- Kabar mengejutkan datang dari bulu tangkis India atas nama Lakshya Sen.
- Tunggal putra nomor satu India, Lakshya Sen dilaporkan ke polisi.
- Lakshya Sen dan keluarganya diduga melakukan pemalsuan umur.
SKOR.id - Karier cemerlang Lakshya Sen berada dalam bahaya. Tunggal putra nomor satu India tersebut dilaporkan ke polisi Bengaluru oleh pemilik salah satu akademi bulu tangkis di kota itu.
Lakshya Sen diduga melakukan tindak pidana pemalsuan umur. Laporan resmi pun telah diterima pihak kepolisian pada Kamis (1/12/2022).
Selain Lakshya Sen, empat nama lain turut dilaporkan. Mereka adalah ayah Lakshya Sen, Dhirendra, sang kakak, Chirag, dan sang ibu, Nirmala.
Sang pelatih, Vimal Kumar juga turut dilaporkan karena dianggap bersekongkol dengan keluarga Sen.
"Sebuah laporan telah didaftarkan berdasarkan arahan pengadilan," demikian bunyi pernyataan resmi kepolisian setempat, dikutip dari Indian Express.
"Kami akan mengumpulkan semua dokumen dari pelapor dan akan menanyakan lebih lanjut. Untuk saat ini, masih terlalu dini untuk memberikan komentar."
The Bengaluru police has registered an FIR against commonwealth gold medallist and international badminton player Lakshya Sen for allegedly falsifying his age.https://t.co/wWhNvxBkzy— Express Bengaluru (@IEBengaluru) December 2, 2022
Lakshya Sen, yang berasal dari Uttarakhand, India merupakan murid dari Akademi Bulu Tangkis Prakash Padukone di Bengaluru.
Sang ayah adalah pelatih dengan lisensi kepelatihan dari India. Sedangkan kakaknya, Chirag, adalah juga pemain bulu tangkis.
Adapun pihak yang melaporkan keluarga dan pelatih Sen adalah Nagaraja MG, yang juga merupakan pemilik salah satu akademi bulu tangkis lain di Bengaluru.
Nagaraja mengeklaim bahwa Kumar, yang merupakan pelatih Akademi Padukone, bersekongkol dengan orang tua Sen untuk memalsukan akta kelahiran sang pemain pada 2010 silam.
Hal tersebut dilakukan agar Lakshya Sen bisa ikut bertanding di turnamen yang memberlakukan pembatasan umur.
Menurut surat yang dipalsukan tersebut, Lakshya Sen lahir pada 2001. Sedangkan Nagaraja mengeklaim Sen lahir pada 1998.
Dengan demikian, Lakhsya Sen dituduh melakukan tiga tindak pidana sekaligus, yakni berbuat curang, pemalsuan untuk tujuan berbuat curang, dan menggunakan surat palsu sebagai catatan asli.
"Saya bahkan tidak tahu tuduhan yang dibuat oleh pelapor," ujar Kumar, sang pelatih.
"Saya tidak memiliki peran apa pun dalam hal ini. Lakshya datang ke akademi dan saya melatihnya dari tahun 2010, sama seperti anak lainnya."
"Saya telah mendengar dari salah satu orang tua bahwa tuduhan ini bermaksud memfitnah citra akademi dan saya."
"Tapi itu tak mengganggu kami sama sekali," tuturnya menambahkan.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada komentar dari keluarga Sen terkait pelaporan ini.
Lakhsya Sen dikenal sebagai salah satu pebulu tangkis India paling berbakat saat ini. Ia menempati ranking 6 dunia.
Sederet pencapaian fantastis telah ditorehkan Lakshya Sen di usia yang masih muda, termasuk medali emas Olimpiade Junior 2018 dan juara Commonwealth Games 2022.
Atas prestasinya tersebut, Lakshya Sen menerima penghargaan Arjuna Award 2022 dari pemerintah India.
Ini merupakan penghargaan tertinggi kedua bagi insan olahraga India setelah Major Dhyan Chand Khel Ratna Award.
Berita bulu tangkis lainnya:
BWF World Tour Finals 2022: Daya Tahan Jadi Fokus Latihan Rinov/Pitha
BWF World Tour Finals 2022: Indonesia Diharapkan Sabet Dua Gelar Juara
BWF Prediksi Gregoria Mariska Tunjung sebagai Kuda HItam di World Tour Finals 2022