SKOR.id - Pelatih baru Manchester United, Ruben Amorim, sudah tiba di Carrington, pusat latihan Man United.
Senin (11/11/2024) sore waktu setempat, Ruben Amorim tiba dari Lisabon setelah resmi meninggalkan klubnya, Sporting CP.
Ruben Amorim tiba di Carrington dan disambut oleh Ketua Eksekutif Manchester United, Omar Barrada di Carrington.
Saat itu pula, Ruben Amorim langsung diajak untuk melihat-lihat fasilitas yang ada di Carrington.
Pelatih barusia 39 tahun ini kini akan segera memulai tugasnya. Dia memiliki waktu sekitar 13 hari untuk memulai tugasnya ketika jadwal kompetisi libur karena jadwal tim nasional.
Ruben Amorim akan melakukan debutnya sebagai pelatih Manchester United di laga Liga Inggris 2024-2025 menghadapi Ipswich Town yang akan terjadi pada 24 November 2024 nanti.
Ruben Amorim adalah pelatih ke-6 sejak era kepelatihan Sir Alex Ferguson berakhir pada 2013 silam.
David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, dan Erik ten Hag telah mencoba membawa Manchester United bangkit.
Namun, tidak satu pun dari deretan nama-nama pelatih tersebut mampu membawa Man United meraih gelar utama, dalam hal ini Liga Inggris atau Liga Champions.
Jika termasuk dengan pelatih sementara baik itu interim maupun carataker, Ruben Amorim adalah pelatih ke-10 yang menangani Manchester United.
Di antara lima pelatih kepala sebelumnya, ada nama seperti Ryan Giggs, Michael Carrick, Ralf Rangnick, dan Ruud van Nistelrooy yang merupakan pelatih sementara.
Yang menarik dari kehadiran Ruben Amorim, di antaranya adalah kemungkinan perubahan skema di Manchester United nanti.
Ruben Amorim adalah pelatih yang kerap menggunakan pola tiga bek dengan mengandalkan kekuatan bek sayap.
Dengan demikian, pria asal Portugal ini akan mengubah permainan Tim Setan Merah, mulai dari pertahanan.
Menurut Sky Sports yang juga berpatokan kepada data Opta, Ruben Amorim menggunakan pola tiga bek di semua ajang dalam kariernya sebagai pelatih Sporting CP.
Dalam 188 pertandingan Liga Portugal dan di ajang Eropa, Ruben Amorim selalu menerapkan pola tiga bek, tidak pernah dengan skema empat pemain bertahan.
Formasi atau pola yang digunakannya adalah 3-4-2-1, dengan variasi 3-4-3. Kalau pun menggunakan pola lainnya, Sporting CP bersama Amorin beberapa kali tampil dengan pola 3-5-2.
Sporting CP bersama Ruben Amorin menggunakan 3-4-2-1 mencapai 60 persen, 3-4-3 dengan 39 persen, dan 3-5-2 hanya 1,1 persen.
Variasi dengan pola tiga bek tersebut digunakan Ruben Amorin di ajang liga, Liga Europa, dan Liga Champions.
Sementara itu, Manchester United dalam kepelatihan Erik ten Hag, selalu menggunakan pola empat bek, termasuk dalam empat laga di bawah asuhan pelatih sementara Ruud van Nistelrooy.
Tidak satu pun pertandingan Manchester United di bawah asuhan Erik ten Hag menggunakan skema tiga bek. Persentasenya adalah, hampir 90 persen dengan pola 4-2-3-1 (88%).
Lalu ada pola 4-1-4-1 dengan persentase hanya mencapai 4,7. Sedangkan skema lainnya 8 persen tapi bukan dengan pola tiga bek.
Karena itulah, tampaknya akan membutuhkan sedikit waktu bagi para pemain belakang Manchester United untuk mulai bermain dengan skema tiga bek setelah kehadiran Ruben Amorim.
"Saya merasa siap untuk tantangan baru, saya tidak naif dan saya tahu ini akan sangat berbeda, juga sangat sulit," kata Ruben Amorim, setelah laga terakhirnya bersama Sporting CP, pekan lalu.
Kemungkinan Pola 3-4-2-1
Pertanyaannya adalah, apakah Ruben Amorim akan menerapkan formasi tiga bek atau mengakomodasi lebih dulu dengan tetap memainkan empat bek?
"Saya tahu bagaimana saya akan memulainya karena Anda harus mengawali dengan sebuah struktur yang Anda tahu dan kemudian Anda akan mengadaptasinya dengan pemain yang Anda miliki," kata Ruben Amorim, jelang keberangkatannya ke Manchester United.
Dengan demikian, kemungkinkan Ruben Amorim akan tetap menggubakan pola yang disukainya. Artinya, akan ada perubahan khususnya di pertahanan Manchester United.
Matthijs de Ligt memiliki peluang untuk mendapatkan tempat dalam starter di pola tiga bek tersebut.
Mantan pemain Bayern Munchen dan Juventus ini memiliki pengalaman serta kepemimpinan bermain dengan skema tiga bek tersebut.
Sedangkan dua beknya adalah Leny Yoro dan Lisandro Martinez. Kondisi Leny Yoro hanya sebagai kandidat utama meski saat ini sang pemain belum dapat tampil karena cedera.
Kondisinya yang masih cedera akan memberikan tempat kepada Victor Lindelof atau Harry Maguire. Pilihan lainnya adalah bek tengah veteran, Jonny Evans.
Namun demikian, pola tiga bek ini akan menjadi lima bek ketika dua bek sayap turun ke pertahanan.
Untuk posisi ini, Noussair Mazraoui dan Diogo Dalot merupakan dua kandidat untuk posisi tersebut.
Hanya, memang baik Noussair Mazraoui dan Diogo Dalot posisi sebenarnya adalah full-back atau bek kanan dan kiri.
Meski demikian, keduanya memiliki kemampuan dalam melakukan tekanan hingga ke sisi pertahanan lawan.
Sedangkan dua gelandang tengahnya adalah Manuel Ugarte dan Kobbie Mainoo. Ini merupakan dua komposisi yang tepat dari karakteristik atau peran keduanya.
Manuel Ugarte merupakan gelandang bertahan. Kelebihannya, dia merupakan pemain yang pernah berada di bawah asuhan Ruben Amorim sejak 2021 hingga 2023 sebelum bergabung ke Paris Saint-Germain.
Peran Marcus Rashford dan Bruno Fernandes
Yang menarik tentu peran yang akan dimainkan Marcus Rashford. Kemungkinan besar, pemain sayap kiri berusia 27 tahun ini akan lebih banyak beroprasi lebih ke dalam ketimbang selama ini banyak memulainya dari sisi kiri.
Marcus Rashford akan berkerja sama dengan Bruno Fernandez dalam mendukung Rasmus Hojlund sebagai penyerang.
Lalu, yang juga menjadi perhatian adalah peran dari Bruno Fernandes. Dalam strategi atau skema yang diterapkan Ruben Amorim, tidak berporos kepada seorang playmaker.
Situasi inilah yang akan membuat Bruno Fernandes harus beradaptasi dengan strategi baru Manchester United di bawah asuhan Ruben Amorim.