SKOR.id – National Football League (NFL) pernah menorehkan cerita menarik terkait penyelenggaraan Super Bowl. Itu terjadi tahun lalu, saat otoritas NFL mengajak Lucinda “La Morena” Hinojos memeriahkan Super Bowl LVII pada 2023 lalu di Stadion Universitas Phoenix, Glendale, Arizona, Amerika.
Hinojos adalah seniman asal Chicana (atau juga kerap disebut Chicano), salah satu suku asli Meksiko-Amerika yang memiliki citra diri non-Anglo, menganut keturunan penduduk asli Meksiko.
Saat itu, Hinojos menjadi seniman pertama dari suku Chicana dan asli Amerika yang bekerja dengan liga untuk menggarap seni tema Super Bowl LVII lalu.
Hinojos saat itu menjadi seniman tenda Super Bowl LVII, merancang karya yang rumit dan sangat bermakna yang akan ditampilkan pada serangkaian aktivasi desain untuk Super Bowl LVII di Arizona, termasuk tiket Super Bowl, tampilan di luar rumah dan banyak lagi.
Lahir dan besar di Phoenix, Hinojos, juga dikenal dengan panggilan La Morena, dan keluarganya memiliki hubungan dekat dengan komunitas Arizona. Dia mewujudkan semangat dan sejarah kota.
Sebagai seorang Chicana, seniman penduduk asli Amerika dengan akar multikultural dari Meksiko dan suku Pascua Yaqui, Chiricahua Apache, White Mountain Apache, dan Pima (Akimel O'Odham), La Morena menggunakan identitas dan pengalaman uniknya untuk merancang sebuah karya seni yang rumit dan simbolis yang akan ditampilkan dengan bangga oleh NFL di seluruh Super Bowl LVII.
“Saat ini genap setahun NFL mengumumkan saya sebagai artis marquee untuk SuperBowl LVII! Sebuah pengalaman bersejarah dan mengesankan yang mengubah hidup saya yang tidak akan pernah saya lupakan!” tutur La Morena dalam unggahannya di Instagram, belum lama ini.
“Ketika menerima pekerjaan itu, saya tidak tahu apa yang saya hadapi. Apakah saya siap dengan apa yang akan terjadi, sama sekali tidak. Tapi saya melakukan yang terbaik untuk tetap berusaha memberikan yang terbaik.”
La Monera pun menceritakan beberapa bagian dari tugasnya yang menghadapi sejumlah tantangan. Untuk desain, misalnya, ia dan timnya harus bolak-balik hingga 22 kali untuk mendapatkan persetujuan.
“Apa yang seharusnya menjadi desain digital dengan waktu pencetakan 8 hari, diputuskan oleh Direktur Pemasaran NFL untuk memasukkan saya ke dalam elemen saya dan mengecatnya! Saya tidak akan pernah lupa. Perubahan arah itu membuat kami semua panik!” ujar La Monera, mengenang.
“Tetapi, keajaiban kecil terjadi yang membuat kita semua selaras dan mengetahui bahwa sesuatu yang besar akan terjadi. Pada hari Super Bowl LVII, saya bisa berjalan di lapangan sepak bola dan bersama jutaan orang menyaksikan warna-warna cerah yang indah dan desain yang tidak pernah terpikir akan mungkin terjadi.”
La Monera menambahkan, selama proses bekerja untuk NFL memeriahkan Super Bowl LVII tersebut ada beberapa kerusakan, memaksa air mata keluar, dan ketidakpastian.
“Tetapi, meskipun sesulit itu, saya akhirnya berhasil melalui semuanya. Itu karena saya tahu di dalam hati, ruh, dan jiwa saya ini dirancang untuk terjadi. Jadi, tidak ada kebencian yang lebih berharga daripada cinta dan dukungan yang saya terima,” tutur La Monera.
“Saya mungkin tidak menyadarinya saat itu, tetapi sekarang saya menyadarinya. Dampak dan harapan yang diberikan kepada masyarakat kami sungguh tak ternilai harganya. Jadi tanyakan padaku apakah saya akan melakukannya lagi?! Saya akan melakukannya lagi! Tapi kali ini saya akan lebih siap, hahaha.”
La Monera mengaku, saat itu ia diminta menciptakan karya seni yang diharapkan dapat memberikan elemen penyembuhan, persatuan, dan hubungan antarmanusia yang nyata.
“Jadi, dengan karya Super Bowl ini, saya berharap orang-orang dari seluruh dunia dapat berdialog tentang arti lukisan ini bagi mereka,” ucapnya.
“Saya selalu berpikir bahwa tiket Super Bowl adalah inti dari acara khas ini, dan bagi saya, sebagai wanita pribumi berkulit coklat pertama yang mendesain karya seni tiket tersebut, ini luar biasa dan sesuatu yang sangat saya banggakan.”
Karya seni itu Lucinda Hinojos sendiri menampilkan berbagai simbol yang mewakili bagian penting dari budaya dan sejarah di Arizona. Tercermin pada Piala Vince Lombardi adalah Pegunungan White Tank, yang dapat dilihat di belakang Stadion State Farm, kandang tim NFL Arizona Cardinals dan tempat gelaran Super Bowl LVII.
Selain itu, di setiap sisi piala, Hinojos menggambarkan penari Fancy Shawl dan penari Azteca untuk memberi penghormatan kepada suku asli di Arizona. Tujuan utamanya dengan karya seninya adalah untuk menyatukan dan menjelaskan komunitas kulit berwarna yang kurang terwakili di Arizona.
“Wawasan Lucinda dan hubungan pribadinya yang langsung dengan sejarah yang menakjubkan dan beragam di Arizona menjadikannya mitra yang sempurna untuk proyek ini,” kata Marissa Solis, Senior Vice President (SVP) Global Brand dan Consumer Marketing NFL.
“Dia seniman berbakat, ibu yang menggemari American football, dan wanita yang secara otentik mewakili warisan Chicana-nya, dan kami sangat senang menggunakan Super Bowl sebagai platform untuk memamerkan karya seninya yang indah dan lebih jauh lagi, menyoroti komunitas lokal yang merupakan bagian integral dari Arizona.”