- Kevin Muscat dalam masa kariernya sebagai pemain dikenal sebagai sosok pemain kotor.
- Total 12 kartu merah dan 123 kartu kuning dikoleksi Kevin Muscat.
- Kini, Kevin Muscat ada di balik sukses Yokohama F. Marinos bersaing di papan atas Meiji Yasuda J1 League 2021.
SKOR.id - Yokohama F. Marinos tidak terbendung dan sosok Kevin Muscat ada di balik sukses tim berjulukan Marinos ini.
Ya, siapa sangka sosok di balik sukses Yokohama F. Marinos justru adalah Kevin Muscat, pelatih yang lebih dikenal sebagai "sang Penjagal".
Stigma atau julukan negatif tersebut sebenarnya bukanlah untuk masa kariernya sebagai pelatih melainkan ketika dirinya masih bermain.
Dalam masa kariernya sebagai pemain belakang sejak 1989 hingga pensiun pada 2012 silam, Kevin Muscat tidak lebih dikenal sebagai pemain yang "gemar" membuat pemain lawan cedera.
Cederanya bukan cedera ringan melainkan memiliki rekor sebagai pemain yang membuat lawan cedera parah.
Salah satu insiden paling mengerikan adalah ketika dirinya mencederai Matt Holmes pada 1998.
Ketika itu, Kevin Muscat yang masih bermain di Wolverhampton Wanderers, membuat Matt Holmes (Charlton Athletic) harus empat kali naik meja operasi.
Bahkan, ketika itu ada kekhawatiran bahwa kaki Matt Holmes harus diamputasi. Pada tahun yang sama pula, Kevin Muscat sempat mencekik penyerang Liverpool, Milan Baros.
Total dalam kariernya sebagai pemain profesional, Kevin Muscat telah mengoleksi 123 kartu kuning dan 12 kartu merah.
Pada Desember 2013 silam, sebuah website sepak bola asal Spanyol, El Gol Digital, memberikan predikat kepada Kevin Muscat sebagai Pemain Paling Kasar (dirtiest).
Kevin Muscat sendiri menyadari hal tersebut. Karena yang telah diperbuatnya semasa masih bermain, pria yang kini berusia 48 tahun itu mengakui harus menjalani sisa hidupnya dengan citra yang buruk.
"Ya, ini sangat aneh karena setiap saya melihat kembali perjalanan karier saya, semuanya sangat berkaitan dengan tackle dan itu sesuatu yang harus saya bawa dalam hidup saya," kata Kevin Muscat, kepada Sporting News, 18 Maret 2021 lalu.
"Saya tidak bisa kembali ke masa lampau untuk mengubahnya," kata Kevin Muscat lagi, tersenyum, namun dengan tetap nada penyesalan.
Namun demikian, dengan pengalaman itulah dirinya kini menjadi sosok pelatih yang sangat matang.
Dalam kariernya sebagai pelatih, Kevin Muscat membawa Melbourne Victory meraih juara A-League Championship 2014-2015 dan 2017-2018.
Lalu dia juga membawa klub tersebut juara A-League Premiership 2014-2015. Keduanya merupakan kompetisi level teratas di Liga Australia.
Kini, Kevin Muscat tengah berada dalam trek positif sebagai pelatih Yokohama F. Marinos.
Dan, di tangan pelatih dengan reputasi masa lalu sebagai "penjagal" inilah, Yokohama F. Marinos tidak terbendung.
Daezen Maeda dan kawan-kawan terus memberikan tekanan kepada Kawasaki Frontale yang untuk sementara memimpin di puncak klasemen Meiji Yasuda J1 League 2021.
Kemenangan 5-1 atas Oita Trinita pada pekna ke-24 J1 League 2021 menempatkan tim asuhan Kevin Muscat di posisi kedua klasemen sementara.
Mereka meraih 56 poin dari 24 pertandingan, tertinggal enam poin dari Kawasaki Frontale yang memiliki 62 poin.
Dengan peta persaingan tersebut, Yokohama F. Marinos kini menjadi pesaing utama bagi Kawasaki Frontale dalam memperebutkan gelar J1 League 2021.
Meneruskan Ange Postecoglu
Peluang untuk kembali meraih gelar tertinggi dalam sepak bola Jepang bagi Yokohama F. Marinos sangat terbuka karena ada dua momentum transisi yang dijaga dengan baik oleh klub ini.
Pertama adalah kepergian penyerang mereka yaitu Odo Onaiwu yang bergabung ke klub Prancis, Touluse ketika kompetisi tengah berjalan.
Sebelum resmi ke Toulouse, Odo Onaiwu telah menorehkan 12 gol dari 20 pertandingan J1 League 2021 ini. Namun, kepergian Odo Onaiwu tidak membuat Yokohama F. Marinos kehilangan mesin gol.
Daizen Maeda mampu meneruskan peran tersebut mencetak gol demi gol untuk Yokohama Marinos.
Terakhir, penyerang sayap kiri ini menorehkan hat-trick ketika membawa klubnya menggulung Oita Trinita, 5-1, pada Minggu (15/8/2021) lalu.
Dengan tiga gol tersebut, Daezan Maeda kini total telah mencetak 13 gol di Meiji Yasuda J1 League 2021, jumlah yang sama dengan mesin gol Kawasaki Frontale, Leandro Damiao.
Namun, ada momentum lainnya yang menjadi salah satu kunci sukses Yokohama F. Marinos hingga sampai ke posisi kedua klasemen sementara ini, yaitu kehadiran Kevin Muscat sebagai pelatih menggantikan Ange Postecoglou, yang pergi melatih Celtic.
Ange Postecoglou adalah sosok penting yang membawa Yokohama F. Marinos juara J1 League 2019 lalu.
Gelar tersebut sekaligus mengakhiri penantian panjang klub ini setelah sebelumnya mendominasi J1 League dengan tampil sebagai juara pada 2003 dan 2004.
Kini, di tangan Kevin Muscat yang juga sama-sama asal Australia seperti Ange Postecoglou, tren positif yang telah dibangun Ange Posecoglou terjaga dengan baik.
Sebelum meninggalkan Yokohama Marinos, Ange Postecoglou sempat memimpin Yokohama Marinos dalam 17 laga J1 League.
Dari jumlah tersebut, dia membawa Yohohama Marinos meraih 11 kemenangan, 4 kali imbang, dan hanya mengalami dua kekalahan.
Bersama Kevin Muscat, Yokohama Marinos telah melalui tujuh pertandingan J1 League 2021 tanpa terkalahkan dengan enam di antaranya menang.
Dari tujuh laga itu pula, Yokohama F. Marinos mencetak 11 gol dan hanya kemasukan empat gol di J1 League 2021 ini.
Ya, dua transisi inilah yang menjadi salah satu kunci sukses Yokohama F. Marinos mampu bersaing di papan atas klasemen sementara Meiji Yasuda J1 League 2021 ini.
Follow dan subscribe akun media sosial Skor.id di Instagram, Facebook, Twitter, YouTube, LinkedIn, TikTok, dan Helo.
GIVEAWAY JERSI J.LEAGUE!
Skor Indonesia bekerja sama dengan @J_League_En memberikan kesempatan bagi fans Liga Jepang untuk mendapatkan jersi ikonik dari tim-tim di J.League!
Caranya mudah ???? pic.twitter.com/vB1u1ZfvvK— SKOR.id (@skorindonesia) August 8, 2021
Berita J.League lainnya:
Hidetoshi Nakata, Pangeran J.League yang Paling Sukses di Italia
J.League: Playing Asia - Episode 3, Pandangan Baru Sepak Bola Usai Melanglang Asia