- Manchester City disingkirkan Real Madrid, Pep Guardiola kembali gagal merebut trofi Liga Champions.
- "Kutukan Afrika" Yaya Toure terhadap Guardiola kembali mencuat.
- Terakhir kali Guardiola mengangkat trofi si Kuping Lebar terjadi 11 tahun lalu.
SKOR.id - Pep Guardiola gagal lagi dalam upayanya merebut trofi Liga Champions, memunculkan kembali anggapan "kutukan Afrika" Yaya Toure yang belum hilang.
Manchester City asuhan Guardiola kalah dramatis 1-3 dari Real Madrid di leg kedua semifinal di Santiago Bernabeu pada Kamis (5/5/2022) dini hari WIB.
Menang 4-3 di leg pertama City pun harus menerima keunggulan agreat 6-5 Madrid dan kehilangan tempat di final Liga Champions.
Padahal sebelum hasil tersebut, City sempat unggul lebih dulu pada menit ke-73 lewat gol Riyad Mahrez.
Namun brace dramatis Rodrygo di penghujung pertandingan, memaksa laga ke perpanjangan waktu, sebelum gol Karim Benzema memastikan Madrid ke final.
Sudah 11 tahun sejak Guardiola terakhir memenangkan Liga Champions saat di Barcelona, juru taktik asal Spanyol itu belum pernah lagi mengangkat trofi tersebut.
Guardiola gagal memberikan trofi tersebut bersama klub terbesar di Jerman, Bayern Munchen, dan sekarang klub terkaya di Inggris, Man City.
Ini juga menjadi eliminasi semifinal keenam Guardiola di Liga Champions, menyamai rekor Jose Mourinho, dan bukan sesuatu yang ingin banggakan.
Guardiola nyaris merebut trofi si Kuping Lebar musim lalu bersama City sebelum disingkirkan Chelsea di final.
Rentetan kegagalan ini kembali memunculkan anggapan bahwa kutukan Afrika Yaya Toure masih menyelubungi pelatih 51 tahun itu.
Ya, komentar agen Yaya Tore, Dimitry Seluk pada 2018 kembali muncul, di mana ia mengklaim Guardiola telah membuat marah "seluruh Afrika" dengan menelantarkan sang pemain selama tahun terakhirnya di City.
"Dia [Guardiola] mengubah seluruh Afrika melawan dirinya sendiri, banyak penggemar Afrika berpaling dari Manchester City," kata Seluk saat itu.
“Dan saya yakin banyak dukun Afrika di masa depan tidak akan membiarkan Guardiola memenangkan Liga Champions.
"Ini akan menjadi kutukan bagi Guardiola dari Afrika. Hidup akan menunjukkan apakah saya benar atau tidak."
Yaya Toure's agent, Dmitri Seluk in year 2018 following Guardiola's treatment of Yaya, said Pep Guardiola will never win the UEFA Champions League again because of an African voodoo curse, that was placed on him for treating Yaya Toure badly. pic.twitter.com/0NWlo8rkGe— FootballFunnys (@FootballFunnnys) May 4, 2022
Seperti diketahui, Toure dan Guardiola memiliki hubungan yang kurang akur, meski mereka sukses bersama. Pemain Pantai Gading itu tampil dalam kemenangan final Liga Champions pertama Guardiola pada 2009.
Namun pada tahun 2010 ia meninggalkan Barcelona untuk bergabung dengan Man City dan tidak memiliki kenangan terindah dari mantan pelatihnya.
Toure menjadi legenda City karena penampilan lini tengahnya yang menyerang saat berada di Man City, tetapi pada tahun 2016 nasib mempertemukan kembali dengan Guardiola di Etihad.
Toure tampil cukup teratur selama musim pertama Guardiola di Manchester, tetapi menjadi pemain yang sedikit berperan selama 2017-2018 dan diizinkan meninggalkan klub pada akhir musim.
Berita Liga Champions Lainnya:
LIVE Update: Real Madrid vs Manchester City di Liga Champions