Kematian Tragis Atlet Triatlon Korsel Choi Sook Hyun Gemparkan Publik

Nurul Ika Hidayati

Editor:

  • Atlet triatlon Korea Selatan Choi Sook Hyun tutup usia diduga akibat bunuh diri pada pekan lalu.
  • Choi Sook Hyun frustrasi keluhan pelecehan dan kekerasan yang dialaminya tidak dapat tanggapan.
  • Federasi Triatlon Korea (KTF) berjanji akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.

SKOR.id - Kematian atlet muda Korea Selatan (Korsel)  Choi Sook Hyun menggemparkan publik di negara itu setelah dugaan pelecehan muncul selama penyelidikan polisi.

Atlet triatlon Choi Sook Hyun ditemukan meninggal pada 26 Juni 2020. Diduga kuat ia bunuh diri. Yang ironis adalah latar belakang Sook Hyun mengakhiri hidupnya tersebut.

Perempuan 22 tahun ini diketahui telah mengajukan serangkaian keluhan tentang kekerasan dan pelecehan yang dialaminya di tangan pelatih dan seorang dokter tim.

Respons yang didapat jauh dari harapan. Sook Hyun frustrasi dan marah oleh lambatnya investigasi, yang menurut keluarganya, karena banyak rekannya menolak bersaksi.

Kemungkinan mereka takut mendapat balasan jika bersaksi untuk Sook Hyun. Audio yang dirilis YTN TV di media sosial mereka tampak menguatkan tuduhan dari orangtua korban.

Bahwa sang atlet telah mengalami pemukulan berulang-ulang, pelecehan verbal dan juga non-verbal dari pelatihnya, dokter tim, dan atlet senior lainnya.

"Kamu! Kemari! Jepit rahang bersama-sama,” suara seorang pria terdengar di salah satu rekaman, diikuti oleh suara tamparan yang berulang-ulang.

“Saya akan beri kamu pelajaran jika kamu merajuk besok. Ok?” suara pria yang sama berkata sesudahnya.

AFP melaporkan Choi Sook Hyun mengadu ke Komite Olahraga dan Olimpiade Korea (KSOC), badan pengelola utama untuk olahraga, pada April, untuk meminta penyelidikan.

Seorang kenalan mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa Sook Hyun “mencari bantuan dari banyak lembaga publik, tetapi semua orang mengabaikannya".

Dalam siaran persnya, KSOC membantahnya, dan telah menugaskan penyelidik perempuan setelah menerima pengaduan pada awal April, dari laporan AFP.

"Sangat disesalkan insiden seperti ini terjadi lagi bahkan ketika Komite telah melakukan upaya untuk mencegah kekerasan dan pelecehan seksual dan untuk melindungi hak asasi manusia seorang atlet," itu pernyataan KSOC.

Laporan penyelidikan polisi menyebutkan soal pelecehan yang dialami Choi Sook Hyun di antaranya dipaksa membeli roti seharga 200 ribu won (sekitar Rp2,4 juta).

Para pelaku memaksa Sook Hyun memakan semua roti sampai ia muntah, berulang kali, sebagai hukuman setiap kali berat badannya naik.

Di buku hariannya, Choi Sook Hyun menuliskan bagaimana dia "meneteskan air mata setiap hari", bahwa dia akan "lebih baik mati" setelah berulang kali "dipukuli seperti anjing".

Sook Hyun juga menuliskan dirinya berpikir ratusan kali untuk mengakhiri hidup dengan menabrakkan mobilnya atau menikam dirinya sendiri.

Yang paling mengenaskan adalah pesan terakhirnya kepada sang ibu yang merasa khawatir ketika putrinya menulis “Bu, aku mencintaimu” dan tidak lagi mengangkat telepon.

Kematian Choi Sook Hyun sontak memicu curahan kesedihan dan kemarahan ribuan warganet (netizen) secara online.

Satu komentator di situs web penyiar lokal YTN pun mengatakan Sook Hyun telah “dipaksa mati” oleh kelambanan aksi para ofisial dan otoritas terkait.

Yang lain mencatat bahwa kekerasan terhadap atlet sudah umum terjadi di Korsel karena pelatih percaya itu "diperlukan untuk memenangkan medali".

Dalam sebuah pernyataan resmi, Federasi Triatlon Korea Selatan pun berjanji untuk mengambil tindakan terhadap para pelaku pelecehan tersebut.

Mereka kemudian menyatakan “belasungkawa mendalam” untuk keluarga dan rekan-rekan Sook Hyun, yang terpilih menjadi anggota timnas triatlon Korsel pada 2015. 

Kematian tragis Choi Sook Hyun mengingatkan publik pada kasus pengadilan Shim Suk Hee yang terjadi dua tahun lalu.

Pada 2018, skater short track peraih emas Olimpiade ini mengungkapkan soal pelecehan fisik, mental, dan seksual yang dialaminya. Komunitas olahraga Korsel pun tersentak.

KSOC dan Persatuan Skating Korea mengeluarkan permintaan maaf publik pada waktu itu, bersumpah untuk memulai reformasi dalam organisasi mereka.

Yeo Jun Hyung, aktivis hak asasi manusia yang membantu kasus Suk Hee, mengatakan beberapa perubahan "dangkal" memang telah dibuat, walau hasilnya tidak efektif.

Lembaga otoritas bersangkutan telah mendirikan pusat penerimaan pengaduan pelecehan dari atlet dan pengenalan hukuman yang lebih keras untuk kekerasan.

Masalahnya, menurut Yeo Jun Hyung, budaya ketakutan masih menyebar di kalangan olahragawan di Negari Ginseng itu.

"Atlet tidak bisa tiba-tiba bicara karena takut karier mereka akan berakhir. Pelatih tahu hal ini dan memanfaatkannya,” kata Jun Hyun sembari menyebutkan kasus Choi Sook Hyun.

Ikuti juga InstagramFacebookYouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.

Berita Olahraga Lain:

Pegulat Berdarah Indonesia Hana Kimura Tutup Usia, Diduga karena Bunuh Diri 

Israel Start-Up Nation Bidik Pembalap Sepeda Terbaik, Termasuk Chris Froome

Source: BBCSouth China Morning Post

RELATED STORIES

Chris Nikic, Penderita Down Syndrome Pertama yang Berhasil Menyelesaikan Triatlon Ironman

Chris Nikic, Penderita Down Syndrome Pertama yang Berhasil Menyelesaikan Triatlon Ironman

Triatlon Ironman selama ini dikenal sebagai perlombaan olahraga paling ekstrim di dunia karena dilakukan hanya dalam satu hari.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Pemain Timnas Putri Indonesia, Claudia Scheunemann, resmi dikontrak FC Utrecht Vrouwen. (Foto: Dok. FC Utrecht/Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Beri Kontrak Jangka Panjang, FC Utrecht Nilai Claudia Scheunemann sebagai Aset Berharga

Pemain Timnas Putri Indonesia, Claudia Scheunemann, resmi dikontrak FC Utrecht Vrouwen hingga 2028.

Rais Adnan | 12 Aug, 10:36

Persib vs Manila Digger (AFC Champions League 2 2025-2026). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id)

National

Prediksi dan Link Live Streaming Persib vs Manila Digger di Play-Off AFC Champions League 2 2025-2026

Laga Persib vs Manila Digger akan digelar di Stadion GBLA, Bandung, Rabu (13/8/2025).

Rais Adnan | 12 Aug, 08:31

aji santoso legenda sepak bola indonesia

Liga 2

Grup Timur Ketat, Aji Santoso Coba Beberapa Formasi untuk Persela Lamongan

Pelatih Persela, Aji Santoso, terus mempersiapkan timnya untuk Championship 2025-2026.

Rais Adnan | 12 Aug, 07:03

Gervane Kastaneer (Persib Bandung). (Hendy Andika/Skor.id)

Liga 1

Ini Faktor yang Buat Eks Striker Asing Persib Gabung Persis Solo

Gervane Kastaneer resmi dikontrak Persis Solo hingga akhir musim 2025-2026.

Rais Adnan | 12 Aug, 06:32

cover persib

Liga 1

Alasan Persib Gunakan Jersey Alternatif Lawan Manila Digger

Persib bakal menghadapi Manila Digger pada play-off ACL 2 2025-2026 di Stadion GBLA, Rabu (13/8/2025).

Rais Adnan | 12 Aug, 06:19

Update bursa transfer Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Update Bursa Transfer Liga Italia 2025-2026

Update bursa transfer Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026, Napoli, Inter Milan, Juventus, hingga AC Milan berburu pemain baru.

Pradipta Indra Kumara | 12 Aug, 04:21

Update bursa transfer La Liga (Liga Spanyol) di musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

Update Bursa Transfer La Liga 2025-2026

Update bursa transfer La Liga (Liga Spanyol) musim 2025-2026, Real Madrid, Barcelona, hingga Atletico Madrid beruburu pemain baru.

Pradipta Indra Kumara | 12 Aug, 04:01

Update bursa transfer Liga Inggris (Premier League) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Inggris

Update Bursa Transfer Liga Inggris 2025-2026

Berikut ini update bursa transfer Liga Inggris (Premier League) musim 2025-2026.

Pradipta Indra Kumara | 12 Aug, 03:27

La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol). (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

La Liga

La Liga 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen La Liga 2025-2026 (Liga Spanyol), yang akan diperbarui seiring kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 12 Aug, 02:22

Liga Italia (Serie A) musim 2025-2026. (Grafis: Deni Sulaeman/Skor.id).

Liga Italia

Liga Italia 2025-2026: Jadwal, Hasil dan Klasemen Lengkap

Jadwal, hasil, dan klasemen lengkap Liga Italia 2025-2026 yang diperbarui seiring berjalannya kompetisi.

Pradipta Indra Kumara | 12 Aug, 02:21

Load More Articles