- Kayla Harrison tercatat sebagai satu di antara dua petarung putri dunia yang punya rekor tak terkalahkan usai melakoni lebih dari 10 duel.
- Pemilik dua medali emas Olimpiade itu tengah mencari arena duel yang baru setelah kontraknya bersama PFL sudah habis.
- Namun, rekam jejak mentereng Kayla Harrison ternyata belum cukup mengesankan bagi presiden UFC.
SKOR.id - Saat ini, ada dua petarung putri yang memiliki rekor tak terkalakan setelah melakoni lebih dari 10 duel. Salah satunya adalah Kayla Harrison.
Kayla Harrison mengawali karier sebagai pejudo. Turun di kelas -78 kg, ia sukses menyabet satu gelar juara dunia (2010) serta dua medali emas Olimpiade (2012 dan 2016).
Lalu, sosok kelahiran 2 Juli 1990 itu terjun ke dunia mixed martial arts (MMA) dengan ikut Professional Fighters League (PFL). Debutnya terjadi pada 21 Juni 2018.
Kegemilangan Kayla Harrison berlanjut di ajang MMA. Ia selalu menang dari 12 duel yang telah diikuti, 11 kemenangan di PFL sedangkan satu lainnya dari ajang Invicta FC.
Ia bahkan sukses mendapat satu juta dolar Amerika Serikat usai membekuk Taylor Guardado pada final 2021 PFL Women's Lightweight Tournament yang digelar 27 Oktober lalu.
Kini, kontrak Harrison bersama FPL telah berakhir. Perempuan kelahiran Middletown, Ohio, Amerika Serikat itu menyandang status free agent dan disebut jadi rebutan berbagai pihak.
Hal itu diungkapkan Ali Abdelaziz selaku manajer sang petarung. Ia mengeklaim banyak yang sudah menghubungi dan menunjukkan ketertarikan kepada kliennya itu.
Bahkan, Harrison juga dapat tawaran tampil dalam ajang gulat hiburan (profesional) WWE. Namun, MMA tetap jadi pilihan dan PFL dapat prioritas untuk kembali menjalin kontrak.
"Semua orang berusaha merekrut Kayla. WWE juga sudah menghubungi tetapi kami lebih tertarik dengan pertarungan sesungguhnya," ujar Ali Abdelaziz kemada TMZ Sports.
"Saya meyakini bahwa kami harus sedikit loyal dalam bisnis ini (MMA). Saya pikir, PFL layak mendapat loyalitas itu dan kami akan menunggu apa yang mereka katakan."
Ali Abdelaziz menekankan bahwa dirinya adalah seorang "pelayan". Ia siap mewujudkan keinginan Kayla Harrison untuk mendapat kesepakatan terbaik.
"Saya akan melayani dan memastikan dia mendapat bayaran terbaik. Hal terpenting bagi Harrison saat ini adalah uang, dia harus bahagia," ujarnya.
View this post on Instagram
"Saya pikir dia merasa bahagia di PFL tetapi saya punya hubungan baik dengan UFC dan Bellator. Meski begitu, saya juga harus menunjukkan sedikit loyalitas terhadap PFL."
Akan tetapi, peluang Kayla Harrison bergabung ke UFC dinilai cukup tipis karena ada beberapa aspek yang mengganjal.
Presiden UFC, Dana White, dalam beberapa kesempatan tampak sedikit "meremehkan" potensi yang dimiliki Kayla Harrison dan menyarankannya untuk tetap berada di PFL.
White juga diyakini punya keengganan untuk merekrut petarung non-UFC dengan bayaran yang tinggi.
Bayaran tinggi itu bakal terasa lebih sia-sia jika Harrison berkompetisi di kelas bulu putri (62-66 kg, terberat di UFC) yang punya persaingan dan daya jual yang rendah.
Kayla Harrison pun mengaku sudah mengetahui soal keengganan Dana White tersebut tetapi ia siap membuktikan diri dan layak direkrut UFC.
"Jika suatu hari saya ingin bertarung di UFC dan turun di kelas bulu, maka itu jadi tugas saya untuk membuktikan diri sebagai investasi yang layak," ujarnya.
"Yang bisa saya lakukan adalah keluar ke sana, tampil dominan, dan terus tampil dengan sangat baik sehingga kalian tak bisa mengabaikan saya."
"Dia telah mengatakan banyak hal dan saya akan membuatnya menelan ludah sendiri. Saya tak mengkhawatirkan hal itu, waktunya akan datang," ujar Kayla Harrison.
View this post on Instagram
Berita MMA Lainnya:
Jadi Ibu, Priscilla Hertati Bertekad Kembali ke Circle ONE Championship
Duel Lawan Jorge Masvidal Batal, Leon Edwards Tantang Kamaru Usman