- Peter Layardi Lay kembali terpilih sebagai Ketua Umum PB. PTMSI masa bakti 2022-2026 pada Rabu (9/11/2022).
- Dibawah kepengurusan yang baru, Peter berkomitmen untuk meningkatkan prestasi tenis meja Tanah Air.
- Salah satunya dengan fokus membenahi pembinaan atlet dari generasi mendatang hingga para pelatih.
SKOR.id - Kepengurusan baru Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB. PTMSI) masa bakti 2022-2026 telah resmi dikukuhkan dan dilantik di Kantor Koni Pusat pada Rabu (9/11/2022).
Ketua Umum PB. PTMSI terpilih, Peter Layardi Lay menyampaikan komitmennya untuk meningkatkan prestasi tenis meja Tanah Air.
Dimulai dari fokus membenahi pembinaan atlet dari generasi mendatang hingga para pelatih.
"Kami akan melaksanakan berbagai kegiatan yang tentu akan membuat atlet-atlet muda supaya lebih banyak lagi yang muncul," ujar Peter.
"Kami juga telah melakukan himbauan kepada pengurus provinsi untuk terus melakukan penataran pelatih yang melibatkan sekolah-sekolah sehingga tercipta atlet-atlet dari sekolah."
PTMSI juga berencana menggulirkan kompetisi yang dimanfaatkan untuk menjaring serta menyaring bibit potensial.
Nomor yang diprioritaskan antara lain pemula dengan jenjang 12 tahun ke bawah, kadet dengan usia 15 tahun ke bawah, hingga 18 tahun ke atas.
Selain itu, Peter berjanji membuka ruang bagi siapa saja yang ingin turut berkontribusi memajukan prestasi tenis meja di Tanah Air.
Termasuk menerima masukan dari pihak yang sempat berseberangan dengan kepengurusan yang dipimpinnya.
"Terima kasih bersedia meluangkan waktu untuk melantik kami, selanjutnya bertanggung jawab menjalankan tugas sebagaimana Janji Prasetya," katanya.
"Kami menerima bekerja sama dengan pihak manapun yang ingin memajukan tenis meja di Indonesia."
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman menilai tenis meja memiliki potensi yang besar untuk berprestasi.
“PTMSI punya tugas dan tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas pembinaan atlet-atlet tenis meja karena kita tahu tenis meja punya potensi untuk meraih posisi penting dalam setiap keikutsertaannya di dalam single event maupun multi event internasional yang dipertandingkan,” ujar Marciano.
Sebagai contoh, tenis meja akan dipertandingkan pada SEA Games Kamboja tahun 2023 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara (Sumut), tepatnya di Sumut.
Program harus digencarkan di akar rumput, yakni tingkat kabupaten/kota selanjutnya provinsi dan nasional.
Diharapkan sejak tingkat daerah, muncul atlet potensial yang siap membawa harum nama bangsa dan negara melalui prestasinya.
Targetnya pada PON yang akan datang, pertandingan tenis meja sukses secara prestasi di samping secara penyelenggaraan karena kualitas atlet yang baik.
Dengan begitu, juara PON adalah atlet tenis meja terbaik di Tanah Air yang siap mempersembahkan prestasi untuk Indonesia.
“Oleh karena, itu saya meminta Ketua Umum PB. PTMSI mendorong pengurus provinsi untuk mempersiapkan atlet-atletnya dengan baik, karena saya berharap PON itu sebagai ajang mempersiapkan atlet-atlet nasional kita untuk kita bisa berjaya pada setiap keikutsertaan pada single event maupun multi event internasional,” sambung Marciano.
“Semoga pada masa bakti 2022 2026 ini, banyak atlet-atlet yang bisa kita lahirkan dari kompetisi-kompetisi yang tertata dengan baik, kompetisi di tingkat kabupaten/kota, di tingkat provinsi dan maupun di tingkat nasional,” pesan Ketum KONI Pusat.
Baca Berita Olahraga Lainnya:
Indonesia Sabet 3 Emas dalam Kejuaraan Para Tenis Meja di Yunani
Universitas Terbuka Mencari Bibit Muda via Turnamen Tenis Meja Pelajar Nasional 2022