- Kondisi tubuh Cristiano Ronaldo justru lebih baik selepas karantina akibat Covid-19.
- Dokter Juventus mencatat ada dua hal yang meningkat dari tubuh Cristiano Ronaldo.
- Cristiano Ronaldo disebut sebagai atlet paling siap tampil selepas karantina.
SKOR.id - Tua-tua keladi. Itulah yang terjadi saat Cristiano Ronaldo mengagetkan dokter Juventus saat tes fisik selepas karantina pandemi Covid-19.
Juventus menggelar tes terhadap Cristiano Ronaldo dan para pemain lain sebelum memulai latihan untuk kembali mengikuti Liga Italia mulai 20 Juni 2020.
Dari hasil tes Juventus itu, kondisi fisik Cristiano Ronaldo justru meningkat pesat dibanding sebelum terjadi pandemi Covid-19.
Liga Italia Siapkan Playoff jika Kompetisi Mundurhttps://t.co/FlMXF9SM1T— SKOR Indonesia (@skorindonesia) June 9, 2020
Setidaknya ada dua hal yang meningkat dari tubuh Ronaldo, kini sudah berusia 35 tahun.
Pertama, kecepatan lari dan gerak Ronaldo mengalahkan catatan terakhirnya pada Maret 2020.
Kedua, massa otot Ronaldo juga melewati standar terakhir, di atas 50 persen. Sebagai perbandingan, rerata pemain lain cuma punya standar 46 persen.
Kondisi fisik yang meningkat drastis ini dipicu oleh latihan rutin Ronaldo selama melakukan karantina di kediaman pribadinya di Madeira, Portugal.
Tuttosport mengabarkan bekas bintang Manchester United dan Real Madrid ini rutin latihan secara mandiri empat jam per hari selama tiga bulan karantina.
Antara lain, kapten timnas Portugal ini latihan sprint di jalanan depan rumahnya yang menanjak setiap hari.
Selama karantina tiga bulan, Ronaldo juga rutin latihan kebugaran (fitness). Apalagi Ronaldo punya peralatan fitness yang memadai layaknya di gym komersial.
Secara pribadi, Ronaldo juga membuat tantangan mandiri. Misalnya mengangkat seorang anaknya dengan satu tangan sebagai latihan beban.
Kemudian Ronaldo juga menggunakan sepeda statis, mesin penguat otot, dan mesin adductor yang berfungsi untuk menguatkan otot hamstring.
Bukan hanya itu, Ronaldo juga menggunakan mesin treadmill. Bahkan Ronaldo juga memasang mesin treadmill di dalam kolam renang pribadinya.
Dengan intensitas latihan pribadi seperti itu, level lemak dalam tubuh Ronaldo sekitar 7 persen.
Ini sama dengan catatannya sebelum Liga Italia ditangguhkan pada 9 Maret 2020.
Fakta ini sukar dipercaya karena Ronaldo, juga semua pemain, libur bertanding selama tiga bulan.
Dalam urusan level lemak, misalnya. Penyerang Tottenham Hotspur, Harry Kane, terlihat lebih gemuk dan perutnya terlihat agak buncit saat latihan tim dimulai lagi pekan lalu.
Menurut dokter klub Nice (Prancis), JP Gilardi, kurang latihan akan menurunkan massa otot dan meningkatkan level lemak.
"Pada akhirnya kapasitas atlet akan berkurang," ujar Gilardi dilansir kanal Oh My Goal di Youtube, Rabu (3/6/2020).
Melihat kondisi Ronaldo yang justru meningkat selepas lockdown, sejumlah kalangan menyebut eks-pemain Sporting Lisbon ini adalah atlet dengan fisik paling prima yang pernah ada.
Dan bagi staf medis Juventus, ini bukan kejadian pertama.
Waktu pertama kali Ronaldo tiba di Juventus pada 2018, hasil tes menunjukkan fisiknya setara pemain berusia 20 tahun--bukan 33 tahun.
Kondisi terkini Ronaldo pun bukan hanya mengagetkan dokter dan staf medis Juventus. Para pelatih juga terkejut karena teknis permainan dan akurasi tendangannya meningkat.
Alhasil, Ronaldo disebut sebagai pemain paling siap tampil dalam kompetisi usai karantina Covid-19.
Apalagi mental Ronaldo juga meningkat. Manajemen Juventus menilai mental Cristiano Ronaldo akan meningkatkan kepercayaan diri skuad.
Ikuti juga Instagram, Facebook, YouTube, dan Twitter dari Skor Indonesia.
Berita Cristiano Ronaldo:
Cristiano Ronaldo Kehilangan Banyak Penghargaan Individu sejak Hengkang dari Real Madrid
Duel Hattrick Cristiano Ronaldo-Lionel Messi, Megabintang Portugal Unggul Tipis