- Pada era tahun 1980-an, Le Coq Sportif pernah memakai petenis top Prancis Yannick Noah sebagai ikon.
- Le Coq Noah Star menjadi salah satu sepatu tenis dengan gaya Prancis yang sangat khas.
- Selain Noah Star, Le Coq Sportif juga pernah merilis Noah Comp yang lantas sempat diproduksi ulang.
SKOR.id – Penggemar tenis era tahun 1980-an pasti mengenal nama Yannick Noah. Petenis asal Prancis tersebut bisa dibilang salah satu ikon petenis putra dunia saat itu.
Gaya bermain Noah memang terbilang tidak biasa pada zamannya. Sebelum Andre Agassi atau Michael Chang muncul dengan gaya bermain yang akan selalu mengejar ke mana pun bola mengarah, Noah lebih dulu melakukannya.
Mulai turun profesioal pada 1977, Noah gantung raket pada tahun 1996 dengan total 23 gelar di nomor tunggal. Noah, petenis dengan ayah asal Kamerun dan ibu Prancis, memang tidak pernah menjadi petenis nomor satu dunia.
Namun, ia adalah kampiun satu Grand Slam, French Open 1983, serta semifinalis Australian Open 1990. Peringkat tertingginya adalah ketiga pada 7 Juli 1986.
Di era 1980-an, tidak banyak petenis putra yang dengan gaya lapangan khas seperti Noah. Berparas tampan, rambut gimbal, bergigi renggang, dan keturunan campuran, namun apa pun yang dipakainya di lapangan selalu terlihat sangat cocok.
Itulah mengapa perusahaan alat olahraga asal Prancis, Le Coq Sportif, tidak ragu menjadikan Noah sebagai salah satu bintangnya di lapangan tenis pada era 1980-an itu.
Sebelum ke tenis, Le Coq Sportif sejatinya sudah lebih banyak terlihat di sepak bola (timnas Argentina memakainya saat merebut Piala Dunia 1986) dan balap sepeda, utamanya di salah satu Grand Tour, yakni Tour de France.
Khusus untuk Noah, Le Coq Sportif mendesain sepatu kets (sneaker) untuk tenis yang sangat sesuai dengan kepribadian sang pemain. Pada 1985, munculah sneaker Le Coq Sportif Noah Star sebagai salah satu dari sedikit sepatu yang mereka keluarkan.
Sepatu itu sendiri menggabungkan mode era tahun 1980-an ke tenis seperti gaya pemblokiran warna, material berlapis, penstabil tumit berteknologi maju yang disebut “Le Heel-Stabilizer”, sampai logo ayam jantan Le Coq yang menonjol.
Meskipun tentu saja bukan satu-satunya sepatu yang melampaui budaya tenis, Le Coq Noah Star melakukannya dengan gaya Prancis yang khas.
Dua tahun setelah Noah Star, Le Coq Sportif melansir Noah Comp yang memiliki bentuk sangat mirip. Varian kedua ini diproduksi kembali pada 2017 dengan sejumlah perubahan yang kemudian dinamai Le Coq Noah Comp French Clay.
Sesuai namanya, Noah Comp French Clay mendapat sentuhan warna tanah liat seperti lapangan di kompleks Roland Garros, pada bagian belakang pelindung tumit, serta area outsole bagian atas-bawah serta depan.
Hanya dibuat 135 pasang, pada 2017 sepatu ini dibanderol 110 euro dan saat itu hanya dilepas di sejumlah toko premium, di antaranya Titolo.
Berita Terkait Lainnya:
Nike Air Force 1 Mid "White Clear Jade" Akan Ditawarkan dengan Warna Ganda
Puma FUTURE 1.4, Loyalitas Tanpa Batas Puma untuk Neymar