- Pada Kejuaraan Dunia Superbike (WSBK) 2022 lalu, banyak komentar soal kecepatan fantastis Ducati Panigale V4 R.
- Bobot tubuh yang ringan dari Alvaro Bautista juga menjadi pembicaraa hangat dan bahkan diperdebatkan.
- Jonathan Rea belakangan cenderung santai menanggapi topik ini.
SKOR.id – Setelah 11 tahun, Ducati akhirnya berhasil merebut gelar juara dunia pembalap pada WSBK 2022 lewat pembalap tim pabrikan mereka (Aruba.it Racing – Ducati) Alvaro Bautista.
Sepanjang WSBK musim lalu, pembalap asal Spanyol itu lebih menyukai melibas rivaalnya di trek lurus. Tenaga Ducati Panigale V4 R yang lebih besar daripada motor pabrikan lain, juga membuat Bautista mampu lebih cepat saat keluar tikungan.
Kondisi itu membuat kampiun WSBK 2021 Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha with Brixx WorldSBK) dan jawara enam kali (2015-2020) Jonathan Rea (Kawasaki Racing Team WorldSBK) tak mampu berbuat banyak.
Baik Razgatlioglu maupun Rea hanya mengandalkan teknik pengereman ataupun seedikit unggul di trek-trek dengan karakter flowing.
Bautista akhirnya memang menjadi juara dunia WSBK untuk kali pertama, pada 2022. Namun, bobot tubuh Bautista yang lebih ringan daripada pembalap lain, kadang mengusik penggemar Ducati.
Pembalap yang lebih berat seperti Scott Redding (BMW Motorrad WorldSBK) sudah lama menyerukan adanya batas minimum bobot pembalap di WSBK, seperti yang sudah diterapkan di dua kelas pendukung, World Supersport 600 dan 300.
Rea secara berkala juga menyoroti keuntungan Bautista dari bobot tubuhnya yang ringan. Namun, ia cenderung lebih bijak menanggapi soal regulasi minimum weight.
“Saya tidak mau terlibat lebih jauh dan mencoba untuk tetap netral. Seperti saya bilang, seperti semua pembalap, saya harus memaksimalkan semua yang saya miliki, termasuk aturan dan motor yang ada,” ujar Rea seperti dikutip speedweek.com.
“Saya berada di tengah-tengah untuk soal berat badan ini, tidak terlalu kecil dan ringan tetapi juga tidak besar dan berat. Tak banyak yang bisa dilakukan karena ini sudah gen.”
Pun begitu, Rea juga bisa memahami tuntutan sejumlah pembalap yang menginginkan adanya batasan berat badan minimum untuk rider.
“Redding pria besar. Demikian pula Loris Baz (Bonovo Action BMW). Saya kira bobot mereka sekira 100 kg dan itu sangat merugikan,” kata Rea, 35 tahun.
“Bobot tubuh sangat memengaruhi akselerasi, pengereman, dan saat berubah arah. Ditambah, bobot yang lebih berat juga membuat motor dan ban bekerja lebih keras.
“Saya bukan ingin membela soal aturan berat minimum. Tetapi, aturan ini bekerja sangat bagus di seri-seri lain seperti Moto2, Moto3, Supersport 600 dan 300.
“Saya kira ini pengembangan yang wajar. Kami tahu bahwa paling lambat pada 2024, aturan ini juga akan diterapkan di WSBK.”
Jonathan Rea juga menjelaskan bila pada WSBK 2022 lalu memang hampir mustahil untuk melibas Bautista di trek lurus. Namun, pembalap asal Irlandia Utara itu juga mengakui bila Bautista memang mampu impresif, tahun lalu.
“Rekan setim Bautista (Michael Ruben Rinaldi) juga lebih cepat di lintasan lurus tetapi saya masih mampu melakukan slipstream dan tidak pernah tertinggal jauh darinya,” kata Rea.
“Bautistaa mungkin 10 kg lebih ringan daripada Rinaldi. Jelas, ia juga tidak diuntungkan karena berat badannya (yang lebih berat).
Berita World Superbike Lainnya:
Dua Replika Ducati Panigale Langsung Terjual
Juara Dunia WSBK Alvaro Bautista Tertarik Turun sebagai Wildcard di MotoGP 2023