- Red Bull KTM Factory Team menurunkan tiga pereli top pada Reli Dakar 2023.
- Mereka siap merebut gelar ke-19 kategori sepeda motor pada Reli Dakar tahun depan.
- Toby Price, Matthias Walkner, dan Kevin Benavides harus membuktikan kapasitasnya sejak awal lomba.
SKOR.id – KTM mencatat sejarah di Reli Dakar dengan merebut 18 kemenangan secaara beruntun di kategori sepeda motor sejak 2001. Tetapi sejak 2019, mereka selalu takluk.
Tahun lalu, KTM tunduk dari pabrikan “saudara” mereka, GasGas lewat performa impresif Sam Sunderland. Dua tahun beruntun sebelumnya, KTM harus mengakui kehebatan Honda melibas padang gurun di Arab Saudi.
Untuk Reli Dakar edisi ke-45, tahun depan, tim pabrikan Red Bull KTM Factory Racing akan menurunkan tiga pereli motor top: Matthias Walkner asal Austria, Toby Price dari Australia, dan Kevin Benavides asal Argentina.
Ketiga pereli yang akan menggeber KTM 450 Rally tersebut minimal sudah pernah memenangi satu gelar di Reli Dakar.
Seusai mengalami cedera panjang, Walkner mengaku sudah hampir 100% fit. Pemenang Reli Dakar 2018, juga bersama KTM, tersebut siap untuk merebut gelar keduanya di reli paling berat di dunia itu.
Bagi Walkner, Reli Dakar 2023 akan menjadi lomba pertamanya sejak finis P3 pada Abu Dhabi Desert Challenge, akhir Februari sampai awal Maret 2022 lalu. Hasil finis Walkner itu sama seperti raihannya di Reli Dakar 2022 lalu.
“Senang bisa kembali ambil bagian di Reli Dakar. Saya dengar, penyelenggara sudah menyiapkan sejumlah rute berat untuk musim 2023. Saya kehilangan banyak lomba karena operasi bahu. Saya harap itu tidak menjadi masalah di Reli Dakar nanti,” ucap Walkner seperti dikutip dari laman ktm.com.
“Tentu saja target saya (di Reli Dakar 2023) adalah merebut kemenangan. Saya sadar dikelilingi tim yang hebat dan motor yang mampu bekerja baik. Semua tes dan pengembangan dilakukan bersama dan hasilnya bagus.
“Dakar selalu memunculkan kejutan. Tetapi saya merasa sudah sangat siap dan sudah tidak sabar untuk start,” tutur pereli berusia 36 tahun itu.
Toby Price juga mengalami musim yang berat pada 2022 lalu. Ia tersingkir di Reli Dakar karena problm dengan road book. Selanjutnya, Price mengalami kecelakaan di Maroko yang memaksanya mundur dari Rally du Maroc, saat tengah bersaing memperebutkan kemenangan.
Pemnang Reli Dakar 2016 dan 2019 itu tahu benar segalanya bisa terjadi di reli. Ia pun sudah melupakan pengalaman buruk musim 2022 dan fokus ke Reli Dakar 2023. Price juga mengaku senang dengan pengembangan yang sudah dilakukan pada KTM 450 Rally.
“Di Dakar 2022, saya mengalami masalah dengan satu tanda di road book pada hari pertama. Kondisi tersebut menyulitkan saya untuk kembali bersaing dengan para pereli terdepan. Saya masih memiliki kecepatan tetapi kadang situasi berjalan tidak sesuai keinginan Anda,” ujar Price.
“Kami masih akan melakukan tes pada Desember ini sebelum libur sebentar untuk Natal. Saya lima kali finis podium di Dakar dan tahu memiliki kecepatan untuk menang. Semuanya harus berjalan seiring agar kami mampu bersaing untuk merebut gelar lagi.”
Kevin Benavides memenangi Reli Dakar 2021 bersama Honda. Tiga bulan setelah itu, KTM merekrut pereli berusia 33 tahun tersebut.
Sayang, pada Reli Dakar pertamanya di atas KTM Rally 450, Benavides tidak mampu menyelesaikan lomba. Kini, ia merasa sangat siap untuk turun pada Reli Dakar keduanya bersama KTM.
“Kami banyak melakukan perubahan pada motor sepanjang tes musim panas lalu. Hasilnya adalah podium di Atacama Rally dan torehan bagus di Maroko,” kata Benavides.
“Posisi kedua pada putaran terakhir tahun 2022 sungguh bagus dan benar-benar mendongkrak kepercayaan diri saya untuk menghadapi musim 2023.
“Saya sudah bekerja keras dengan pelatih sepanjang tahun mempersiapkan fisik dan mental untuk reli seberat dan sepanjang Dakar.”
Reli Dakar 2023 akan start pada 31 Desember nanti dengan etape Prolog yang pendek. Setelah itu, 14 etape berat harus dilibas para pereli sebelum finis pada 15 Januari 2023.
Berita Reli Dakar Lainnya:
Reli Dakar 2022: Menangi Etape Kelima, Danilo Petrucci Ukir Sejarah
Reli Dakar Makan Korban, Ledakan di Kolong Mobil Memicu Penyelidikan Terorisme