- Pada Jumat (20/3/2020), BAM mengumumkan hasil tes virus corona kepada kontingen Malaysia yang tampil dalam ajang All England 2020.
- Hasilnya, 21 pemain dan tujuh pelatih yang baru saja kembal dari Inggris dinyatakan negatif virus corona.
- Meski negatif, para pemain tak bisa langsung berlatih karena Malaysia sudah memberlakukan status lockdown per Rabu (18/3/2020).
SKOR.id - Kabar melegakan dibagikan Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) terkait hasil tes virus corona (Covid-19) skuad Negeri Jiran yang tampil pada All England 2020.
BAM diketahui sudah melakukan tes virus corona untuk seluruh skuad Malaysia yang tampil dalam ajang All England 2020 di Arena Birmingham, Inggris, 11-15 Maret.
Hasilnya, 21 pemain dan tujuh pelatih yang baru saja kembali dari Negeri Ratu Elizabeth dinyatakan negatif virus corona.
Jumlah itu sudah termasuk pemain Malaysia yang berstatus independen, seperti Goh Liu Ying (ganda campuran).
Baca Juga: Lima Hari Karantina, Skuad All England Indonesia Mulai Berlatih
Kabar melegakan tersebut dibagikan BAM ke khalayak lewat situs resmi mereka, bam.org.my, pada Jumat (20/3/2020).
BAM menjalankan tes dengan didampingi ahli yang bekerja untuk Dewan Olahraga Nasional (MSN) dan Institut Olahraga Nasional (ISN) Malaysia.
OFFICIAL: Statement on #COVID19 test results pic.twitter.com/KIEzfLSmoN— BAM (@BA_Malaysia) March 20, 2020
Meski sudah dinyatakan negatif, para pemain tak dapat langsung kembali beraktivitas seperti sediakala.
Pasalnya, pemerintah Malaysia telah menetapkan status lockdown untuk seluruh wilayah Negeri Jiran sejak Rabu (18/3/2020).
Dengan kebijakan lockdown, kegiatan di ruang publik dibatasi dan warga Malaysia diminta menjalani isolasi mandiri di rumah setidaknya hingga Selasa (31/3/2020).
Pihak BAM pun akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di Malaysia sebelum mengizinkan para pemain kembali berlatih.
Baca Juga: Drawing Thomas-Uber Cup 2020 Ditunda karena Virus Corona
Sementara itu, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) telah menangguhkan seluruh turnamen setidaknya hingga 12 April 2020.
Langkah ini diambil sebagai upaya BWF meminimalisasi risiko persebaran virus corona yang hingga saat ini hampir mewabah ke seluruh dunia.