- Persaingan menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 kini makin ketat.
- Selain Jakarta, ibukota Korea Utara, Pyongyang, juga masuk menjadi kandidat.
- Bahkan, muncul poros Seoul-Pyongyang untuk menyelenggarakan ajang multievent olahraga empat tahunan ini.
SKOR.id - Kabar mengejutkan datang dari persiapan Olimpiade 2032. Kini, Indonesia mendapat ''lawan berat.''
Pemerintah Kota Seoul pada hari Kamis (1/4/2021) mengeluarkan pernyataan telah menyurati Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengenai Olimpiade 2032.
Seoul, ibu kota Korea Selatan, menawarkan untuk menjadi tuan rumah bersama Olimpiade Musim Panas 2032 dengan Pyongyang, ibu kota Korea Utara.
Pemerintah Seoul mengatakan proposal tertulis tentang penyelenggaraan bersama Olimpiade 2032 oleh Seoul dan Pyongyang telah diajukan ke Komisi Penyelenggara Olimpiade IOC.
"IOC menyatakan tertarik kepada Brisbane, Australia, sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 pada 25 Februari," ujar perwakilan Kota Seoul dikutip dari Yonhap News.
"Pemerintah Korea Selatan dan Kota Seoul segera menyatakan penyesalan atas keputusan tersebut dan mengadakan konsultasi dengan IOC, yang mengarah pada proposal co-hosting," kata perwakilan kota menambahkan.
Pemerintah Seoul mengatakan telah meminta IOC untuk terus melakukan negosiasi dengan kota-kota pesaing lainnya, karena Brisbane belum secara resmi terpilih sebagai tuan rumah Olimpiade 2032.
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, disebut setuju untuk bekerja sama menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 melalui Deklarasi Bersama Pyongyang pada September 2018.
Pemerintah Seoul mengatakan proposal tuan rumah bersama ini berisi visi "Melampaui Garis, Menuju Masa Depan" dan lima konsep utama, termasuk pengurangan biaya dan kerusakan lingkungan minimal, koneksi dan perdamaian Korea serta kombinasi teknologi mutakhir dan budaya Korea.
Jakarta juga berusaha salip Brisbane
Dengan belum resminya Brisbane sebagai tuan rumah Olimpiade 2032, Jakarta yang ditawarkan Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pun belum tertutup kesempatannya.
Usai KOI menyatakan bahwa Brisbane menjadi kandidat favorit, ketua NOC, Raja Sapta Oktohari, langsung meminta penjelasan.
Pria yang akrab disapa Okto itu menambahkan bahwa KOI masih memberikan peluang yang sangat besar untuk Indonesia dalam bidding Olimpiade 2032.
"Kami sudah menerima surat dari KOI, tepatnya dari PIC bidding Olimpiade, yang di dalamnya dijelaskan bahwa proses yang Indonesia lakukan telah diterima dengan baik," pada Jumat (26/2/2021).
"Bahkan Indonesia jadi continuous dialogue process. Dalam waktu dekat, KOI akan mengirim orang ke Indonesia yang akan membantu persiapan bidding Olimpiade 2032," ujarnya.
Dukungan kepada Indonesia pun juga mengalir dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali.
“(Tahun) 2032, harapan kita menang menjadi tuan rumah Olimpiade 2032,” kata Zainudin melalui saluran Youtube Sekretariat Presiden, Senin (15/3/2021).
Bahkan, dalam pembukaan Rapat Anggota 2021 Komite Olimpiade Indonesia, Menpora Zainudin Amali bahkan menargetkan bahwa Indonesia bisa masuk 10 besar.
“Apabila kita menjadi tuan rumah Olimpiade 2032, kita akan berusaha untuk sukses secara penyelenggaraan maupun prestasi," kata Menpora.
"Tentu target harus realistis maka sementara kami mencanangkan dalam posisi 10 besar.”
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Memulai 5 Rutinitas Sehat Jelang Bulan Ramadan, Agar Berat Badan Tak Mengembang! https://t.co/1B3HvH8Z32— SKOR Indonesia (@skorindonesia) March 31, 2021
Baca juga:
11 Tiket Sementara Bulu Tangkis Indonesia ke Olimpiade Tokyo
Jepang Sangat Berbahaya, Ahli Kesehatan Ragukan Keamanan Olimpiade Tokyo