Kisah Ravel Morrison, Pengingat Pemain Timnas U-19 Indonesia agar Berhati-hati dalam Bersikap

Taufan Bara Mukti

Editor:

  • Dua pemain timnas U-19 Indonesia dicoret karena melakukan tindakan indisipliner.
  • Kisah Ravel Morrison di Manchester United setidaknya bisa menjadi gambaran bagi para pemain muda yang tak ingin kariernya rusak.
  • Ravel Morrison merupakan pemain muda paling brilian di angkatannya, namun kehidupan di luar lapangan membuat potensinya tak maksimal.

SKOR.id - Sepenggal kisah perjalanan karier Ravel Morrison di akademi Manchester United bisa menjadi sinyal waspada bagi para pemain muda, terutama di timnas U-19 Indonesia.

Kabar mengejutkan datang hari ini, Selasa (24/11/2020), ketika timnas U-19 Indonesia mengumumkan pencoretan Serdy Ephyfano dan Mochamad Yudha Febrian.

Bukan karena kualitas, Serdy Ephyfano dan Yudha Febrian dipulangkan dari timnas U-19 Indonesia karena masalah indisipliner.

Serdy dan Yudha terlambat datang ke latihan pagi timnas U-19 Indonesia, tak mengikuti sesi timbang badan, dan yang paling memalukan adalah kembali ke hotel pukul tiga pagi.

Bagi Yudha ini adalah masalah indisipliner pertama yang ia alami di timnas U-19 Indonesia. Sementara Serdy sudah dua kali didepak timnas U-19 Indonesia karena masalah kedisiplinan.

 

Sebelumnya, pada Agustus lalu, Serdy dipulangkan dari TC timnas U-19 Indonesia karena telat datang ke sesi latihan.

Hasilnya, penyerang Bhayangkara FC itu tak ikut rombongan timnas U-19 Indonesia yang menjalani TC di Kroasia.

Kedisiplinan dan pergaulan agaknya menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh para pemain muda.

Sudah ada contoh bagaimana dampak buruk pergaulan bisa memengaruhi karier pesepak bola. Kasus ini dialami oleh Ravel Morrison, mantan pemain akademi Manchester United.

Pada 2009 Ravel Morrison bergabung dengan akademi Manchester United. Ia seangkatan dengan Paul Pogba dan Jesse Lingard yang kini sukses bermain di tim utama Setan Merah.

Bakat alami Ravel Morrison membuat pemain-pemain senior Manchester United takjub.

Dalam sebuah kolom di Sunday Times, Wayne Rooney terang-terangan mengakui betapa briliannya Morrison kala itu.

"Saya ingat pernah melihat Ravel Morrison dan berpikir bahwa ia memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan di posisinya," tulis Wayne Rooney.

"Dia percaya diri. Dalam semenit, dia mengolongi Nemanja Vidic tiga kali dalam latihan," Rooney melanjutkan.

Tak hanya Rooney saja yang mengakui kehebatan Morrison. Mantan bek Manchester United dan timnas Inggris, Rio Ferdinand, pun mengatakan hal serupa.

Seperti yang juga disinggung Rooney dalam kolomnya, Ferdinand menyebut Ravel Morrison punya kans untuk menjadi pemain termahal dunia.

"Fergie (Sir Alex Ferguson, mantan pelatih Manchester United) meminta saya untuk menjauhi Ravel," ujar Ferdinand dilansir dari Manchester Evening.

"Dia berkata manajemen akan mengurus dia. Ravel bisa menjadi pemain seharga 100 juta pounds!" kata Ferdinand.

Dalam autobiografi Sir Alex Ferguson, nama Ravel Morrison juga ikut disebut. Fergie menggambarkan bagaimana pemain muda potensial secemerlang Ravel Morrison bisa rusak karena pergaulan.

"Mungkin Ravel Morrison adalah kasus yang paling bikin sedih," kata Sir Alex Ferguson.

"Ia memiliki talenta alami seperti pemain muda lain yang pernah kami gaet, tapi ia terus saja kena masalah. Setelah periode tertentu di era sejumlah pemain, masalah di luar lapangan terus bertambah dan kami tak punya banyak pilihan selain memutus hubungan dengannya," tulis Fergie dalam bukunya.

Saat Morrison berusia 17 tahun pada 2010, ia mencatatkan debut di tim utama saat Manchester United menang atas Wolverhampton Wanderers di ajang Piala Liga.

Setahun berselang kesempatan bermain kedua baru datang kepada Morrison saat ditekuk Crystal Palace dengan skor 2-3 pada kompetisi yang sama.

Ravel Morrison disebut memiliki temperamen yang meledak-ledak karena dibesarkan di kawasan pinggiran Manchester yang terkenal keras.

Pergaulan Morrison membawanya ke tempat yang tak lebih baik. Pada 2011 Morrison pernah dijatuhi hukuman 12 bulan dan denda 1.445 euro karena tindak kekerasan kepada kekasihnya.

Tiga tahun kemudian, atau pada 2014, kejadian hampir serupa kembali terulang. Morrison didakwa melakukan penyerangan terhadap mantan kekasih dan ibunya.

Seandainya tanpa rentetan masalah tersebut, Ravel Morrison diprediksi bisa melebihi pemain-pemain akademi Manchester United seangkatannya.

"Tapi dia mengalami kesulitan dengan gaya hidup dan lingkungan, yang sebenarnya menyedihkan buatnya, karena saat itu saya melihat Pogba, Lingard, dan pemain lain terus tumbuh," tutur Rooney.

"Awalnya Ravel bahkan lebih jago dari mereka semua dengan keunggulan yang jauh sekali," kata eks-kapten timnas Inggris itu.

Karier Ravel Morrison terus menerus mengalami penurunan karena masalah yang ia dapatkan di luar lapangan.

Dipinang West Ham pada 2015, Morrison kerap dipinjamkan hingga akhirnya kini bermain di ADO Den Haag.

Pemain yang berpaspor Inggris dan Jamaika itu sempat digadang-gadang akan menjadi talenta terbaik Manchester United, namun kini nyatanya hanya di tim semenjana.

"Ini situasi yang sulit karena beberapa anak memiliki pergaulan yang lebih sulit daripada yang kita kira. Kita harus bimbing dia," ujar Ferdinand.

"Saya tak pernah melihat pemain berusia 14-15 tahun seperti dia sebelumnya. Pertandingan terasa amat mudah bagi Morrison. Tapi skill tak akan membawa Anda ke mana-mana, mental dan attitude yang akan mengangkat Anda ke puncak karier dan membuat Anda tetap bertahan di sana," ia menuturkan.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Skor Indonesia (@skorindonesia)

Berita Timnas U-19 Indonesia Lainnya:

Pencoretan Dua Pemain Indisipliner Tak Ganggu Jalannya TC Timnas U-19 Indonesia

Kakang Rudianto Lolos Garuda Select III, Dipanggil Timnas U-19, lalu Promosi ke Persib

Nova Arianto Beberkan Kesalahan Serdy Ephyfano dan Yudha Febrian hingga Dicoret Timnas U-19 Indonesia

RELATED STORIES

Beckham Putra: Pak Ketua Umum PSSI yang Biayai MRI Saya

Beckham Putra: Pak Ketua Umum PSSI yang Biayai MRI Saya

Beckham Putra Nugraha masih fokus menjalani program pemulihan cedera lutut sehingga belum bisa gabung timnas U-19.

Bukan karena Tarkam, Beckham Putra Ceritakan Kronologi Dirinya Cedera

Bukan karena Tarkam, Beckham Putra Ceritakan Kronologi Dirinya Cedera

Kenyataan pahit harus dihadapi oleh Beckham Putra Nugraha, gelandang Persib saat ikuti pemusatan latihan timnas U-19.

Brylian Aldama Akan Dikontrak HNK Rijeka Selama 18 Bulan

Brylian Aldama Akan Dikontrak HNK Rijeka Selama 18 Bulan

Pemain timnas U-19 Indonesia dari Persebaya, Brylian Aldama, akan membela klub Kroasia, HNK Rijeka.

Mengenal HNK Rijeka, Klub Baru Brylian Aldama di Eropa

Mengenal HNK Rijeka, Klub Baru Brylian Aldama di Eropa

HNK Rijeka adalah klub yang berdiri pada 1946 dan menjadi salah satu tim tersukses di Kroasia.

Mantan Striker Timnas Indonesia: Pemain Timnas U-19 Bukan Pemain Nasional

Mantan penyerang timnas Indonesia, Bambang Nurdiansyah, memberikan pesan penting untuk pemain timnas U-19 Indonesia.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Dewa United Banten-IBL

Basketball

Dewa United Juara IBL 2025, Presiden Klub Ungkap Ambisi Back to Back

Dewa United Banten keluar sebagai juara IBL 2025 usai menjungkalkan Pelita Jaya Basketball 2-1 di seri final.

Teguh Kurniawan | 20 Jul, 16:42

Cover Olahraga Padel.

Other Sports

SIP Padel League 2025, Jadi Ajang Mencari Bibit Atlet Masa Depan

Sebanyak 32 komunitas padel dari Jabodetabek resmi ambil bagian dalam gelaran BRImo SIP Padel League 2025 di Jakarta.

Nizar Galang | 20 Jul, 15:05

Hasil Pro Futsal League 2024-2025, kompetisi futsal putra kasta tertinggi di Indonesia. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Futsal

Hajar Fafage Banua, Black Steel Tantang Bintang Timur di Final Pro Futsal League 2024-2025

Rekap hasil pertandingan leg kedua fase Final Four babak Playoffs Pro Futsal League 2024-2025 pada Minggu (20/7/2025).

Taufani Rahmanda | 20 Jul, 15:03

sea v league 2025 putra

Other Sports

SEA V.League 2025 Sektor Putra: Jadwal, Hasil, dan Klasemen

Jadwal, hasil, dan klasemen SEA V.League 2025 sektor putra, yang terus diperbarui seiring berjalannya turnamen.

Teguh Kurniawan | 20 Jul, 14:55

Berlari tidak melibatkan peralatan mewah apa pun. (Hendy AS/Skor.id)

Other Sports

Diikuti Lebih dari 46 Ribu Pelari, Pocari Sweat Run Indonesia 2025 Hadirkan Pengalaman Berbeda

Penyelenggaraan offline Pocari Sweat Run Indonesia 2025 digelar di Kota Bandung pada 19-20 Juli 2025.

Taufani Rahmanda | 20 Jul, 14:18

ragnar - fcv dender by dayat

National

Sudah Pulih, Ragnar Oratmangoen Absen di Laga Uji Coba Terakhir FCV Dender

Ragnar Oratmangoen masih belum dimainkan pada laga uji coba terakhir FCV Dender jelang musim 2025-2026.

Rais Adnan | 20 Jul, 11:58

Pelatih Persebaya, Eduardo Perez. (Grafis: Deni Sulaiman/Skor.id)

Liga 1

Usai Tundukkan PSS, Persebaya Makin Percaya Diri Tatap Super League 2025-2026

Pelatih Persebaya, Eduardo Perez, optimistis timnya bisa bersaing di papan atas Super League 2025-2026.

Rais Adnan | 20 Jul, 09:54

Akademi Persib Cimahi juara Gothia Cup 2025. (Foto: Dok. SKF Indonesia/Grafis: Skor.id)

National

Tak Terkalahkan, Akademi Persib Cimahi U-13 Juara Gothia Cup 2025

Akademi Persib Cimahi berhasil menjuarai Gothia Cup 2025 untuk kategori putra U-13.

Rais Adnan | 20 Jul, 09:06

National

Dihadiri Renan Silva dan Estella Loupatty, Mills Lanjutkan Ekspansi Ambisius

Mills meresmikan toko terbaru di Jakarta, sekaligus masuk kegiatan Mills Running 10K, Sabtu (19/7/2025).

Sumargo Pangestu | 20 Jul, 06:15

Timnas U-23 Indonesia vs Malaysia pada Grup A Piala AFF U-23 2025 atau ASEAN U-23 Championship 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 21 Juli 2025. (Yudhy Kurniawan/Skor.id)

Timnas Indonesia

Prediksi dan Link Live Streaming Timnas U-23 Indonesia vs Malaysia di Piala AFF U-23 2025

Timnas U-23 Indonesia menjalani laga penentu kelolosan ke semifinal ASEAN U-23 Championship 2025, Senin (21/7/2025) malam.

Taufani Rahmanda | 20 Jul, 04:38

Load More Articles