- Dominasi Persija yang berkompetisi di kasta tertinggi masih belum tertandingi oleh klub-klub tetangganya yang juga berasal dari Jakarta.
- Persija menjadi satu-satunya klub asal Ibu Kota yang mampu meraih kesuksesan di jagat sepak bola nasional beberapa tahun terakhir.
- Sementara itu, klub-klub asal Jakarta lainnya hanya bisa berada di bawah bayang-bayang sepak terjang Persija.
SKOR.id – Selama satu dekade terakhir, eksistensi klub-klub sepak bola yang bermukim di Jakarta masih belum sanggup menandingi kiprah Persija.
Sejauh ini, Persija satu-satunya yang rutin bersaing di kasta tertinggi Liga Indonesia dari Jakarta.
Padahal, sebetulnya tak hanya Persija saja yang menghidupkan denyut nadi sepak bola Ibu Kota. Sebab, ada sederet klub yang masih tetap eksis meski di level amatir.
Meskipun demikian, klub-klub yang sebetulnya punya rekam jejak historis ini hanya bisa berada di bawah bayang-bayang dominasi Macan Kemayoran.
Sebab, Persija jadi satu-satunya wakil Ibu Kota di kompetisi elite. Sedangkan klub-klub ini hanya mampu memandangi sepak terjang tetangganya itu dari level yang berbeda.
Ada pula klub asal Jakarta yang kini telah berganti nama dan pindah kandang karena sempat menjadi anak tiri di tanah kelahirannya.
Sebab, kesebelasan ini tak bisa bertahan di Ibu Kota karena kalah pamor dengan Persija.
Selain tak punya basis suporter, mereka juga tak dapat dukungan yang layak dari pemerintah setempat.
Berikut Skor.id menyajikan kabar terkini empat klub yang bermukim di Jakarta, tapi sinarnya tenggelam di bawah nama besar Persija Jakarta.
1. PSJS Jakarta Selatan
Klub sepak bola asal Ibu Kota yang saat ini masih tetap eksis ialah Persatuan Sepak Bola Jakarta Selatan alias PSJS.
Klub yang identik dengan warna biru ini lahir pada 1975. Jika sejarah kemunculannya dirunut, PSJS Jakarta Selatan memiliki relasi dengan Jakarta Barat.
Sebab, awalnya klub ini bernama Persija Selatan-Barat (Selbar). Hanya saja seiring berjalannya waktu, klub ini akhirnya pecah kongsi.
Kemudian, menghasilkan dua kesebelasan, yakni PSJS Jakarta Selatan, dan Persija Barat FC.
Salah satu pencapaian terbaik PSJS ialah menembus Divisi I Perserikatan pada 1988 dan Divisi I Liga Indonesia 2012.
Artinya, klub asal Jakarta Selatan ini belum pernah mentas di kasta tertinggi.
Saat ini, selain berkompetisi di kasta ketiga (Liga 3), PSJS rutin mengikuti sejumlah kejuaraan di kelompok usia muda, seperti Piala Soeratin U-15 dan U-17.
Pencapaian terakhir PSJS di Piala Soeratin U-17 2021 ialah menembus partai final putaran nasional, tetapi kalah dari Bhayangkara FC tiga gol tanpa balas.
2. Persija Barat FC
Setelah resmi berpisah dengan PSJS, Persija Jakarta Barat memutuskan untuk menggunakan Stadion Cenderawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, sebagai kandangnya.
Secara prestasi, Persija Barat memang tak mampu bersinar seperti klub-klub asal Ibu Kota lainnya.
Pencapaian terbaiknya ialah mentas di Divisi Satu Liga Indonesia pada musim 2012.
Sama halnya dengan PSJS, Persija Barat juga mengusung komitmen untuk mengembangkan bibit-bibit muda melalui kompetisi internal Askot PSSI Jakarta Barat.
Saat mentas di Liga 3 2021 lalu, Persija Jakarta Barat berhasil menembus fase semifinal Zona DKI. Sayang, mereka harus puas duduk di peringkat keempat.
Sebab, pada babak perebutan peringkat ketiga, Persija Jakarta Barat dihajar empat gol tanpa balas oleh Union Makes Strageth (UMS) FC.
Sebagai informasi, ini menjadi pencapaian pertama dalam sejarah perjalanan West Army karena sukses menembus sempat besar Liga 3 Zona DKI Jakarta.
3. Persitara Jakarta Utara
Sejarah lahirnya Persitara Jakarta utara juga tak terlepas dari peran Persija sebagai induk sepak bola di Ibu Kota.
Selain Persija Selbar, embrio awal kelahiran Persitara ialah Persijatimut (Timur-Utara).
Namun, akhirnya klub ini berpisah dan melahirkan Persitara Jakarta Utara dan Persijatim Jakarta Timur.
Persitara kemudian memilih Stadion Tugu sebagai markasnya. Berberda dengan dua klub yang disebut sebelumnya, Persitara punya rekam jejak yang lebih mentereng.
Sebab, mereka mampu menembus Divisi Utama Perserikatan pada musim 1985/1986.
Dengan demikian, klub kebanggaan NJ Mania ini pernah menyaingi Persija Jakarta di kompetisi elite sepak bola Indonesia.
Sebab, tim berjulukan Laskar Si Pitung ini pernah menjadi salah satu kontestan kasta tertinggi, yakni Indonesia Super League (ISL) musim 2008-2009.
Selama beberapa tahun terakhir, Persitara kurang moncer meski berkompetisi di Liga 3 DKI Jakarta. Mereka belum punya pencapaian yang membanggakan.
Yang terbaru, Persitara gagal menembus semifinal Liga 3 Zona DKI Jakarta 2021 setelah tumbang dari Batavia FC pada fase delapan besar.
4. Persijatim Jakarta Timur
Selain Persitara Jakarta Utara, klub asal Ibu Kota yang juga pernah mentas di kompetisi elite sepak bola Indonesia ialah Persijatim Jakarta Timur.
Klub yang awalnya bermakas di Stadion Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur, ini kemudian bergeser ke kota Solo untuk berkandang di Stadion Manahan.
Selain mengubah domisilinya, klub ini juga berganti nama menjadi Persijatim Solo FC. Momen kepindahan ini tepatnya terjadi pada medio 2002.
Kepindahan ini tak terlepas dari status Anak Tiri yang disandang oleh Persijatim lantaran Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso, lebih condong memberikan dukungannya kepada Persija Jakarta.
Akan tetapi, Persijatim Solo FC hanya bermukim selama dua tahun di Kota Bengawan. Setelah itu, klub ini angkat kaki ke Palembang, Sumatera Selatan.
Kepindahan yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan ini turut mengubah namanya menjadi Sriwijaya FC.
Seusai berpindah markas dan berganti nama, Sriwijaya FC sempat menjadi salah satu kontestan yang disegani di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Sebab, mereka sempat meraih dua kali gelar juara ISL, yakni pada musim 2007-2008 dan 2011-2012.
Tak hanya itu, mereka juga pernah menjadi tiga kali kampiun Piala Indonesia, yakni pada edisi 2008, 2009, dan 2010.
Berita Persija Lainnya:
Hadapi Rans Nusantara FC, Persija Akan Tetap Turunkan Pemain Muda
Siap Perkuat Persija, Ondrej Kudela Bertolak ke Indonesia Pascabela Timnas Ceko
Profil Michael Krmencik: Pemain Incaran Persija yang Juga Diibidik Klub Jerman