SKOR.id – Juara dunia kelas 500cc (berganti MotoGP sejak 2002) 1982 Franco Uncini selama ini dikenal selalu berbicara apa adanya. Sifat terus terangnya itu kadang membuat banyak pihak, termasuk sejumlah nama tenar, cenderung tidak menyukainya.
Sebagai Safety Officer di MotoGP wakil dari Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), Uncini jelas paham benar seperti apa situasi di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor tersebut pada musim 2023 ini. Salah satunya level persaingan.
Seperti diketahui, Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 baru menggelar tiga putaran. Statistik hasil lomba menunjukkan, musim ini menjadi yang paling ketat dalam 70 tahun terakhir.
Hal itu tak lain karena munculnya tiga pemenang Grand Prix (sprint race bukanlah Grand Prix) berbeda: juara bertahan Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo Team) di GP Portugal, Marco Bezzecchi (Mooney VR46 Racing Team) di GP Argentina, dan Alex Rins (LCR Honda Castrol) di GP Americas.
Selain itu, sudah lima (dari total enam) konstruktor mampu menempatkan pembalapnya finis podium. Delapan pembalap berbeda sudah naik podium di Grand Prix dengan 11 jika ditotal (dengan sprint race). Itu semua bukti bila MotoGP musim ini jauh lebih ketat daripada musim-musim sebelumnya.
Dalam wawancara dengan majalah MOW, Uncini pun menjelaskan siapa saja favoritnya di MotoGP musim 2023 ini.
“Bila saya jawab Ducati (akan juara dunia), Anda pasti akan marah. Tetapi serius, ini motor yang harus dikalahkan. Saya bisa bilang kedua Desmosedici, baik 2023 (GP23) maupun 2022 (GP22) benar-benar sangat kuat,” ucap pria yang masuk FIM MotoGP Hall of Fame pada 2016 itu.
“Aprilia juga kuat. Menurut saya, (pabrikan) lainnya tertinggal sangat jauh. Anda ingin saya menyebut nama (juara dunia MotoGP 2023)? Mungkin jika saya bilang Ducati akan terlalu mudah,” tutur pria asal Italia berusia 68 tahun itu.
Mantan pembalap yang merebut gelar juara dunia kelas 500cc bersama Suzuki itu pun akhirnya menyebut siapa saja kandidat kuat untuk menjadi kampiun MotoGP 2023.
“Untuk favorit, saya masih pegang Pecco Bagnaia. Memang, ia membuat beberapa kesalahan, terlalu banyak untuk pembalap sekaliber dirinya. Namun, saya menyebut namanya karena semua tidak bisa melupakan apa yang terjadi tahun lalu,” kata Uncini.
“Bagnaia sempat tertinggal sangat jauh (hingga 91 poin) namun lantas membuat comeback luar biasa setelah pertengahan musim. Kini, meskipun membuat sejumlah kesalahan, ia tidak jauh tertinggal, ingat itu.”
Marco Bezzecchi kini masih memimpin klasemen dengan 64 poin. Namun, ia hanya unggul 11 poin atas Francesco Bagnaia di posisi kedua. Alex Rins berada di peringkat ketiga dengan gap hanya 17 poin dari Bezzecchi.
Uncini juga mengaku sangat menyukai Enea Bastianini (Ducati Lenovo Team). “Saya yakin ia akan mampu ikut bersaing meskipun belum mendapatkan poin hingga putaran ketiga karena cedera,” ucap Uncini.
Terakhir, Franco memberikan opsi soal siapa pembalap di luar Ducati yang berpeluang menjadi juara dunia, yakni kampiun MotoGP 2021 Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha MotoGP) dan juara dunia delapan kali (enam di antaranya MotoGP) Marc Marquez (Repsol Honda Team)
“Mereka juga harus disebut. Memang masih terlalu dini untuk membuat prediksi. Namun, saya memberi tahu Anda siapa pembalap yang paling membuat saya terkesan: Marco Bezzecchi,” ujar Franco Uncini.
“Bocah itu memiliki bakat yang langka, dia benar-benar dapat membuka siklus dan di Argentina dia menjalankan balapan yang sempurna. Bezzecchi tampak seperti seorang veteran walaupun baru setahun lebih sedikit turun di MotoGP. Waspadalah terhadap Bezzecchi!”