen total 19 laga, meski kebanyakan ia berperan di balik layar.
Selepas menjadi pelatih Jerman, Beckenbauer beberapa kali menjadi direktur teknik, presiden klub, hingga anggota dewan FIFA.
Terakhir kali ia pernah mendapat jabatan sebagai presiden kehormatan Bayern Munchen.
Franz Beckenbauer meninggal dunia pada 7 Januari 2024 di usia 78 tahun, meski telah tiada kiprah libero legendaris dari Jerman itu akan selalu dikenang.