- Damon Hill menyebut Fernando Alonso sebagai pembalap F1 paling cerdas.
- Legenda F1 itu memuji kemampuan pilot jet darat Aston Martin itu dalam membaca balapan.
- Damon Hill mengaku selalu terkesan dengan semua yang dilakukan Fernando Alonso di trek.
SKOR.id - Kemampuan Fernando Alonso dalam membaca balapan saat berada di belakang kemudi mobil Formula 1 menuai pujian Damon Hill. Ia mengaku belum pernah melihat sosok yang begitu cerdas.
Sejak melakoni debutnya di F1 lebih dari dua dekade silam, pada Grand Prix Australia 2001, Alonso telah dapat respek dari semua pembalap, pengamat hingga fans balap jet darat atas talenta yang luar biasa.
Di samping dua gelar juara dunia Formula 1, yang dinilai banyak pihak terlalu sedikit dari apa yang layak didapatkannya, Fernando Alonso telah menerima reputasi sebagai pembalap yang sangat pintar ketika ada di dalam mobil single-seater.
Pasalnya, dalam banyak kesempatan, pembalap Aston Martin tersebut telah terbukti benar-benar dapat membaca situasi perlombaan dengan cara yang lebih efektif, bahkan dibandingkan kru di balik wall pit.
Dalam Grand Prix Arab Saudi, putaran kedua F1 musim 2023, Alonso seharusnya punya peluang untuk menunjukkan kemampuan yang nyaris tidak dimiliki oleh pembalap lain. Namun, FIA tidak memberinya kesempatan melakukan hal itu.
Pada GP Bahrain, untuk aksi yang hampir sama, pilot Alpine F1 Esteban Ocon menerima penalti 10 detik di tengah balapan. Itu memberinya ruang bermanuver.
Tetapi Fernando Alonso tidak mendapatkan penalti hingga race di Sirkuit Corniche Jeddah selesai. Hal ini membuatnya tak bisa maksimal di trek, meski finis ketiga.
Dalam podcast resmi Formula 1 baru-baru ini, Damon Hill memuji Alonso atas kemampuannya membaca balapan, yang menurutnya hampir tidak dimiliki oleh pembalap lain dalam sejarah kejuaraan.
“Dia (Alonso) mengatakan keputusan akhir dapat dikomunikasikan kepadanya jauh lebih awal, selama balapan, dan kemudian dia bisa melakukan sesuatu mengenai itu,” tutur juara dunia F1 1996 tersebut.
“Saya kira tak ada pria yang lebih cerdas, yang pernah mengemudikan mobil balap (F1) selain Fernando Alonso, mungkin Niki Lauda pengecualian. Saya sepertinya tidak termasuk, begitu juga Jackie Stewart.”
“Dia adalah orang yang banyak berpikir selama balapan. Saya akan mengatakan dia ‘mesin’, bukan, dia manusia, tapi dia benar-benar luar biasa. Selalu membuat saya terkesan dengan semua yang dilakukan.”
Untungnya, setelah Aston Martin protes, dengan memberi hingga tujuh bukti bahwa aksi serupa tidak disanksi dengan cara yang sama, penalti Alonso direvisi FIA. Posisi ketiga dipulihkan dan ia tetap meraih podium keduanya musim ini.