- Wahyu Tri Nugroho, kiper Bhayangkara FC, memilih pulang ke Yogyakarta sebelum PSBB diberlakukan.
- Kiper Bhayangkara FC ini berlatih dengan pohon di hutan.
- Wahyu berharap wabah corona cepat menghilangkan karena sepak bola mata pencaharian utamanya.
SKOR.id - Penjaga gawang Bhayangkara FC Wahyu Tri Nugroho memutuskan pulang ke Yogyakarta sebelum pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Jakarta.
Mulanya, Wahyu Tri ingin berkumpul bersama keluarga besarnya di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Namun, sang ibu mengatakan kepadanya untuk tinggal di Yogyakarta saja, karena takut dirinya membawa virus dari Jakarta.
Selama di Yogyakarta, Wahyu juga tidak mau berdiam diri. Dia rutin menjalani instruksi pelatih kiper untuk menjaga kondisi dan mengasah kemampuannya dalam menjaga gawang.
Baca Juga: COO Bhayangkara FC Dukung PSSI soal Kompetisi Khusus
Alhasil, eks-kiper Persiba Bantul itu memilih latihan kardio dengan berlari di hutan dan mengasah insting menangkap bola menggunakan pohon sebagai tembok pantulan bola.
Baca Juga: Pemain Lokal Tersubur Liga Indonesia Mengenang Lelaki asal Belanda
“Materi latihan paling lari-lari di hutan dekat rumah, kan di sana sepi,” kata Wahyu Tri, Jumat (10/04/2020).
"Pokoknya, saya latihan juga masih ikut arahan yang tidak boleh banyak orang. Di sana, lari saja terus ada rintangan pakai cone."
“Kalau latihan tekniknya karena saya latihan sendiri jadi paling sama pohon atau sama tembok saja,” ia menambahkan.
Wahyu berharap situasi sulit saat ini segera berakhir. Dia bisa kembali latihan bersama tim dan kompetisi bisa digulirkan kembali.
Baca Juga: 3 Pemain Naturalisasi Penghancur Asa Juara Timnas Indonesia di Piala AFF 2004
Apalagi, sepak bola menjadi mata pencaharian utama kiper kelahiran Sukoharjo 33 tahun silam tersebut.
"Jujur saya juga untuk sekarang pendapatan masih dari sepak bola saja. Ke depan mungkin baru mulai berpikir harus ada penghasilan lain," kata Wahyu soal pemotongan gaji.
"Intinya kalau situasi seperti ini, kami cuma bisa berharap dan berdoa supaya corona cepat hilang di Indonesia," tuturnya.
"Situasi memang agak bagaimana ya. Di satu sisi, ini keselamatan orang banyak, satu sisi lain, ini penghasilan kami sebagai pemain bola. Makanya, kita cuma bisa berdoa saja." sekarang."