- Josep Guardiola kembali mengalami kegagalan di ajang Liga Champions.
- Pep Guardiola menjadi pelatih yang kerap gagal di fase semifinal Liga Champions.
- Ini kali keenam sebagai pelatih dia terhenti di semifinal.
SKOR.id - Josep Guardiola tidak akan menyerah meski pelatih asal Spanyol ini kembali gagal membawa Manchester City merengkuh trofi Liga Champions.
Banyak faktor yang menjadi penyebab kegagalan tersebut. Mulai dari keputusannya menarik Kevin De Bruyne di babak ke-72 bahkan hingga munculnya kembali "kutukan Afrika".
Pep Guardiola dinilai melakukan blunder ketika dia menggantikan Kevin De Bruyne, padahal gelandang asal Belgia tersebut merupakan pemain dengan performa terbaik sepanjang 2021-2022 ini.
Lalu tentang "kutukan Afrika" terkait sikapnya yang seolah membuang Yaya Toure pada 2018 silam, dikait-kaitkan sebagai penyebab Pep Guardiola selalu gagal meraih gelar Liga Champions bersama Manchester City.
"Saya pernah mengalami kekalahan yang sangat pahit di Liga Champions. Untuk kali ini, kami sudah sangat dekat," kata Pep Guardiola, mengomentari kekalahan dari Real Madrid di semifinal kedua Liga Champions.
Ya, yang pasti, Rabu (4/5/2022) atau Kamis dini hari WIB menjadi hari paling pahit dalam perjalanan karier pelatih kelahiran Santpedor tersebut.
Dalam laga di Stadion Santiago Bernabeu tersebut, skuad-nya telah melakukan apa yang dapat mereka lakukan. Bahkan, mereka mendapatkan sejumlah peluang emas.
Di antaranya, dua peluang dari pemain termahal mereka, Jack Grealish. Namun, pada akhirnya, Manchester City harus melupakan gelar Liga Champions, untuk kesekian kalinya.
Faktanya, Liga Champions menjadi ajang yang sangat tidak bersahabat sejak dia meninggalkan Barcelona.
Josep Guardiola kini menjadi pelatih yang paling sering kalah (gagal) di fase semifinal Liga Champions.
Kegagalan tersebut bahkan sudah dia alami sejak masih melatih Barcelona. Sebagai arsitek klub asal Katalunya itu, Pep kalah di semifinal lawan Inter Milan pada 2009-2010.
Lalu, yang kedua terjadi pada 2011-2012, ketika disingkirkan oleh Chelsea. Selanjutnya, dia mengalami kegagalan tersebut tiga kali secara beruntun lawan klub asal Spanyol, saat dirinya sebagai pelatih Bayern Munchen.
Pertama pada 2013-2014, kalah dari Real Madrid. Lalu pada 2015 disingkirkan Barcelona asuhan Luis Enrique.
Dan, pada 2016, kembali takluk dari klub asal Spanyol, saat ditekuk Atletico Madrid. Terakhir, tentu saja di laga kemarin, kalah menyakitkan dari Real Madrid asuhan Carlo Ancelotti.
Dengan demikian, total ada enam kali Josep Guardiola mengalami kekalahan di fase semifinal Liga Champions.
Kegagalan Manchester City meraih gelar Liga Champions, kembali mengingatkan publik sepak bola dunia tentang besarnya pembenahan yang dilakukan The Citizens.
Total mencapai 1,077 miliar euro (sekitar Rp15,537 triliun) yang telah dikeluarkan manajemen Manchester City sejak kedatangan Josep Guardiola pada 2016 silam.
Semua pembenahan tersebut demi membawa Manchester City meraih gelar Liga Champions dalam sejarah klub ini.
Namun, The Citizens masih harus menunggu kembali. Dan, Pep tentu sudah belajar dari serangkaian kekalahan tersebut, termasuk yang terakhir lawan Real Madrid.
Salah satu yang tampaknya harus menjadi perhatian Josep Guardiola adalah kemasukan gol dengan cara waktu yang relatif dekat.
Pada 2020 contohnya di fase perempat final yang dimainkan satu laga karena bertepatan dengan pandemi Covid-19.
Ketika itu, gol Kevin De Bruyne sempat membuat kedudukan imbang 1-1 lawan Lyon. Namun, dua gol pemain Lyon yaitu Moussa Dembele membuat City gagal ke semifinal.
Dua gol Moussa Dembele tercipta hanya dalam waktu yang cukup dekat yaitu pada menit ke-79 dan 87.
Pada musim sebelumnya pula (2018-2019) di perempat final, lawan Tottenham Hotspur. Gawang Manchester City kemasukan hanya dalam tempo tiga menit.
Saat itu, pemain Tottenham Hotspur, Son Heung-min, mencetak dua gol pada menit ke-7 dan menit ke-10.
Ini cukup menjelaskan salah satu persoalan Manchester City dalam laga-laga knockout di Liga Champions.
Pencapaian Pep Guardiola sebagai Pelatih di Liga Champions:
Barcelona
2008-2009: Juara
2009-2010: Semifinal
2010-2011: Juara
2011-2012: Semifinal
Bayern Munchen
2013-2014: Semifinal
2014-2015: Semifinal
2015-2016: Semifinal
Manchester City
2016-2017: 16 Besar
2017-2018: Perempat Final
2018-2019: Perempat Final
2019-2020: Perempat Final
2020-2021: Final
2021-2022: Semifinal
Berita Liga Champions Lainnya:
Final Liga Champions 2021-2022: Ini Rapor Liverpool dan Real Madrid
Disingkirkan Real Madrid, Pep Guardiola Sebut Timnya Tak Bermain Cukup Bagus
Real Madrid vs Manchester City: 5 Rekor Tercipta, Karim Benzema Samai Cristiano Ronaldo