Kekey Zakaria, Sering Dijahili Hingga Berikan Dua Piala untuk Persib

Dani Wihara

Editor:

  • Kekey Zakaria menceritakan kisahnya saat menjadi pemain junior di tim Persib Bandung.
  • Kekey mengatakan bahwa dirinya kerap menjadi korban kejahilan Ajat Sudrajat yang kala itu sudah lebih dulu di tim senior.
  • Namun setelah mampu menembus tim utama, Kekey membuktikan kemampuannya dan mempersembahkan dua gelar untuk Persib.

SKOR.id - Kekey Zakaria, mantan penyerang Persib Bandung, menceritakan awal karier hingga berhasil membawa Maung Bandung meraih dua gelar juara.

Semasa menjadi pemain junior, Kekey sering jadi "korban" kejahilan Ajat Sudrajat. Ia dibuat luka-luka sedikit oleh seniornya.

Mentalnya saat itu memang diuji. Kuat atau tidak menghadapi kerasnya persaingan di Persib.

Berita Persib Lainnya: Robert Alberts Siapkan Program Latihan Persib untuk Bulan Puasa

"Ajat yang paling sering ngekeyek (jahilin) saya. Pokoknya saya dibuat sulit berkembang. Pemain senior lainnya nggak sekejam Ajat," ujar Kekey kepada Topskor.id, Senin (20/4).

Tapi selalu ada cara untuk berkelit dan diterima di lingkungan pemain senior. Kebetulan Kekey tinggal di Sukajadi, satu daerah dengan Ajat, Suryamin, Dede Iskandar, dan Iwan Sunarya, para bintang Persib saat itu.

Lewat Iwan yang senang ngabodor (ngelucu), Kekey perlahan bisa masuk dan menyatu dengan para senior. Pintu ke tim utama pun mulai terbuka.

"Enggak perlu cium tangan. Cukup menaruh hormat, respek, dan rajin berbaur dengan mereka. Lewat ajakan Iwan untuk berbaur, kejahilan Ajat berkurang," Kekey mengungkapkan.

Ingin jadi pemain utama di Persib memang susah. Di era 1980-90an banyak pemain hebat menghiasi skuad Pangeran Biru.

Kekey pun merasakan sulitnya menembus skuat Pangeran Biru. Berkali-kali dia memendam luka karena ketatnya persaingan di tim paling populer di Tanah Pasundan.

"Ajat (Sudrajat) waktu itu lagi top-topnya, meski Persib dua kali gagal di final Perserikatan (1985) oleh PSMS Medan. Ketika Persib juara 1986 sampai 1990 persaingan justru makin keras," kata pemain kelahiran Subang, 5 Mei 1968 itu.

Nasib baik pun menyapanya. Ketika Ajat pergi meninggalkan Persib dan pemain muda sudah matang, Kekey bisa berseragam biru-biru, warna kebesaran Pangeran Biru.

 

"Sejak 1991-1997 saya berseragam Persib. Dalam rentang waktu itu, dua kali mempersembahkan gelar juara Perserikatan 1993-1994 dan Piala Liga Indonesia 1994-1995," kata pencetak 9 gol di Liga Indonesia perdana itu.

Kedua momen itu tidak mungkin dilupakannya. Karena Persib yang dibelanya bisa jadi tim penutup kompetisi Perserikatan dengan gelar juara dan klub pionir untuk pentas Liga Indonesia.

"Tapi kalau saya dipaksa menyebut momen paling tidak terlupakan, ya kompetisi Perserikatan terakhir. Karena Piala Perserikatan terakhir jadi milik Persib dan abadi di lemari prestasi Persib," Kekey mengatakan.

Mencetak gol adalah momen yang paling ditunggu Kekey Zakaria dalam setiap laga Persib Bandung.

Posisi ujung tombak yang disandangnya, mewajibkan dia menggetarkan jaring lawan.

Tugasnya menjaga keseimbangan tim saat Sutiono Lamso dimatikan bek lawan dengan tujuan menjebol gawang lawan dan memberikan kemenangan timnya.

"Tugas saya memang menyempurnakan kemenangan tim saat Sutiono dijaga ketat lawan. Saling memecah perhatian lawan. Ujungnya pasti membuat gol kemenangan tim," kata Kekey.

Karena itu dia agak bingung ketika ditanya kesan terindah saat mencetak gol. Karena baginya gol yang diukirnya itu untuk kebahagian timnya.

Berita Persib Lainnya: Yusuf Bachtiar, Seniman Persib yang Lebih Suka Disebut Tukang Bengkel

"Kan syarat menjadi striker utama, apalagi di tim sekelas Persib, harus bisa cetak gol. Kalau enggak bisa cetak gol dan berprestasi bisa gawat ke depannya," striker jangkung Maung Bandung itu bertutur.

"Sekali saja prestasi kami menurun, siap-siap kehilangan tempat utama. Pemain cadangan sudah mengantri untuk jadi starting line-up," Kekey menambahkan.

 

 

 

RELATED STORIES

Kepada Media Swedia, Omid Nazari Kenang Insiden Pelemparan yang Menimpa Dirinya

Kepada Media Swedia, Omid Nazari Kenang Insiden Pelemparan yang Menimpa Dirinya

Gelandang Persib Bandung, Omid Nazari, mengungkapkan kultur sepak bola Indonesia kepada media Swedia.

Bobotoh Bergerak Untuk Bagikan Masker dan Sembako Jelang PSBB

Bobotoh Bergerak Untuk Bagikan Masker dan Sembako Jelang PSBB

Fan Persib, bobotoh melakukan aksi mulia dengan terjun ke masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Dua Pemain Persib Bersuara, Terkait Penerapan PSBB di Bandung Raya

Dua Pemain Persib Bersuara, Terkait Penerapan PSBB di Bandung Raya

Dua pemain Persib Bandung, Zalnando dan Kim Kurniawan dukung kebijakan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Infografis: Best XI Persib Bandung Sepanjang Masa Versi Yudi Guntara

Infografis: Best XI Persib Bandung Sepanjang Masa Versi Yudi Guntara

Yudi Guntara tak memasukkan namanya sendiri dalam daftar 11 pemain terbaik Persib Bandung yang ia susun.

Yaris Riyadi, Legenda Persib yang Tak Pernah Lupakan Sepak Bola

Sejak berdiri hingga sekarang, Persib tak pernah kehabisan dalam melahirkan pemain jempolan, salah satunya Yaris Riyadi.

Skor co creators network
RIGHT_ARROW
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
PLAY_ICON
RIGHT_ARROW

THE LATEST

Christopher Nkunku, bintang Chelsea. (Hendy Andika/Skor.id).

World

Piala Dunia Antarklub 2025: Chelsea dan Palmeiras ke 8 Besar

Chelsea dan Palmeiras mampu mengalahkan lawan-lawan mereka dan melaju ke babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 29 Jun, 00:51

Satria Muda Pertamina Jakarta (Hendy AS/Skor.id)

Basketball

Satria Muda Pertamina Bakal Terapkan Strategi Khusus untuk Redam Brandis Raley-Ross

Satria Muda Pertamina siap bangkit pada Game 3 putaran pertama Playoff IBL 2025 versus Prawira Bandung.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 23:59

League of Legends. (Rahmat Ari Hidayat/Skor.id)

Esports

League of Legends MSI 2025: Hasil, Jadwal, Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal, dan klasemen lengkap turnamen League of Legends MSI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:37

Game PUBG Mobile. (Abdul Rohim/Skor.id)

Esports

PMHI 2025: Jadwal, Hasil, dan Klasemen Lengkap

Berikut ini adalah hasil, jadwal lengkap, format, dan klasemen lengkap turnamen PUBG Mobile, PMHI 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:03

Liga Jerman (Bundesliga). (Hendy AS/Skor.id)

Liga Inggris

Perjalanan Karier dan Statistik Jamie Gittens

Jamie Gittens selangkah lagi bergabung dengan Chelsea, ini adalah perjalanan karier dan statistiknya.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 23:02

Auckland City, tim amatir yang tampil di Piala Dunia Antarklub 2025. (Deni Sulaeman/Skor.id).

World

Menilik Masalah Piala Dunia Antarklub 2025: Bangku Kosong

Bangku kosong penonton menjadi salah satu masalah yang dihadapi oleh penyelenggara Piala Dunia Antarklub 2025.

Thoriq Az Zuhri | 28 Jun, 22:42

RANS Simba Basketball

Basketball

RANS Simba Bogor Jadi Tim Pertama yang Lolos Semifinal Playoff IBL 2025

Satria Muda Pertamina, di sisi lain, harus melakoni Game 3 kontra Prawira Bandung untuk menentukan kelolosan.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 18:21

satoru mochizuki - timnas putri indonesia

Timnas Indonesia

Laga Pertama Vital, Pelatih Timnas Putri Indonesia Enggan Remehkan Kirgizstan

Meski favorit, Timnas Putri Indonesia tak boleh memandang sebelah mata ancaman Kirgizstan di Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Teguh Kurniawan | 28 Jun, 14:20

Menpora Dito Ariotedjo bersama peserta Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge. (PR Megapro)

Other Sports

Kejurnas Junior Milklife Archery Challenge 2025 Resmi Dibuka Menpora di Kudus

MilkLife Archery Challenge Kejurnas Junior 2025 akan berlangsung pada 27 Juni hingga 5 Juli 2025.

Gangga Basudewa | 28 Jun, 14:12

Pemain Timnas Indonesia, Thom Haye. (Foto: Yogie Gandanaya/Grafis: Yusuf/Skor.id)

Liga 1

Pelatih Persija Akui Ingin Thom Haye dan Jordi Amat Bergabung untuk Liga 1 2025-2026

Pelatih Persija Jakarta, Mauricio Souza: Thom Haye dan Jordi Amat buat Macan Kemayoran kian kuat di Liga 1 2025-2026.

Taufani Rahmanda | 28 Jun, 13:00

Load More Articles