SKOR.id - Laga perempat final Liga Champions 2023-2024 telah digelar sejak kemarin malam atau Rabu (10/4/2024) dini hari WIB.
Perempat final Liga Champions dalam sejarahnya kerap mempertemukan sejumlah tim besar yang head to head.
Sejumlah laga yang berjalan seru pun kerap terjadi pada fase yang kandang dan tandang. Pertandingan tersebut akan diingat dalam sejarah Liga Champions.
Berikut ini 7 laga akan selalu diingat dari fase perempat final Liga Champions, seperti yang dilansir dari UEFA.com:
1. Bayern Munchen 0-1 Borussia Dortmund (1997-1998)
Ini kali pertama di perempat final Liga Champions, dua klub dari satu negara bertemu. Bayern Munchen dan Borussia Dortmund yang juga dikenal dengan duel Der Klassiker.
Di laga pertama, laga berakhir imbang tanpa gol dalam 90 menit pada laga yang digelar di kandang Borussia Dortmund.
Namun, jelang laga akan berakhir pada pertemuan kedua di kandang Dortmund, sebuah gol Stephane Chapuisat pada perpanjangan waktu, menit ke-109 akhirnya memecahkan kebuntunan lewat tendangan kaki kiri yang membuat Borussia Dortmund lolos ke semifinal.
2. Chelsea 4-6 Barcelona (1999-2000)
Barcelona mengalami kekalahan di pertemuan pertama yang digelar di kandang Chelsea, Stadion Stamford Bridge, 1-3.
Namun, satu gol Luis Figo pada laga tersebut memberikan cukup harapan bagi Barcelona.
Di laga kedua yang digelar di Camp Nou, Dua gol Barcelona yang diciptakan Rivaldo dan Luis Figo pada 45 menit pertama membuat Barcelona menyamakan kedudukan dan tentu saja unggul dalam gol tandang.
Chelsea kemudian kembali unggul aggregate setelah Tore Andre Flo mencetak gol yang membuat The Blues unggul 4-3. Namun, lagi-lagi Barcelona mampu memberikan kejutan pada menit ke-83 melalui gol Dani Garcia.
Di perpanjangan waktu, Rivaldo mencetak gol untuk Barcelona dan disempurnakan dengan gol Patrick Kluivert yang membuat laga di Camp Nou 5-1 untuk Barcelona, aggregate 6-4.
3. Real Madrid 6-5 Manchester United (2002-2003)
Pertandingan di mana Real Madrid unggul 3-1 di Stadion Santiago Bernabeu melalui gol yang diciptakan Luis Figo dan dua gol Raul Gonzalez.
Di kandang Manchester United, Tim Setan Merah berhasil mencetak empat gol, namun laga malam itu menjadi milik penyerang Los Blancos ketika itu, Ronaldo Nazario yang menorehkan hat-trick.
Laga ini akan diingat di mana Ronaldo Nazario mendapatkan aplaus yang besar dari fans Manchester United ketika penyerang asal Brasil ini meninggalkan lapangan untuk digantikan.
Real Madrid lolos ke semifinal setelah menang aggregate 6-5 atas Manchester United.
4. Real Madrid 5-5 Monaco (2003-2004)
Pertandingan klasik karena diwarnai gol penentu lolosnya Monaco ke semifinal yang diciptakan Fernando Morientes.
Ya, Fernando Morientes ketika itu masih berstatus sebagai pemain pinjaman dari Real Madrid.
Namun, penyerang asal Spanyol itu justru yang menyebabkan berakhirnya harapan Real Madrid ke semifinal.
Pada pertandingan pertama di Santiago Bernabeu, Fernando Morientes mencetak gol kedua timnya dalam kekalahan 2-4.
Namun di pertemuan kedua, Fernando Morientes yang menjadi pencetak gol ketiga Monaco sedangkan Real Madrid hanya mampu mencetak satu gol lewat Raul Gonzalez.
Dengan hasil ini, Monaco imbang 3-3 namun unggul dalam gol tandang atas Real Madrid dan menjadi momen yang tidak akan terlupakan dalam sejarah pahit Los Blancos.
5. AC Milan 4-5 Deportivo La Coruna (2003-2004)
Musim 2003-2004 juga memberikan pertarungan klasik antara juara bertahan AC Milan (juara pada 2002-2003) menghadapi tim yang tidak diunggulkan Deportivo La Coruna di perempat final.
Pada pertemuan pertama di kandang AC Milan, klub asal Italia ini menang 4-1, ditandai dengan dua gol yang diciptakan Kaka, Andriy Shevchenko, dan Andrea Pirlo.
Sedangkan satu-satunya gol La Coruna di laga pertama itu diciptakan Walter Pandiani.
AC Milan dinilai memiliki peluang lolos. Namun, hanya sedikit yang menilah bahwa ada keajaiban yang terjadi di Riazor, kandang La Coruna.
Walter Pandiani kembali mencetak gol awal ketika laga baru memasuki menit ke-5. Gol itu rupanya menginspirasi.
Deportivo La Coruna kemudian mencetak tiga gol lagi dari Juan Valeron, Albert Luque, dan Fran. Sedangkan AC Milan justru tidak mampu mencetak gol.
Hasil ini membuat La Coruna unggul aggregate 5-4 atas AC Milan dan mendepak sang juara bertahan.
6. Barcelona 2-8 Bayern Munchen (2019-2020)
Covid-19 yang merebak membuat laga perempat final digelar hanya dalam satu leg. Pertandingan pun dilakukan di Stadion Da Luz (Lisabon), Portugal.
Dalam laga ini Bayern Munchen menjadikan laga ini diwarnai dengan gol demi gol klub asal Jerman tersebut. Empat gol tercipa di babak pertama.
Sedangkan empat gol lagi ditorehkan Bayern Munchen di babak kedua, termasuk dua gol yang diciptakan Philippe Coutinho hanya dalam tempo empat menit jelang laga akan berakhir.
Philippe Coutinho ketika itu pun menjadi perhatian karena statusnya yang merupakan pinjaman dari Barcelona.
7. Chelsea 4-5 Real Madrid (2021-2022)
Pertandingan ini menampilkan Karim Benzema yang dominan. Pada pertandingan pertama perempat final, penyerang asal Prancis ini mencetak hat-trick untuk Real Madrid dalam kemenangan 3-1 di kandang Chelsea.
The Blues kemudian membalikkan kedudukan dengan mencetak tiga gol di kandang Real Madrid. Namun, jelang laga berakhir, Los Blancos justru mencetak dua gol lewat Rodrygo Goes dan Karim Benzema.