- Lee Chong Wei mengomentari peta persaingan nomor tunggal putra bulu tangkis dunia setelah Olimpiade 2020 ditunda setahun.
- Saat Kento Momota diuntungkan, Lin Dan dan Chen Long diprediksi bakal kesulitan bersaing di Tokyo.
- Lee Chong Wei juga menyebut empat tunggal putra yang bakal bersinar pada Olimpiade 2020.
SKOR.id - Penundaan Olimpiade Tokyo 2020 karena pandemi Covid-19 tentu bukan sesuatu yang diharapkan. Akan tetapi, momen ini disebut bisa menguntungkan Kento Momota.
Sebagai tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota jelas dijagokan dapat meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Apalagi ia akan tampil di depan publik sendiri.
Namun optimisme tersebut mendadak meluntur seusai Kento Momota mengalami kecelakaan lalu lintas tepat sehari setelah gelaran Malaysia Masters 2020 (13/1/2020).
Sejak saat itu, Kento Momota menepi dari kompetisi bulu tangkis dunia karena harus menjalani perawatan. Persiapan menghadapi Olimpiade 2020 pun otomatis terganggu.
Baca Juga: Intip Antusias Kento Momota Mengecat Raket Bulu Tangkis
Momota kemudian seolah mendapat berkah terselubung setelah Olimpiade 2020 diputuskan mundur selama setahun karena dampak pandemi Covid-19.
Olimpiade 2020, yang kini akan digelar pada 23 Juli-8 Agustus 2021, dinilai menguntungkan Momota karena memiliki waktu longgar untuk mengembalikan performa pascakecelakaan.
Pendapat itu disampaikan oleh mantan pebulu tangkis tunggal putra nomor satu dunia, Lee Chong Wei (Malaysia).
“Saya yakin Momota tetap akan menjadi incaran, meski dia terlibat kecelakaan dan harus menjalani operasi,” kata Lee Chong Wei.
“Namun dengan adanya penangguhan turnamen, ia memiliki waktu luang untuk beristirahat dan kembali ke performa terbaik,” pria 37 tahun ini menambahkan.
Bak dua sisi koin, penundaan Olimpiade 2020 tak hanya menimbulkan keuntungan seorang pemain tetapi juga kerugian bagi pihak lainnya.
Menurut Lee, penyelenggaraan Olimpiade 2020 yang mundur setahun salah satunya dapat merugikan pebulu tangkis yang mulai berumur. Lin Dan dan Chen Long contohnya.
“Sebagai orang yang pernah bermain di Olimpiade saat berusia 34 tahun, saya tahu rasanya seperti apa,” ujarnya.
“Ini akan sangat sulit bagi pemain seperti Lin Dan. Bahkan kompatriotnya, Chen Long, juga akan terpengaruh,” Lee menuturkan.
Baca Juga: Resmi, BWF Tunda Gelaran Indonesia Open 2020
Bagi Lee Chong Wei, Olimpiade 2020 nanti bisa menjadi ajang unjuk gigi bagi sejumlah tunggal putra dunia yang tergolong dalam usia emas.
Lee menyebut Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie (Indonesia), Anders Antonsen (Denmark), serta Lee Zii Jia (Malaysia) bisa bersinar pada Olimpiade 2020.