- Usulan PP Perbasi untuk menggelar kompetisi bola basket putri ASEAN dapat lampu hijau dari FIBA Asia dan SEABA.
- Selain itu, dibahas pula aturan baru untuk kejuaraan bola basket putra di Asia Tenggara.
- Rencananya, kompetisi bola basket putri ASEAN mulai bergulir awal November mendatang.
SKOR.id - PP Perbasi menghadiri rapat koordinasi FIBA Asia dan SEABA (Southeast Asia Basketball Association) di Bangkok, Thailand, 2-3 September 2022.
Pertemuan tersebut menghasilkan putusan penting untuk masa depan bola basket, bukan hanya Indonesia melainkan Asia Tenggara.
Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan dalam rapat itu dibahas aturan baru untuk kejuaraan bola basket putra di Asia Tenggara.
Peserta dalam ajang tersebut merupakan tim terbaik yang ditunjuk federasi masing-masing negara setelah selesaikan satu musim kompetisi.
"Ini merupakan jenjang kompetisi untuk kompetisi di setiap negara Asia Tenggara," ujar Nirmala dalam konferensi pers Jumat (2/9/2022) malam WIB.
"Bahwa tim terbaik hasil kompetisi mereka nanti akan mewakili di kompetisi Asia Tenggara. Ini semacam ASEAN Champions League," imbuhnya.
Dengan model kepesertaan ini, lanjut Nirmala, diyakini jadi pendorong kebangkitan bola basket tidak hanya di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara.
Setiap negara akan berlomba meningkatkan kualitas kompetisi domestik agar menghasilkan juara sejati yang bisa mengharumkan nama bangsa di ASEAN.
Sebagaimana diketahui, tahun sebelumnya, turnamen antarklub di Asia Tenggara ini diikuti klub yang berminat sekalipun bukan yang terbaik di kompetisi domestik.
Dengan aturan baru ini, kompetisi antarklub ASEAN hanya bisa diikuti klub hasil dari produk kompetisi domestik masing-masing negara.
"Indonesia karena kompetisinya diikuti 16 tim, maka bisa mengirimkan 4 tim yang berhak tampil di kompetisi Asia Tenggara ini," jelas Agus Mauro, Sekjen SEABA.
"Untuk teknis lanjutannya akan dibahas lagi akhir tahun ini," tuturnya, menambahkan.
Mereka yang juga hadir dalam rapat koordinasi ini adalah Ketum PP Perbasi, Danny Kosasih, Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi, juga Sekjen SEABA, Agus Mauro.
Kemudian, ada pula Christopher Tanuwidjaja sebagai inisiator pelaksanaan kompetisi bola basket putri antarklub di Asia Tenggara.
Itop, sapaan Christopher Tanuwidjaja, menambahkan rapat koordinasi FIBA Asia dengan SEABA juga menghasilkan putusan menarik untuk kategori putri.
Keputusan tersebut adalah bahwa FIBA Asia mendukung digulirkannya kompetisi klub basket putri antarnegara di ASEAN.
"Kami usulkan kompetisi antar klub putri sesama negara ASEAN. Usulan ini mendapatkan dukungan penuh dari FIBA Asia," ujar Itop.
"Tentu kami senang, karena kami yakini bahwa dukungan ini akan membantu pengembangan bolabasket putri di Indonesia."
"Apalagi kompetisi antarklub basket putri di masing-masing negara Asia Tenggara juga gak semuanya hidup," ia menambahkan.
Christopher menambahkan, usulan menggulirkan kompetisi antarklub bolabasket putri ini langsung mendapat respons positif dari negara-negara ASEAN.
Malaysia, Singapura, Thailand, dan Indonesia sendiri langsung mendaftar sebagai peserta pada pelaksanaan tahun pertama tersebut.
"Rencananya akan digulirkan dengan format series. Bisa saja, series pertama di Indonesia, lalu menyusul Malaysia, dan penutup atau playoff di Singapura," ujarnya.
"Rencananya akan bergulir November awal. Ajang ini diharapkan menjadi jawaban atas besarnya minat tapi wadahnya gak ada," imbuhnya.
"Saya mendukung apapun putusannya demi masa depan timnas lebih baik karena muaranya kompetisi adalah timnas," ucap Ketum PP Perbasi, Danny Kosasih.
Berita Perbasi lainnya:
Akhirnya Perbasi Gratiskan Biaya Registrasi Seleknas Skuad Indonesia Patriots
Seleksi Pemain Indonesia Patriots Berbayar, Ini Alasan Perbasi