SKOR.id – Sebagai pebasket profesional kelas dunia, Kevin Love bisa dibilang sudah meraih hampir segalanya. Ia sudah merebut satu gelar juara NBA pada 2016 bersama Cleveland Cavaliers.
Di level tim nasional basket Amerika Serikat, power forward berusia 35 tahun itu ikut merebut medali emas Olimpiade London 2012 dan Kejuaraan Dunia FIBA 2010 di Turki.
Pada bulan Februari, Love mendarat di Miami Heat (dari Cavaliers), yang pada saat itu sedang berjuang untuk bertahan di zona play-off Wilayah Timur.
Miami akhirnya merebut unggulan kedelapan di babak playoff menyusul kekalahan dari unggulan kedelapan Atlanta Hawks dan kemenangan atas unggulan ke-10 Chicago Bulls di turnamen play-in.
Di playoff, setelah menumbangkan unggulan utama Milwaukee Bucks di babak pertama, Heat lalu berturut-turut melibas New York Knicks dan Boston Celtics untuk melaju ke final NBA melawan Denver Nuggets.
Meskipun kalah dari Nuggets dalam lima game, Love mampu mencatat rekor menarik: setiap dari lima kali dirinya bermain untuk sebuah tim di playoff, mereka memenangi gelar Wilayah Timur.
Beberapa bulan setelah NBA musim 2022-2023 berakhir, setelah memperpanjang kontraknya dengan Heat selama dua musim lagi, Love menghadiri pameran pribadi retrospektif karier Ed Ruscha di Museum of Modern Art (MoMA) di New York.
“Dia adalah artis yang sangat dekat dan saya sukai, seseorang yang bisa menjalin hubungan dengan saya,” kata Love, yang pernah ke studio Ruscha beberapa kali.
“Saya harus menyapanya dan kemudian melihat karya besarnya selama enam dekade terakhir. Itu sangat istimewa.”
Love sendiri memiliki dua lukisan Ruscha yang menampilkan teks “The End”. Lukisan-lukisan itu digantung di apartemen di Tribeca yang dia tinggali bersama istrinya, Kate, putri mereka yang hampir berusia empat bulan, dan seekor anjing jenis vizsla yang sangat menggemaskan bernama Vestry.
Ruschas sebenarnya adalah karya seni kontemporer pertama yang dibeli Love. Sejak itu ia mengumpulkan koleksi yang mencakup patung karya Antony Gormley, dan karya dinding Doug Aitken yang menampilkan kata EXIT, instalasi neon Dan Flavin, dan karya keramik oleh Rashid Johnson, yang dianggap Love sebagai teman.
Dalam satu kesempatan di kantor pusat Sotheby's York Avenue untuk membahas kontribusinya yang paling nyata terhadap dunia seni, Love menunjukkan kapasitasnya di bidang seni dengan memimpin penjualan Kurasi Kontemporer untuk rumah lelang tersebut.
Kevin Love memang telah memilih beberapa karya yang mencerminkan selera dan mengikuti sejarah pengumpulannya.
Love terjun ke dunia seni dan mengoleksi secara alami. Seiring berjalannya waktu, ia juga sempat berbincang dengan Carmelo Anthony tentang seni ketika mereka bermain di Olimpiade London.
Anthony, yang kala itu memperkuat New York Knick, saat itu mengembangkan minatnya pada melukis yang pertama-tama membawanya ke Kehinde Wiley, lalu ke Nathaniel Mary Quinn, dan seterusnya.
“Melo dan saya berbicara banyak tentang seni, dan sayalah yang memulai beberapa percakapan,” kata Love.
Pada Mei 2022, Love berada di Sotheby's untuk merayakan Baz Luhrmann dan perilisan film barunya Elvis. Love dan beberapa petinggi Sotheby juga dijamu makan malam oleh Legacy Records di galeri York Avenue, dengan lukisan Elvis karya Andy Warhol dipasang di belakang Luhrmann. Belakangan lukisan tersebut dijual seharga 21,5 juta dolar AS pada akhir bulan itu.
Kevin Love juga memiliki patung Gormley kecil yang dia pilih untuk dijual. Patung ini berbentuk badan yang terbuat dari rangkaian balok besi cor menghadap ke bawah seperti, katakanlah, power forward yang tergeletak di lapangan setelah dilanggar.
“Keterkaitan dalam mencoba memahami posisi Anda di dunia, dan tubuh manusia, dan menafsirkannya sebagai seorang atlet—saya selalu memikirkan hal itu,” ucap Love.