- Manchester United pernah hampir merekrut pengungsi perang, Friday Zico.
- Friday Zico adalah pengungsi perang dari Sudan Selatan yang sempat dipantau Manchester United.
- Masalah izin kerja membuat Friday Zico gagal bergabung dengan Manchester United.
SKOR.id - Pernah terjadi kisah menarik, saat Manchester United hampir saja merekrut seorang pengungsi perang dari Sudan Selatan, yang bernama Friday Zico.
Friday Zico lahir pada 1 November 1994 di Magwi, sebuah kota kecil di negara bagian Khatulistiwa Timur, Sudan Selatan.
Namun, pada usia 10 tahun, Friday Zico harus mengungsi ke Uganda karena negara aslnya dilanda peperangan, hingga akhirnya ia mendapat suaka ke Australia.
"Setelah kami tiba di Uganda, kami adalah pengungsi dan pemerintah Australia membawa kami, saat itu John Howard adalah perdana menteri (Australia)," ujar Friday Zico.
"Mereka membawa kami ke Perth, kami tidak terlalu banyak bertanya tentang ke mana kami akan pergi selama kami tahu itu aman untuk ditinggali," ujar Friday Zico menambahkan.
Selama di Australia, Friday Zico sempat membela beberapa tim lokal seperti Football West, Perth SC, hingga Cockburn City SC.
Perang saudara yang pecah di negaranya, berakhir setelah pada 2011 negara Sudan Selatan berdiri, meski akhirnya pada 2013 kembali terjadi perang saudara.
Zico merupakan bagian dari suku Acholi, yang dikenal cinta damai dan lebih fokus untuk bekerja demi mempertahankan hidup.
"Orang-orang Acholi adalah orang-orang pekerja keras yang hidup dari bekerja di pertanian mereka dan menjual hasil panen untuk menghidupi keluarga mereka – kami hidup sederhana.
Namun, situasi membuat mereka harus mempertahankan diri dari ancaman yang mengintai, bahkan sebelum mengungsi, Zico sempat diculik untuk menjadi tentara pemberontak.
Friday Zico was orphaned in Sudan as a child, he tells me what it was like going back to represent South Sudan...https://t.co/6HyXRJGS2Z pic.twitter.com/fPsD8soEiG— Rich Laverty (@RichJLaverty) June 27, 2017
"Suku kami telah mendapatkan perang saudara, pasukan pemberontak menculik anak-anak dan mengubahnya menjadi tentara,” ujar Zico.
"Saya adalah salah satu dari mereka yang ditangkap oleh Joseph Kony, pemimpin Tentara Perlawanan Tuhan, dia membunuh jutaan orang dan jumlahnya terus meningkat," ujar Zico menambahkan.
Ternyata sepak bola menjadi pelarian yang dipilih oleh Friday Zico saat peperangan mengancam nyawanya.
Di Sudan Selatan, nama Friday Zico dikenal sebagai salah satu talenta terbaik, dan kebetulan ia merumput di luar negeri.
Namun, cedera parah sempat menjadi penghalang dalam perkembangan karier sepak bola Zico.
Sempat membela beberapa tim di Australia, ternyata talenta Zico tidak luput dari pantauan tim-tim besar Eropa, salah satunya Manchester United.
"Saya memiliki kesempatan untuk mencoba keberuntungan saya di Manchester United," ujar Zico.
"Saya pikir David Moyes adalah pelatihnya, itu sekitar akhir tahun 2013 dan saya bermain di pertandingan di Manchester melawan Fleetwood Town untuk Stockport," ujar Zico.
Namun, semua harapan besar untuk bergabung dengan salah satu klub terbaik di dunia harus pupus, masalah izin kerja membuat Manchester United gagal mendapatkannya.
"Saya dipantau selama tiga bulan atau lebih oleh staf mereka. Sungguh menakjubkan bahwa saya dinilai sangat tinggi, itu satu hal positif yang akan selalu saya bawa," ujar Zico.
"Namun, sayangnya saya tidak dapat memperoleh izin kerja atau saya akan pergi dan menghabiskan waktu bersama tim U-21 pada tahun 2013," ujar Zico menambahkan.
Kini Friday Zico terakhir diketahui menjadi pemain Gwelup Croatia Soccer Club, salah satu klub semi profesional di Australia.
Berita Manchester United Lainnya:
Manchester United 1-0 West Ham United: 3 Kali Penyelamatan, David De Gea Tampil Luar Biasa
Hasil dan Klasemen Liga Inggris: Manchester United Geser Chelsea, Arsenal Kembali ke Puncak