- Ali Budimansyah berbagi pengalaman saat jadi pemain termuda Timnas Basket Indonesia pada Piala Asia FIBA 1993.
- Ali mengaku tak minder meski bermain dengan banyak senior di Tim Nasional.
- Meski demikian, ia bangga bisa bermain dengan para senior, termasuk idolanya, Lee Gwan-Ming.
SKOR.id - Nama Ali Budimansyah memang dikenal sebagai salah satu legenda hidup basket Indonesia.
Kemampuannya di lapangan membuatnya mendapat julukan Michael Jordan-nya Indonesia.
Mantan pemain Aspac Jakarta ini sudah membela Timnas Basket Indonesia senior sejak usianya masih sangat belia.
Saat Indonesia menjadi tuan rumah Piala Asia FIBA 1993, Ali Budimansyah sudah berada di tim utama merah putih.
Padahal waktu itu, usianya belum genap 18 tahun, lebih tepatnya 17 tahun 11 bulan!
Ini membuat dirinya menjadi pemain termuda di Skuat Timnas Basket Indonesia pada Piala Asia FIBA 1993.
Ali Budimansyah mengaku saat itu sama sekali tidak minder meskipun berada satu tim dengan para senior.
Bahkan, pria yang hingga kini kerap dipanggil Budi Jordan tersebut tidak merasa dirinya sebagai seorang junior.
"Saya sih tidak ada perasaan jika saya merupakan pemain paling muda di skuat, biasa aja sih," ucap Ali Budimansyah.
"Dengan kata lain, saya nggak mikirin status sebagai pemain termuda waktu itu, yang terpenting tunjukkan kemampuan terbaik saja," katanya mengungkapkan.
Meski demikian, Ali Budimansyah mengaku sangat bangga bisa bermain dengan para senior.
Banyak seniornya di Timnas yang kiprahnya ia ikuti sejak Ali Budimansyah masih duduk di bangku SMP.
Ali Budimansyah sendiri membandingkan kiprahnya di Piala Asia FIBA 1993 dengan Christian Laettner bersama The Dream Team Amerika Serikat (AS) di Olimpiade 1992 Barcelona.
Saat itu, Christian Laettner hanya berstatus pemain kampus di Duke University.
Namun, ia bermain bersama bintang-bintang NBA seperti Michael Jordan, Magic Johnson, Charles Barkley, dan lain-lain.
"Banyak pemain-pemain di Timnas waktu yang saya saksikan penampilannya saat saya duduk di bangku SMP," kata Ali Budimansyah.
"Enggak nyangka aja bisa main bareng mereka di Piala Asia FIBA 2021. Rasanya mirip dengan Christian Laettner pas main di Olimpiade 1992."
Ali Budimansyah mengaku paling senang bermain dengan Lie Gwan-Ming.
"Senang bisa main dengan Lee Gwan-Ming karena dia idola saya. Posisi kami pun sama, sama-sama playmaker," ucap Ali Budimansyah.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
View this post on Instagram
Berita FIBA lainnya:
FIBA Tidak Menjamin Gelaran Piala Asia FIBA 2021 Dapat Disaksikan Penonton
Logo Piala Asia FIBA 2021 Sangat Bercorak Indonesia, Ini Kata Kemenpora
Window 3 Piala Asia FIBA 2021: Timnas Basket Indonesia Mulai Gelar Latihan pada Mei 2021