- Sebanyak 193 atlet difabel dan non-difabel diangkat menjadi PNS Kemenpora.
- Menpora Zainudin Amali menyebut langkah ini sebagai bentuk komitmen Presiden Joko Widodo akan kesetaraan.
- Meski berstatus PNS, para atlet tersebut masih diberi keleluasaan untuk tetap berprestasi dan mengharumkan nama bangsa.
SKOR.id - Sebanyak 193 atlet difabel dan non-difabel mengikuti upacara pengambilan sumpah janji Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Rabu (10/8/2022) siang.
Para atlet, yang merupakan olahragawan berprestasi ini melaksanakan pengambilan sumpah janji di Auditorium Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat.
Menpora RI, Zainudin Amali, mengungkapkan bahwa pelantikan terhadap atlet-atlet difabel dan non-difabel berprestasi sebagai PNS merupakan bentuk komitmen Presiden Joko Widodo tentang adanya kesetaraan antara keduanya.
Adapun mereka yang dilantik adalah atlet-atlet yang berprestasi di tingkat SEA Games/ASEAN Para Games, Asian Games/Asian Para Games, serta Olimpiade/Paralimpiade.
Menpora menambahkan, komitmen tentang kesetaraan antara atlet difabel dan non difabel tersebut sudah dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021 Tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan.
"Ini adalah komitmen pemerintah, komitmen bapak Presiden Joko Widodo untuk memberikan kesempatan pada para atlet berprestasi tentu berprestasi di tingkat internasional baik SEA Games, Asian Games dan Olimpiade," kata Menpora.
"Karena sebagaiamana kita tahu bahwa sekarang ini kita sudah memiliki DBON yang dipayungi Perpres Nomor 86 tahun 2021 dan UU Nomor 11 tahun 20022 Tentang Keolahragaan yang kesemunya itu menempatkan atlet baik atlet difabel dan non difabel posisinya setara, sama, tidak ada yang dibeda-bedakan," imbuhnya.
Menpora Amali mencontohkan, atlet angkat besi non-difabel, Eko Yuli Irawan dan atlet angkat besi difabel, Ni Nengah Widiasih, mendapatkan kesempatan yang sama untuk dilantik menjadi PNS karena keduanya sama berprestasi di tingkat Olimpiade atau Paralimpiade.
"Itulah komitmen pemerintah. Komitmen Bapak Presiden Jokowi," ujar pria kelahiran Gorontalo tersebut.
"Mudah-mudahan ini akan terjaga terus menerus, khusunya di bidang olahraga. Komitmen ini kami kawal dan kami realisasikan sesuai aturan-aturan yang berlaku," tuturnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Menpora pun berharap kepada para atlet yang dilantik menjadi PNS tersebut untuk bersungguh-sungguh menjalankan janji dan sumpah yang telah dilakukan selama mengemban tugas sebagai abdi negara.
Ia juga memastikan bahwa meski berstatus PNS, para atlet tetap diberi keleluasaan untuk tetap menjadi atlet dan pelatih bagi mereka yang masih dimungkinkan untuk terus berprestasi membanggakan negara.
"Negara berterimakasih kepada anda semua dan sebagai wujud terimakasih dari negara, hari ini anda semua diambil sumpah sebagai PNS," kata Menpora.
"Mudah-mudahan sejarah hari ini menjadi penyemangat bagi mereka yang masih punya cita-cita menjadi atlet," ujarnya.
Menpora Amali menjelaskan bahwa saat ini target utama dalam DBON adalah perbaikan peringkat olahraga Indonesia di olimpiade dan paralimpiade.
Sementara tingkat Asia Tenggara dan Asia hanya sekadar sasaran antara menuju olimpiade dan paralimpiade.
"Targetkan dalam mimpi (tampil) di olimpiade dan paralimpiade," ujar Menpora.
"Jangan berpuas diri, karena negara dan seluruh rakyat Indonesia masih mengharapkan torehan-torehan prestasi anda semua," pungkasnya.
Berita Kemenpora lainnya:
Kemenpora Lepas Timnas Hoki Indonesia ke Hockey Indoor Asia Cup 2022
Didukung Kemenpora, ASBWI Rencanakan Gelar Piala Menpora untuk Sepak Bola Putri
Kunjungi Kemenpora, FPTI Ungkap Optimisme Raih Emas di Olimpiade Paris 2025