- Jorge Lorenzo prihatin minat penonton MotoGP kian berkurang.
- Mantan pembalap Yamaha itu menuding tidak ada karakter kuat dalam MotoGP.
- Juara MotoGP tiga kali itu menyukai Francesco Bagnaia, Fabio Quartararo dan Jorge Martin.
SKOR.id - Jorge Lorenzo sedikit kecewa dengan kurangnya karakter di MotoGP. Meski begitu, ia melihat ada tiga pembalap MotoGP yang mengingatkan dengan dirinya di masa lalu.
Persaingan sengit dan drama yang terjadi di dalam dan luar trek rupanya dirindukan para pecinta Kejuaraan Dunia Grand Prix. Ketika faktor itu hilang, maka pamor MotoGP terus menurun.
Generasi masa lalu banyak pembalap yang memiliki karakter kuat sehingga kerap timbul gesekan yang sulit dihindari. Justru itu menjadi bumbu penambah keseruan.
Ketika grid dikuasai para pembalap muda, terjadi perubahan drastis. Mereka punya kepribadian cenderung tenang dan hanya sangar di trek.
Tidak ada pembalap yang jadi acuan setelah Marc Marquez diterpa cedera lengan kanan dan Valentino Rossi pensiun. Bahkan, generasi tangguh terakhir, Andrea Dovizioso pun memutuskan undur diri dari RNF Racing di tengah musim.
Kondisi ini membuat Jorge Lorenzo prihatin. Juara dunia MotoGP tiga kali mengutarakan, “MotoGP sangat kompetitif. Dengan pengecualian Honda, semua motor sudah pernah memenangi balapan.
“Ada banyak pembalap yang bertarung di depan, tapi tidak ada pemimpin jelas yang memenangi balapan dengan kekuasaannya.”
Dengan makin canggihnya teknologi yang disematkan di motor, para pembalap kini tidak terlalu mengandalkan kemampuannya. Makin mutakhir, maka mereka bisa berada finis di grup depan.
Hal ini kemungkinan membuat para pembalap kini tidak punya basis pendukung kuat yang bersedia melakukan apa pun untuk idolanya.
Happy #wheeliewednesday from #malaysia 2010 ???????? #motogp #malasia #worldchampion #motorcycle #racing #jorgelorenzo #JL99 pic.twitter.com/D9lsyhDikX— Jorge Lorenzo (@lorenzo99) October 19, 2022
“Itu faktor yang memberikan arti penting dalam kejuaraan. Ada pengurangan penggemar di belakang para pembalap. Mereka belum terbiasa dengan mereka,” ujarnya dilansir Motorsport.com.
“Aerodinamika memiliki peran penting karena mengurangi jumlah overtaking. Karakter kompetisi berkurang. Pembalap sekarang tidak punya karakter yang kami miliki sebelumnya.”
Meski kondisinya berbeda, pria 35 tahun itu memiliki beberapa pembalap yang disukai karena mirip dengannya.
“Saya suka Bagnaia, Jorge Martin dan Fabio Quartararo punya sesuatu yang sama seperti saya. Itu kenapa saya akan mengatakan perpaduan dari ketiga pembalap ini,” ucapnya.
“Bagnaia berkendara sangat elegan, dengan presisi tinggi. Jalurnya sangat berputar.
“Martin sangat eksplosif pada lap-lap awal, sama seperti saat saya bersama Yamaha dan Ducati. Sedankan, Quartararo mengendarai Yamaha seperti saya. Saya suka gaya balapnya dan bagaimana dia menggerakkan motor.”
Berita MotoGP Lainnya:
Enea Bastianini Bertekad Tampil Habis-habisan pada MotoGP Valencia 2022
Pol Espargaro: Cuma Marc Marquez yang Akan Bersinar dengan Honda Musim Depan