- Komdis PSSI memastikan bahwa mantan pelatih Perserang Serang, Putut Wijanarko, tak terbukti terlibat praktik pengaturan skor.
- Dari hasil temuan Komdis PSSI, Putut Wijanarko memang mendapat informasi apabila lima pemain Perserang Serang berencana melakukan praktik culas tersebut.
- Terdepaknya Putut Wijanarko dari kursi pelatih Perserang Serang murni disebabkan karena hubungan tak harmonis dengan manajer Babay Karnawi.
SKOR.id – Hasil sidang Komite Disiplin (Komdis) PSSI mengenai dugaan pengaturan skor yang melibatkan Perserang Serang menghasilkan sejumlah temuan serta putusan.
Salah satu temuan yang didapat oleh Komdis PSSI ialah fakta bahwa mantan pelatih kepala Perserang Serang, Putut Wijanarko, tidak terlibat dalam percobaan pengaturan skor.
Ketua Komdis PSSI, Erwin Tobing, memastikan bahwa Putut Wijanarko terbebas dari laporan pihak manajemen Perserang Serang soal keterlibatan pemain dan pelatih.
Sebab, sebelumnya manajemen Perserang sudah mendepak lima pemain dan satu kepala yang diduga terlibat dalam praktik match-fixing pada pertandingan kompetisi Liga 2 2021.
“Setelah kami teliti, Putut (Wijanarko) tidak terlibat dalam praktik pengaturan skor,” ujar Erwin Tobing, dalam sesi konferensi pers virtual, Rabu (3/11/2021).
“Dia tidak pernah dihubungi dan tidak pernah diajak. Namun, dia memang diberi tahu,” ia melanjutkan.
Dari hasil penelusuran serta pemeriksaan yang dilakukan Komdis PSSI, Putut memang telah mencium keterlibatan sejumlah pemainnya dalam praktik culas ini.
Oleh sebab itu, Putut memutuskan untuk tak menurunkan lima pemain yang bersangkutan ketika Perserang berjumpa Badak Lampung FC.
“Karena mau sudah menjelang pertandingan, dia tidak memainkan kelima orang pemain ini saat menghadapi Badak Lampung demi keutuhan tim,” kata Erwin.
“Sebab dia mendengar, mendapat informasi, dan mendapat laporan dari pemainnya bahwa ada upaya memengaruhi beberapa pemain,” ia menambahkan.
Meskipun demikian, Putut terpaksa menurunkan satu nama di antara lima pemain yang terlibat tersebut, yaknI Eka Dwi Susanto.
Sebab, menurut penjelasan Erwin, Putut tak bisa mencari pemain Perserang lain yang kualitasnya bisa mengimbangi Eka.
Erwin menjelaskan, pemecatan Putut sebagai pelatih kepala Perserang Serang murni karena adanya konflik internal dengan pihak manajemen.
Purnawirawan perwira polisi berpangkat akhir Inspektur Jeneral (Irjen) itu menyebut, Putut memang memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan manajer Perserang, Babay Karnawi.
“Lalu soal alasan dia diberhentikan dari jabatannya sebagai pelatih kepala, menurut penilaian kami itu hanya permasalahan manajemen saja,” katanya.
“Kami melihat tidak ada hubungannya dengan pengaturan skor. Itu hanya soal hubungan yang kurang harmonis antara pelatih dengan manajer,” ia melanjutkan.
Dari hasil sidang Komdis PSSI yang digelar Rabu (3/11/2021) itu, lima pemain Perserang yang terbukti terlibat dalam percobaan praktik pengaturan skor mendatkan sanksi tegas.
Mereka dijatuhi hukuman dan sanksi denda yang bervariasi menurut tingkatan kesalahan yang berbeda-beda.
Namun, kelima pemain ini dipastikan melanggar pasa 64 ayat (1) dan (2) point a jo pasa 8 jo pasal 9 Kode Disiplin PSSI tahun 2018.
View this post on Instagram
Berita Perserang Lainnya:
Komdis PSSI Tetapkan Putusan Kasus Pengaturan Skor Perserang, 6 Pemain Kena Sanksi
Hasil Dua Laga Grup B Liga 2 2021: Badak Lampung Imbangi Persekat, Perserang Jegal PSKC
APPI Komentari Dugaan Pengaturan Skor yang Melibatkan Perserang Serang