- Bima Sakti adalah gelandang dengan sepakan keras pada masanya dan Zulkarnain Zakaria merasakan kala membela Semen Padang.
- Legenda Semen Padang, Zulkarnain Zakaria selalu ingat bola sepakan keras Bima Sakti yang berhasil ditahan.
- Kini, Zulkarnain Zakaria dan Bima Sakti sama-sama memiliki profesi sebagai pelatih.
SKOR.id - Zulkarnain Zakaria, salah satu pemain legendaris skuad Kabau Sirah, julukan Semen Padang, memiliki kenangan yang tidak dilupakan dengan Bima Sakti.
Saat menjadi kiper utama Semen Padang, Zulkarnain Zakaria sukses menahan tendangan Bima Sakti kalau skuad Kabau Sirah bersua PSPS Pekanbaru pada musim 2002.
Kenangan itu membekas bukan tidak beralasan. Sebab saat itu, Semen Padang melakoni derbi Sumatera melawan PSPS Pekanbaru pada Liga Indonesia 2002.
Kala itu, kompetisi teratas negeri ini masih Divisi Utama Liga Indonesia atau Liga Bank Mandiri 2002.
Situasinya, Semen Padang menjadi tim tamu dan tuan rumah PSPS dihuni pemain-pemain bertabur bintang.
Skuad Askar Bartuah, julukan PSPS, pada musim itu diperkuat banyak pemain dengan nilai kontrak tinggi serta berstatus pilar timnas Indonesia.
Sedangkan pemain-pemain Semen Padang nilai kontrak pemain mereka tidak terlalu tinggi, tetapi mampu mempermalukan tuan rumah dengan skor 1-0.
"Jadi, PSPS mendapatkan tendangan penalti, yang menjadi eksekutor mereka adalah Bima Sakti," kata Zulkarnain, Sabtu (25/4/2020).
"Saat itu, Bima adalah pemain timnas Indonesia. Tetapi, tendangan Bima berhasil saya tangkap."
Zulkarnain juga mengenang, saat itu nilai kontraknya sebagai pesepak bola juga tidak terlalu tinggi hanya sekitar Rp25 juta untuk semusim.
Namun, para pemain Semen Padang memiliki semangat tinggi dan mau bekerja keras. Akhirnya, mereka berhasil menjadi juara grup dan lolos ke babak delapan besar.
Sayang, Semen Padang pada Liga Bank Mandiri 2002 itu hanya mampu sampai semifinal saja. Mereka kalah lewat drama adu penalti melawan Petrokimia Putra dari Gresik.
"Itulah kenangan yang tidak saya lupa saat menjadi pemain bersama Semen Padang," kata Zulkarnain.
Pada 2005, Zulkarnain berhenti menjadi pemain lalu fokus bekerja sebagai karyawan di perusahaan Semen Padang.
Sepanjang dirinya menjadi pesepak bola, pelatih yang paling berkesan baginya adalah Suhatman Imam.
"Beliau sosok yang punya komitmen, tidak pilih kasih, tegas, berwibawa, dan karismatik," Zulkarnain menuturkan.
Kemudian pada 2007, dia dipercaya melatih kiper Semen Padang sampai musim ini. Selain sebagai pemain, Zulkarnain juga memiliki kenangan manis saat menjadi pelatih kiper Semen Padang.
Momen itu saat Semen Padang lolos untuk promosi ke Liga Super Indonesia 2010-2011 dari Divisi Utama Liga Indonesia 2009-2010.
Sebab saat itu, Semen Padang bukanlah tim yang dijagokan untuk bisa promosi. Namun berkat perjuangan keras pemain dan motivasi tinggi, pada perebutan posisi tiga akhirnya menang.
Semen Padang mengalahkan Persiram Raja Ampat dengan skor 1-0 di Stadion Manahan, Kota Solo.