- Jorge Lorenzo menjelaskan perjuangan kerasnya dalam meraih gelar juara dunia MotoGP 2015.
- Kesalahan di putaran awal membuat Jorge Lorenzo selalu tertinggal dari Valentino Rossi.
- Peluang di penghujung musim sukses dimanfaatkan Jorge Lorenzo meraih titel ketiga MotoGP.
SKOR.id – Jorge Lorenzo menceritakan masa-masa paling sulit dalam meraih gelar juara dunia sepanjang kariernya di MotoGP.
Sekadar informasi, Lorenzo berhasil meraih tiga titel juara kelas MotoGP pada 2010, 2012 serta 2015. Dan menurutnya, gelar terakhir yang paling butuh perjuangan.
Pasalnya, ketika itu Jorge Lorenzo bersaing dengan rival tangguh, seperti Valentino Rossi dan Marc Marquez, yang berstatus juara bertahan.
Bahkan, pria asal Spanyol tersebut mengaku sempat kehilangan kepercayaan diri untuk meraih gelar ketiganya itu karena peluangnya sangat sulit.
Berita MotoGP Lainnya: Posisi di Ducati Terancam, Danilo Petrucci Susun Skenario Bertahan
“Gelar (juara) 2015 tersulit. Bahkan melebihi saat Anda merasakan tekanan pada titel pertama karena belum pernah meraihnya,” kata Lorenzo seperti dilansir speedweek.com.
Pada MotoGP 2015, Jorge Lorenzo harus mengalahkan Valentino Rossi yang merupakan rekan setimnya. Di periode tersebut Rossi sedang dalam performa terbaiknya.
Maka dari itu, keberhasilan menjadi juara dunia MotoGP 2015, merupakan momen paling indah dan berkesan bagi Jorge Lorenzo karena perjuangan yang sangat besar.
“Pada saat meraih gelar pertama (2010), saya cukup beruntung karena memenangkan banyak balapan dan unggul jauh di atas Dani Pedrosa,” ujar Lorenzo.
“Sedangkan pada 2015 ceritanya jauh berbeda. Valentino Rossi memenangi lomba pembuka di Qatar, dan saya hanya finis keempat. Itu sebabnya saya tertinggal darinya,” lanjutnya.
Lorenzo, yang kini menjadi test rider Yamaha, terus berusaha memperkecil ketertinggalan dari Rossi. Tetapi, itu sulit dilakukan karena motor yang mereka gunakan hampir sama.
“Saya berada di belakang Valentino (Rossi) selama 17 seri dan terus berusaha melewatinya. Terkadang tampak mustahil bagi saya mengejarnya,” ujar Lorenzo.
“Misal ketika mengalami cedera dan balapan di Motegi dengan kondisi belum pulih. Saya coba memimpin balapan, tapi finis di posisi ketiga dan Valentino tepat di belakang saya.”
Jorge Lorenzo sempat nyaris frustrasi akan gagal merebut gelar juara dunia. Namun peluang kembali terbuka pada putaran terakhir MotoGP.
Berita MotoGP Lainnya: Aprilia Khawatir Sanksi Andrea Iannone Diperpanjang 4 Tahun
“Kesempatan datang ketika melakoni perlombaan di Malaysia dan Valencia. Saya melihat ada peluang lagi untuk memenangkan gelar,” kata Lorenzo.
Pada perlombaan terakhir MotoGP 2015 di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Jorge Lorenzo memulai balapan dari pole position.
Sedangkan Valentino Rossi harus memulai dari grid paling belakang karena mendapatkan sanksi akibat kesalahannya di balapan sebelumnya.
Keuntungan tersebut dimaksimalkan Lorenzo. Ia menjadi lebih leluasa untuk memacu motor dengan maksimal dan tidak mendapatkan tekanan dari siapa pun.
Kemenangan di Sirkuit Ricardo Tormo pun membuat Jorge Lorenzo keluar sebagai juara dunia dengan keunggulan hanya lima poin atas Valentino Rossi.